04. Bagian Masa Lalu

24 5 0
                                    

Gue menggenggam erat handphone yang ada di tangan gue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gue menggenggam erat handphone yang ada di tangan gue.  Rasanya begitu berat, walau hanya berbagi. Kali ini rasanya berat banget hingga gue gamau ngelakuinnya.

Dia selalu bilang "Jangan takut, ada gue. Astrid, lo punya gue."

Iya, gue punya dia. Punya Edhies sebagai pacar gue. Punya Edhies sebagai teman gue. Punya Edhies sebagai orang yang sudi menganggap dirinya adalah keluarga gue.

Tapi, tetap aja. Gue gak bisa.

Di saat seperti ini gue cuman mau kalau diri gue sendiri mengetahuinya.

"Nyonya Portia Astrid." seru perawat yang membuyarkan dari kelumit pikiran gue sendiri.

Gue bangkit sambil membawa tas menuju pintu kayu yang ada tepat di hadapan. Dari sekian hari setelah berbagai bujukan, imingan bahkan rayuan yang dilontarkan Edhies.

Hari ini, gue ingin bilang sama diri gue sendiri.

Gue ingin bangkit.

Gue ingin kembali.

Gue ingin diri gue seutuhnya yang hidup tanpa penyesalan.

Gue membuka kenop pintu setelah satu tarikan hembusan nafas yang gue keluarkan. Suara deritan pintu kayu yang terdengar justru membuat telinga gue nyeri. Bahkan, hati gue juga ikutan nyeri ketika melihat orang yang kini tampil dengan jas warna putihnya.

Haruskah gue berbalik?

Iya. Harus.

Ketika tangan gue berhasil memengang kenop pintu. Suaranya yang hangat masuk ke dalam gendang telinga gue.

"Long time no see. Jiang Se Qi."

Nama itu, panggilan itu, bahkan suaranya yang terdengar akrab justru membawa gue kembali ke masa lalu. Dari sekian orang, tidak ada satupun yang tahu nama itu. Nama China yang diberikan Papa pada gue.

Gue terdiam untuk beberapa detik. Apakah gue harus melangkah dan pergi? Ataukah gue harus berbalik dan duduk di hadapannya? Sebagai seorang pasien?

 Apakah gue harus melangkah dan pergi? Ataukah gue harus berbalik dan duduk di hadapannya? Sebagai seorang pasien?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Auzora Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang