"Ayo lah Joss, sudah lama sekali kita tidak minum. Lupakan Caskey sejenak", bujuk Lee.
Joss menghela nafasnya. "Menolak pun percuma".
"Oh iya Earth, bagaimana keadaan Mix selama kau tinggal ke Singapore?".
"Oh dia? Dia baik-baik saja, lagipula dia juga masih disibukkan dengan pekerjaan nya sebagai Guru".
"LDR kalian berjalan lancar sekali".
"Mau bagaimana lagi, ini juga tugasku sebagai Agen pemerintahan".
Langkah pertama Joss menginjakkan diri di Adonis Bar, bau minuman alkohol begitu menguar dari dalam.
Matanya terpaku ketika melihat seorang pemuda yang tengah meluapkan kekesalan nya pada minuman. Raut pemuda itu terlihat begitu jengkel. Tetapi satu hal yang pasti, pemuda itu begitu tampan.
'Oh ayolah Joss Way-Ar!! Sejak kapan kau menjadi Gay'.
"Jangan panggil aku Papo!! Aku masih terlalu muda, belum menikah, dan masih tidak butuh Seme!!", begitu teriaknya pada teman-temannya.
'Seme? Berarti dia Gay?'.
"Joss!!", teriakan Lee berhasil membangunkan Joss dari lamunan nya.
"Kau kenapa?".
"Tidak apa-apa Lee".
Joss mengangguk. Kakinya melangkah untuk duduk dimeja Bar.
"Satu yang berkadar rendah", pesannya kepada Bartender.
"Oh ayolah Joss, kita di sini untuk mabuk bukan untuk berdiam saja".
"Tidak, kalau kalian mabuk akupun yang susah".
"Sayangnya aku tak berniat mabuk Joss", kata Earth.
"Dan kalian membuatku mabuk seorang diri!! Joss ayolah".
"Tidak mau", Joss meneguk habis alkohol yang baru saja diberikan Bartender padanya.
"Aku ketoilet sebentar".
.・゜゜・
Joss menghidupkan satu batang rokok yang ia bawa disaku jaketnya.
"Merokok itu tidak baik untuk pernafasan kau tahu".
Joss menoleh. Menatap lelaki tampan yang hadir menyambutnya ketika ia pertama kali masuk kedalam Bar.
"Dan Alkohol juga tidak baik untuk kesehatan", balas Joss.
Pemuda itu terkekeh. "Setidaknya baik untuk melarikan diri dari masa lalu".
"Masalah keluarga?", tebak Joss asal.
"Yah begitulah, dipaksa menjadi pewaris pekerjaan orang tua, hingga membuat ku terpisah dengan kekasihku".
Suaranya pelan, sangat halus, namun untaian katanya begitu sendu seakan-akan rasa sedih terdapat jelas didalam sana.
"Kenapa kau tak melarikan diri saja?"
"Dia bilang melarikan diri hanyalah untuk seorang pengecut. Tapi aku berusaha untuk membawanya kabur, sayangnya nyawanya taruhannya. Ayahku mengejar kami, dan karena hari itu kami berpisah. Aku berusaha untuk melupakan nya, aku berusaha untuk merelakan dirinya, menerima hidupku sebagai boneka Ayahku, berusaha untuk menghadapi semuanya, namun pada akhir nya aku kabur ke Thailand".
"Dia orang yang hebat ya?".
Pemuda itu tersenyum tipis. "Ya, dia orang yang hebat. Dia tak pernah sedih ketika jatuh, dia selalu bangkit. Sayangnya usianya begitu pendek".
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is Hurts [JossGawin Fanfiction]
FanfictionTumbuh di keluarga yang terjun di bisnis gelap, membuat sosok Fluke Gawin atau yang kerap disapa Gawin Caskey tumbuh tanpa mengenal cinta. Tapi karena kehadiran seorang Podd, membuat Gawin mengenal cinta. Namun tragedi itu dimulai. Ayah Gawin membu...