Pulang Tak Berkain Putih

4 1 0
                                        

Bayangan masa silam terlintas pekat
Seraya mondar-mandir sambil terus berjaga
Menyambung langkah demi terus bernafas
Di tengah keadaan sedang mencekam

Luka menganga tak menjadikan hirau
Duka seperjuangan dipikul perih
Darah bagai lautan suci ditemui
Tumpukan jasad terkubur bumi pertiwi

Disebrang sana pasukan bersenjata terus menghampiri
Bergiliran seakan tiada henti
Mengisi peluru sambil terus menyerbu
Merampas semua kekayaan negeri

Memang bengis keasingan mereka
Seenaknya singgah beralas kaki
Berbaur menyamar samar
Menembus jantung orang-orang pribumi

Malam masih saja berkeliaran
Siang pun serasa tak kunjung kembali
Menunggu terang menjawab
Kesakralan lautan darah, jasad yang mengunci

Wahai pahlawan negeri
Nyawa rela kau korbankan demi negeri ini
Tanpa kain putih kau pulang ke pangkuan ilahi
Demi proklamasi yang banyak dinanti...

Agn.
YY. Cms, 2020

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pulang Tak Berkain PutihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang