Kalian

353 129 158
                                    

Bahagia dengan Semangat Persaudaraan

Sebelum lanjut, aku masuk sebentar ya

Harus sabar dan tenang dalam membaca cerita ini

Dan terima kasih untuk teman-teman yang tetap stay

Happy Reading___

------

Bagaimana kabar kalian? Semoga dalam keadaan sehat yaa, aamiin. Tetap jaga kesehatan dimana pun berada. Karena kesehatan sulit didapatkan dan mahal pula harganya.

Langsung saja ya...

My classmate, aku teringat saat itu untuk pertama kalinya di bulan Juli kita berpijak di tempat baru. Berkumpul bersama dengan orang baru dalam canggung. Melirik dan berpikir menjadi kebiasaan untuk berbincang. Kita semua mempunyai mimpi yang berbeda-beda tentu saja ingin sukses pada intinya. Berjuang tak mengenal lelah dikala orang sedang rehat, terus mencoba hingga tangis terkuak, waww. Menurutku kelas ini, kelas yang didominasi dengan anak-anak pilihan yang mungkin hanyalah anak-anak biasa yang identik dengan sifat gaje dan receh, hehe. Atau mungkin berisi anak-anak jenius, cerdas, aktif, serius, dan terkenal, aamiin.

Apa jadinya bila teman kelas kalian seperti teman kelasku? Yang dimana teman kelas laki-laki suka sekali bermain Mobile Legends atau apalah menggunakan gawainya dengan berbaris mojok di belakang ruang kelas. Atau teman kelas perempuan yang sukanya ghibah dan sangat rempong seperti emak-emak pasar. Perpaduan yang sempurna bukan.

Kelasku ini hanya berisi sekumpulan empat puluh empat siswa. Emm, btw banyak banget yaa. Terdiri dari tiga puluh satu anak hawa dan tiga belas anak adam yang mencoba untuk saling percaya satu sama lain melalui karakternya masing-masing. Tak peduli seberapa besar semesta membenci, walau dibalik tawa terkadang menyimpan kesedihan atau dibalik tangis terkadang menyimpan kebahagiaan. Jangan terlalu flashback, hehe. Ada kata yang menuliskan kalau hidup itu tak selamanya bahagia kadang berada di atas, kadang juga berada di bawah. Kita ibaratkan seperti roda yang sedang berputar saja ya kawan yang kadang tertindas dan kadang juga sedang tertawa lepas. Menjadi manusia itu mudah hanya karena ego semuanya menjadi susah.

Study from home telah berlangsung semenjak beberapa bulan yang lalu. Grup kelas kini semakin sepi yang sebentar lagi akan berubah menjadi ALUMNI. Bermalas-malasan atau rebahan mungkin itu menjadi suatu hal yang wajar. Belajar di rumah mungkin adalah masa pemulihan rasa letih akibat pelajaran dan perasaan yang tak terbalaskan.

Pemerintah memerintahkan belajar dari rumah itu demi kesehatan kita semuanya. Sebenarnya ada hal yang aku sukai dari daring di rumah ini yaitu aku bisa sembari membaca Al-Qur'an, novel, cerpen, komik, menonton film edukasi, atau apapun saat sedang mengerjakan tugas. Sepertinya nasib pelajar tahun ini kurang beruntung, belajar lewat online membuat kita harus benar-benar mengerti dengan caranya sendiri, yaa memang iya sih, hehe. Sungguh nasib, seperti nasi sudah menjadi bubur.  Yang lebih membuat sedih adalah saat yang lebih mengerti lebih diutamakan. Guru bertanya apakah masih kurang jelas lalu ada yang menjawab kurang mengerti, misalnya yang terjadi ternyata kena kacang alias diabaikan. Lalu ada siswa yang berhasil menjawab pertanyaannya langsung dijawab dengan cepat. Kalian semua pasti tahu rasanya, seperti memutar lagu Afgan di kamar.

Terlalu sadis caramu...

Sakit tapi tak berdarah.

Lalu yang dipertanyakan, apa yang membuat siswa menjawab iya mengerti padahal belum mengerti materi daripada menjawab belum mengerti dan bertanya. Sebenarnya ada beberapa faktor diantaranya;

Ada yang karena bertanya tapi diabaikan.

Ada yang karena takut bertanya.

Ada yang memang tidak punya niat bertanya.

Semoga kita semua termasuk siswa yang paham materi dan selalu mendapat nilai bagus ya kawan, yang pasti mendapat ilmu yang bermanfaat, aamiin. Bagiku kelas ini selalu menyajikan cerita menarik karena disetiap kejadian pasti selalu ada cerita unik yang dapat ditemukan, ya walaupun kadang tidak merasakannya.

**********

Dear my classmate,

Kita adalah sekumpulan komunitas

Yang tak mengenal batas

Yang seharusnya tak pernah lepas

Dari genggaman angin yang melintas

Kita sadar dengan mengucap takbir

Semuanya yang diawali pasti akan berakhir

Yang membuat tangis ini terlahir

Dari hati yang lemah dan tertabir

Aku tak menyalahkan perkenalan kita

Karena itu tertulis dalam waktu

Aku tak menyalahkan pertemuan kita

Karena itu di atas keinginanku

Aku tak menyalahkan perasaan yang timbul diantara kita

Karena semua tertulis didalam skenario-Nya

Yang bisa kita lakukan hanyalah memainkan perannya

From Me


**********

Aku dan kalian,

Puisi ini aku persembahkan untuk semua my classmate, aku harap kalian semua membacanya ya, hehe. Ya walau tak seindah pelangi di ujung senja atau tak seindah yang semestinya. Emm, aku punya pesan lagi untuk kalian bersyukurlah selagi masih diberi nikmat hidup. Dan mungkin kalian tahu, ada hal yang lebih buruk dari kehilangan, apa itu? Ya jawabannya ketika kita lupa mensyukuri yang sudah kita miliki. Bersyukur itu sebenarnya mempunyai makna yang luas, bersyukur bagiku itu menerima, menerima bagaimana keadaan hidup ini dan disaat kita sudah merasa menerima hidup maka yakinlah dihati kalian kalau Allah akan melihat kita disaat sedang tetap berdiri walau keadaan memaksa kita untuk tumbang. Ooiya ketika kalian merasa hatinya kosong, maka mintalah kepada Allah untuk menjaga kekosongan hati kalian. Karena hanya kepada Allah lah kita berharap, meminta pertolongan.

Ayo bersama-sama mencoba untuk bersyukur walau keadaan tak seperti yang diharapkan namun semua ada hikmah dibaliknya. Mungkin ini adalah kalimat yang sering dilontarkan. Kritikan dan saranpun saling diungkapkan. Menyemangati bagai memberikan sayap baru untuk terbang.

Ini adalah kisah yang tak semuanya nyata.

Mohon maaf, aku tidak bermaksud menyinggung hati. 

Tetap bahagia ya, jangan lupa nantikan cerita selanjutnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 16, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Akanku Genggam...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang