Buat kamu yang suka insecure dan overthinking. Baca ini, kuy!
Mau hidupmu lebih sempurna? Lebih berguna? Lebih bermanfaat? Caranya adalah berjuang!
Bagaimana caranya berjuang?
Ayok, kita baca dari secuil materi yang saya tuliskan:)
Semoga bermanfaat...
Tulisan ini saya buat dari hasil penalaran, hasil pembacaan, sosial media, artikel, dan penelitian lainnya. Mohon maaf jika nama penulis artikel tidak di cantumkan. Itu artinya hasil dari penalaran, atau nama penulisnya lupa. Wkwk!. Dan, penulis tersebut sudah memberi izin untuk me-ngeshare tulisannya. Jadi, aman, ya:)
Tulisan ini juga saya buat dari kesalahan saya yang suka insecure, overthinking, minder, dan lain-lain. Heheh! ^^∆
"Apa yang kamu buat semalam sampai kesiangan? Wikwik?"
Damn!
Semua siswa di kelasnya melongo di buatnya. Beberapa detil kemudian, hampanya menjadi gelak tawa. Haduh, siswa di kelas ini otaknya benar-benar sudah gesrek. Pak Gilang, apa Bapak tau maksud wkwk itu apa?
Ingin rasanya Ara menangis, tapi enyahlah! Ini bukan waktunya. Menangis pun sia-sia, apa Gilang akan tau maksudnya kalau saja sudah dijelaskan?
"Apa yang kalian tertawakan? Ada yang lucu?" tanya Gilang kebingungan. Mantoel! Kayak orang linglung. Wkwk.
Ara mengangkat tangannya. "Pak, apa Pak Gilang tau maksud 'wkwk' itu apa?" Gilang menggeleng cepat dengan wajah datarnya. Senyum dikit ngapa?
"Saya sering mendengar kamu mengatakan 'wekaweka(wkwk)', jadi biar simpel saya katakan wikwik saja karena tidak tau."
Bwahahahahhaha!!!
Nonyor kepala sampingnya, ngeplak lengan tangan sampingnya, mereka melakukan itu untuk melampiaskan tawanya. Ara? Ia lebih memilih menggedor-nggedor mejanya daripada kejauhan untuk menjitak kepala si Chika.
Edan, edan. Arya dan Dedi malah sahut menyahut nyanyian 'Wik Wik' asal Thailand. Satu kelas mendesah berjamaah. Wkwk, Gilang benar-benar di buat linglung oleh murid-murid dengan tawanya. Mereka kenapa?
|||
Suka hal yang spiritual? Ini solusinya! Jangan lupa baca karya Armala, ya! Vote, comment, and share juga!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku ikut denganmu, karena Tuhanmu. Aku ikut denganmu, karena indahnya Islam mu Aku ikut denganmu, karena damainya hidupmu Aku ikut denganmu, karena rukunnya jama'ah mu Aku ikut denganmu, karena terpikat merdunya Adzan. Karena itu, aku mencintaimu. Cintaku padamu, Semerdu Adzan.
