#1 Thailand

1.4K 81 0
                                    

New York 2016
Pukul 17.57 waktu setempat

Gawin meringis nyeri ketika melihat mobil yang ditumpangi Podd jatuh kedalam jurang. Kakinya merasa tak memiliki tenaga ketika melihat mobil sang kekasih jatuh kedalam jurang.

"PODD!!", teriaknya.

"Gawin, cepat kembali!!", Regis berteriak memerintah kearah Gawin.

"PODD!! KAU DIMANA?!!".

Regis berjalan tergesa-gesa kearah Gawin kemudian menarik lengan putranya menjauh dari jurang.

"Hentikan ini, lupakan bedeb4h itu".

"Apa yang kau lakukan b4j1ngan!! Kau membunuh nya!!", Gawin meronta.

"Ini demi kebaikan mu, dia hanya memanfaatkan mu".

"BULLSH1T!! KAU HANYA MALU PUNYA PUTRA YANG MENYUKAI LELAKI KAN?! HAH!! JAWAB AKU SI4LAN!! KAU MEMBUNUH KEKASIHKU!!".

*Plak, suara tamparan itu memenuhi rungu Gawin. Pipinya merasa nyeri ketika tamparan itu dilayangkan kearahnya.

"AYO BUNUH AKU JUGA!! CEPAT BUNUH AKU SEPERTI KAU MEMBUNUH PLAPODD!! CEPAT LAKUKAN BR3NGSEK!!".

"Gawin!! Lupakan pria itu. Carilah wanita lain".

Gawin berdecak lirih. "Ck! Dimatamu aku hanya pabrik untuk melestarikan keturunan mu".

Tenaga Gawin seakan-akan terkuras habis. Air matanya tak bisa mengalir.

New York 1 Tahun Kemudian

"Ayah ingin salah satu dari anak ayah mewarisi perusahaan ayah".

"Perusahaan haram ayah aku tidak sudi", gertak Gawin.

"Jaga bicaramu nak atau kau tidak mendapat harta waris".

"Tidak sudi aku menyentuh harta haram mu itu dengan cara membunuh orang".

"Kau!! Sudahlah terserah kau aku akan mengandalkan adikmu".

"Ayah!! Kau tahu Pluem punya cita-cita menjadi seorang dokter".

"Aku tau, kau tidak mau jadi baiklah adikmu saja".

"Jangan libatkan adikku setidaknya".

"Tidak akan kalau kau mau menjadi mafia seperti ayah".

"Aku turuti ayah tapi kau tidak usah melibatkan adik ku".

"Kak Gawin", cegah Pluem.

"Tidak apa apa sayang, hmm kau harus menempuh apa yang kau mau".

"Baguslah", seringai Regis.

.・゜゜・

Singapore 2019
Pukul 22.43 waktu setempat

"TANGKAP CASKEY!! JANGAN BIARKAN DIA LOLOS", teriak Joss ketika ia dan puluhan pasukan Kepolisian tengah mengepung sebuah gudang kosong di tengah hutan.

*Brak, pintu dihempaskan begitu keras. Puluhan anggota mulai memasuki gedung dan mengepung ke beberapa sisi.

"Celaka! Ini jebakan!! Mundur", Earth Pirapat berteriak ketika sebuah koper ditengah-tengah gudang menyambut mereka.

Suara detikan waktu mulai menggelegar digudang kosong itu. Yang pasti, sesuatu yang tengah menyambut mereka bukan lah gak yang baik.

"Keluar semuanya!!!", teriak Joss.

Puluhan pasukan mundur dan menjauhi gedung kosong itu.

*Blar, gedung itu meledak. Api memakan gedung itu hingga tertelan sepenuhnya.

Love Is Hurts [JossGawin Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang