Pagi ini keluarga Adiputra akan pergi ke sebuah Pondok pesantren yang berlokasi di Tasikmalaya.
Seorang gadis sedang berdiri dihadapan cermin melihat pantulan dirinya. Kerudung pashmina warna hitam yang ia padukan dengan outher yang bercorak army dan tak lupa kaus yang berwarna putih melekat ditubuhnya menambah kesan tomboy.
Pakaian ini bisa dibilang tidak terlalu cocok jika kita akan pergi atau berkunjung ke sebuah tempat yang bernamakan pondok pesantren, namun dia tetap kekeh ingin memakai pakaian seperti itu dengan alasan ingin menjadi diri sendiri.
Setelah dirasa sudah rapi, gadis itu meraih slingbag kesayangannya berwarna abu-abu yang menggantung di sebelah meja riasnya, dan berlari menuju meja makan untuk sekedar mengisi perut. Karna jika kita ingin berpergian tidak mengisi perut, itu tidak baik toh.
Di meja makan sudah ada Masayu -ibu dari gadis itu yang biasa dipanggil Ayu dan sudah ada Surya 'ayah' dari gadis itu dan tak lupa juga sudah ada Gavin -kakak dari gadis itu. Sebenarnya masih ada tiga kakak lagi namun, mereka semua sudah berkeluarga dan sudah memiliki tempat tinggal masing-masing.
"Pagi pah mah bang…." Gadis itu tersenyum lebar sambil menarik kursi yang berada di sebelah Gavin -kakaknya dan langsung mendaratkan bokongnya ke kursi yang sudah ditariknya tadi.
"Pagi." Jawab mereka kompak sambil tersenyum hangat kepada gadis itu. Kecuali Gavin. Gavin ini tipe orang yang tidak terlalu menanggapi orang yang selalu basa basi. Menurut nya itu sangat membuang buang waktu.
Sadar dengan gaya berpakaian yang dipakai gadis itu, membuat Ayu mengernyitkan dahinya dan langsung menegurnya.
"Loh.. Kok kamu pake pakaiannya gitu sih Del. Kita kan mau pergi ke pondok pesantren, masa pakaiannya gitu. Ga sopan loh nak." Ayu menegur anaknya dengan sangat lembut.
"Biarin mah. Ini lebih nyaman. Kalo pake gamis mah gerah." Jawab gadis itu yang diketahui bernama Adel. Adel memang sulit jika disuruh berpakaian seperti gamis.
Mendengar itu, Ayu hanya menggeleng gelengkan kepalanya.
"Bang Gavin sombong amat." Lirih gadis itu memasang wajah tak sukanya kepada Gavin sambil melirik seorang Gavin.
Sedangkan yang dilirik malah memasang wajah datar. Dan melanjutkan aktivitasnya yaitu memakan makanan yang sudah tersedia di meja makan tersebut.
Ayu yang melihat itu hanya tersenyum kala melihat interaksi dari anak-anak nya.
"Kea gak tau abang kamu aja." Kini Ayu menanggapi sambil menyiukan beberapa sendok nasi di piring untuk Adiputra suaminya.
Sambil memakan sarapan mereka berbincang-bincang untuk membicarakan soal mereka akan pergi ke pondok pesantren.
"Mah pah.. emang si Caca mau mondok dimana." Tanya gadis itu penasaran.
Ya. bukan gadis itu yang akan di pesantren kan. Tetapi keponakannya lah yang akan di pesantren kan.
Caca adalah keponakan gadis itu, anak dari Ahmad -kakak pertamanya.
"Kata bapaknya sih di Tasikmalaya." Kata Adiputra menjawab pertanyaan dari anak perempuan satu-satunya itu.
"Ooooo." Timpal Adel sambil mengangguk anggukkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cewek Tomboy Dan Santri Alim [HIATUS]
Teen FictionMenceritakan seorang gadis yang hidup dengan kedua orangtuanya dan memiliki empat orang kakak laki-laki, menjadikan dirinya seorang gadis remaja yang tomboy. Jika kalian berpikir bahwa Adel itu gadis yang urak-urakan, kalian salah. Justru dia menjad...