Most wanted girl

11 2 0
                                    

"woy oper bolanya, Gung!"

"Ayam!! Gue kosong!"

"Tendang woy!!"

"Bambank! Bola depan lu, tendang ke gawang sekarang!!"

Tendangan dahsyat membuat bola hitam putih itu terlempar menuju gawang sebelah kiri.

"GOLLL!! HEBAT LU BAMBANK!"

Heboh dan sorak-sorai dari murid laki-laki kelas 12 SMA Pandang Langit rupanya diakibatkan pertandingan sepak bola antara ips dan ipa, yang dimenangkan ipa.

Sementara di lantai dua, tepatnya di kelas 12 Ipa 5, di salah satu jendela yang terbuka, seorang perempuan berparas cantik mengintip keluar jendela. Mata perempuan yang berwarna cokelat muda itu menjadi jelas terlihat ketika sinar matahari menyinari wajahnya dengan sempurna. Entah apa yang dipandanginya, burung berkicauan atau murid laki-laki yang heboh di lapangan.

"Ehh teman-teman!"

"Apasih Bambank, rame sendiri!"

"Ituu!! Tiaraa!!" Teriak Bambank makin keras.

"Ehh!! Tiara ngelihatin kami yaa!!"

"Woahh Tiara cantik amatt!!"

Teriakan salah tingkah para lelaki membuat perempuan yang dipanggil Tiara itu mengerjapkan matanya, menarik kembali kepalanya masuk, dan menutup jendela. Rupanya dia hanya melamun, tapi jangan sampai burung atau para kaum adam itu tahu, jangan sampai mereka kecewa akut.

"Lu suka sama anak klub sepak bola?" Tanya seorang perempuan lain di sebelah Tiara.

"Enggak kok, gue ngelamun aja!" Jawab tiara sambil tersenyum manis.

Nama perempuan itu adalah Tiara Anggira Emijaya, perempuan most wanted di angkatan kelas 12 Ipa. Dan yang duduk di sebelahnya itu adalah Amabel Naura Kasih.

"Btw, Nau, lu udah sarapan?"

"Belum, Ti, napa?" Tanya Naura sambil menyiapkan buku-buku diatas mejanya.

"Nih, gue tadi pagi beli roti kelebihan" Ucap Tiara setelah memberikan roti cokelat kepada Naura.

"ADUH! Perhatian banget temen gue satu ini!!"

"Makasih bebeb!! Gue doain lu dapet ketemu jodoh!" Jawab Naura lagi, kemudian memeluk erat Tiara.

"Idih, amit-amit jodoh" Jawab Tiara sambil memutar bola matanya kesal.

Sebenarnya Tiara tidak membeli kelebihan. Hanya saja dia tahu kebiasaan Naura yang tidak pernah sarapan. Jadi dia sengaja membeli ekstra roti.

"Selamat pagi 12 Ipa 5!"

"Pagi pak Hasan!" Ucap serempak satu kelas.

"Eh woi! Lanjut nanti dah! Pak Hasan udah masuk tuh!" Jawab Tiara panik setelah melihat pak Hasan yang mendadak masuk ke kelas.

"Eh astagaa! Baru nyomot sedikit gue elah"

Tiara panik mencari bukunya di tas, sementara Naura dengan tenang menyimpan rotinya di bawah meja.

"Tiara? Kamu gapapa nak?" Tanya pak Hasan tiba-tiba.

"Tiara!"

"Loh! Tiara ada apaa"

"Tiara kenapa?? Mau kubelikan cokelat?"

"Tiara! Ini ku kasih boneka!"

Tiara...

Tiara...

Tiaraaa!!

Satu persatu laki-laki di kelas mulai heboh, hanya karena Tiara berkeringat mencari-cari bukunya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 25, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Iced Lemon TeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang