Irit

194 18 2
                                    

Disuatu pagi yang cerah Aliicee datang berkunjung ke dorm Six Gravity dalam rangka ngelihat cogan *coret* maksudnya mau berkunjung aja sambil liat-liat keadaan dorm.

Dilihatnya surai hitam yang sedang berjalan di dekat dapur. Aliicee sempat kaget karena mengira itu penampakan.

Dipanggil lah surai hitam itu

"Arata."

Yang dipanggil tidak memberikan respon.

"Arata!"

"Oi Rat!"

"Om!"

"Rataa."

Sudah berkali kali aliicee memanggil tapi tak diberikan jawaban. Menoleh atau menanggukkan kepala pun tidak. Lebih tepatnya si surai hitam itu mengacuhkan aliicee.

"Rat, kalau ga jawab gaji lu ga turun."

"hm."

'Astaga, diancam gaji dulu baru mau jawab.'

"Kenapa ga jawab sih? Ngomong dong bambang"

"Sorry, Aku itu orangnya irit bicara."

"Kaga gitu juga."

"Aku juga orangnya berhati-hati, pendiam, tidak mudah bersosialisasi, dan ga banyak waktu buat ngobrol."

"Astaga serah lah."

"Y."

.

.

.

Aliicee pun duduk di sofa dan mengutak atik handphone nya dengan senyuman anggun
(Baca: baca ff Tsukiuta sambil nyengir kaga jelas)

.

.

.

Dari tangga terlihat sosok malaikat, eh maksudnya Aoi yang turun dari tangga.

"Eh hai aliicee!"

"Halo juga Aoi-san."

"Sejak kapan disini?"

"Baru beberapa menit yang lalu."

"Baiklah, aku buatkan minuman dulu ya."

"Terima kasih."

Aoi pun berjalan menuju dapur dan disitu juga ada Arata yang sedang menuangkan air putih.

"Pagi Arata."

"Pagi my honey."

'What? Honey?' batin aliicee.

"Oh iya Arata, ayo besok kita nonton film. Tapi jam 3 ya, aku ada kelas masak sebelum itu. Kamu bisa jemput aku juga kan?"

"Oh yes honey, dimana pun kapan pun aku sempatkan untukmu."

"Baiklah, besok ya."

"Yes honey."

.

.

.

'Katanya irit ngomong, eh pas ketemu pawang malah bucin.'

.

.

.

Haru yang menyaksikan itu semua be like: Bau bau potong gaji nih si Arata.

Secuil Kisah Idol Sengklek [TSUKIUTA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang