Jangan lupa vote ya
Oke happy reading
....
Matahari telah berada diposisi tengah-tengah,tak terasa sudah setengah hari Sarada berkutat di laboratorium rumah kaca.
Tengkuk sudah mulai terasa pegal karena terlalu lama menunduk guna membaca tumpukan buku dan gulungan hasil riset nenek Chiyo.
Sarada melakukan peregangan sedikit kemudian menyenderkan kepalanya kekursi dibelakangnya.
Mungkin memejamkan matanya sejenak tak masalah,pikirnya.Baru sebentar matanya terpejam,ia segera terbangun karena merasakan chakra seseorang disampingnya.
"Shinki sejak kapan kau masuk ke laboratorium ini?"ia heran kenapa Shinki sudah berdiri disebelahnya dan kenapa ia tak mendengar pintu laboratoriumnya terbuka
"Satu jam yang lalu,aku lihat kau terlalu serius membaca buku itu jadi aku mau mengganggumu"jelas Shinki
"Tapi kenapa aku baru merasakan chakra mu sekarang kenapa tidak sejak kau datang tadi?"
Shinki mengendikkan bahunya tak tak berniat menjawab,ia malah membalikan tubuhnya seakan berniat pergi
"Ayo makan siang bersama akan kutunjukan kedai ramen terenak di Suna"ajak Shinki sambil mulai melangkah,Sarada menyerngit heran dengan tingkah Shinki sehingga ia tak kunjung melangkah
Merasa tak ada pergerakan dari Sarada ia memberhentikan langkahnya
"Ayo Sarada"ajak Shinki yang justru terdengar seperti perintah
Berhubung Sarada yang juga sudah lapar,ia akhirnya mengekori langakah Shinki..
.
.
.Skip
.
.
.
.Di kedai ramen Suna nampak dua manusia berbeda gender tengah menikmati ramen dengan khidmat,ralat seperti hanya seorang saja yang menikmati ramennya.
Karena faktanya si pria malah tengah menatap si gadis sambil mengaduk aduk ramen miliknya.
Raut wajah Shinki tampak datar saja tak menunjukkan sedikitpun ekspresi.
"Sarada"panggil Shinki lirih tapi untung saja masih dapat didengar sang gadis uchiha
"Um" respon Sarada singkat karena mulutnya tengah penuh dengan ramen
"Maafkan diriku yang menyerangmu secara membabi-buta saat ujian chunin beberapa tahun lalu"Sarada refleks menghentikan acara makannya, memusatkan seluruh atensinya pada pemuda Suna di depannya ini.
"Bahkan saat itu hampir saja membunuhmu jika saja Boruto tak bertindak cepat untuk menolongmu mungkin-"
"Hey,dengarkan aku dipertarungkan semua bisa terjadi sekalipun itu adalah terbunuh,lagipula aku yakin saat itu kau tengah dikuasi ambisi untuk menunjukan kemampuanmu pada Kazekage-sama kan?"tutur Sarada lembut tak lupa dengan senyum manisnya
Melihat reaksi Sarada yang tulus dalam mengerti dirinya,membuat hati Shinki menghangat dan lega karena sempat cemas akan tanggapan dari sang gadis Uchiha.
Senyum manis Sarada memberi efek menular bagi Shinki,membuatnya ikut tersenyum walau hanya tipis.
"Sudah ya aku mau lanjut makan,berpikir sendari tadi pagi membuatku benar-benar lapar"Sarada kembali fokus ke ramennya
Melihat tingkah gadis didepannya yang tampak menggemaskan membuat telapak tangannya bergerak sendiri untuk menepuk pelan puncak kepala Sarada.
"Jangan terlalu memaksakan dirimu dalam penelitian ini Sarada,kau juga harus memperhatikan kesehatanmu"lagi-lagi Shinki memberikan perhatiannya,sedangkan Sarada hanya mengangguk merespon ucapan Shinki.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Tugas sang Surya telah digantikan sang Dewi malam,di Konoha nampak Shikadai yang baru saja keluar dari gedung hokage guna melaporkan misinya.
Gurat lelah nampak jelas terlihat di wajah malasnya.Ia ingin segera sampai di kediamannya dan segera merebahkan tubuhnya.
Tapi sepertinya niat itu tak akan perjalan dengan baik,karena dari arah yang berlawanan nampak rekan setimnya Inojin dan Chocho yang berjalan menghampirinya.
"Kau baru pulang misi Shikadai?"tanya Inojin dan jangan lupakan senyum andalannya
"Ya dan aku ingin segera pulang"
"Hey kenapa buru-buru sekali ayo kita minum sake bersama,sudah jarang loh kita berkumpul seperti ini"ajak si gadis bertubuh gempal
"Tapi aku lelah Chocho"ada nada frustasi dari ucapan Shikadai
"Sudahlah ayo ikut kami,malam ini Inojin yang akan mentraktir kita"Chocho menyeret Shikadai memaksanya ikut
"Hey aku tidak bilang begitu gendut"Inojin tak terima ia tak masalah jika hanya mentraktir Shikadai masalah ia juga harus mentraktir Chocho yang terkenal banyak makan.
Inojin yakin tabungannya akan sedikit terkuras malam ini,padahal ia sedang giat-giatnya menabung guna mempersiapkan masa depannya dengan sang kekasih.
5 hari kemudian
Penelitian Sarada sudah hampir selesai,ini lebih cepat dari perkiraannya.Sebenarnya ia juga ingin segera pulang ke Konoha ia sudah merindukan kekasih pemalasnya.Ia sempat bertanya-tanya apakah kekasihnya disana juga merindukan dirinya.
Sudah dua hari ini Sarada tak melihat Shinki,biasanya sang pemuda pengguna elemen pasir besi itu akan mengunjunginya di laboratorium untuk mengajaknya makan siang atau paling tidak untuk mengingatkan dirinya agar jangan terlalu memaksakan diri.
.
.
Sarada tengah berjalan menuju ruangan Kazekage guna melaporkan perkembangan penelitiannya,saat akan mengetuk pintu ruangan Kazekage pintu sudah terbuka terlebih dahulu menampilkan Shinki dengan wajah pusatnya
"Oh Shinki"sarada agak terkejut,Shinki hanya membalas lirih sapaan Sarada
Baru satu langkah Sarada memasuki ruangan Kazekage tiba-tiba
Burgh...
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Of Love
FanfictionWarning 17+ !!!! Saat sebuah hubungan harus dirahasiakan.