Chapter 08 - Client's Background

1.7K 119 13
                                    

・༓☾ ☆ ☽༓・

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

・༓☾ ☆ ☽༓・

Richard Bill POV

Stacey Welsh Waldermar, satu-satunya orang yang menjadi mimpi burukku selama aku bekerja sebagai pengawal, dia bukan hanya seseorang yang menyebalkan tapi dia seseorang yang membuat kesabaranku teruji, dia selalu membuatku ingin marah setiap kali dia mengatakan tidak ketika aku mengatakan bahwa dia harus selalu berada di dekatku. Aku tidak tahu berapa kali dalam satu bulan dia mengunjungi bar dan setiap kali aku melarangnya untuk memasuki tempat itu, dia selalu memiliki cara agar masuk ke dalam sana dan bersikeras untuk datang, dia selalu membuat kita kembali bertengkar dan akulah yang harus mengalah untuk ini—aku tidak yakin jika aku bisa bertahan bersamanya hingga kontrakku habis.

"Aku pulang," kata Stacey.

"Pengawalmu seksi," bisik wanita itu.

"Hentikan."

Dia melirikku kemudian dia turun dari kursinya dan berjalan melewatiku, baik, dia tidak minum tapi hanya mengambil barang dari temannya, Emma Williams, dia istri dari pemilik kelab yang sering didatangi Stacey dan tidak memiliki catatan criminal apapun termasuk suaminya, jadi dia tidak menimbulkan ancaman bagi Stacey dan aku tidak perlu mencurigainya—bukan berarti aku tidak hati-hati, aku memeriksa semua latar belakang pada semua orang yang berhubungan dengan dengan Stacey setiap malam setelah dia tertidur karena dia selalu bertemu dengan orang baru setiap harinya.

Sementara itu, sepanjang perjalanan hanya keheningan, aku duduk di samping Prescott dan memperhatikan jalan sesekali melirik kaca spion untuk memastikannya masih bernapas karena sejak pagi tadi dia selalu marah jadi aku patut mencurigainya jika dia tidak tahan dengan kehadiranku dan membunuh dirinya sendiri yang akan membuatku masuk penjara atas kasus pembunuhan berencana. Stacey duduk di belakang Prescott, dia seperti disney princess yang bersandar menghadap luar jendela ketika malam hari dan aku mengakui bahwa dia cantik saat melakukan apapun bahkan jika dia hanya duduk diam seperti itu—mata sebiru lautannya hanya focus memandangi jalanan, dia sempurna untuk menjadi seorang gadis.

Aku kembali memusatkan pandanganku ke jalan sesaat setelah mobil memelan dan pintu gerbang terbuka lebar—begitu mobil berhenti, aku segera keluar, melihat keadaan seraya melepas kancing jasku dan membuka pintunya.

"Nona Stacey," kataku seraya meletakkan tangan kananku di pintu saat dia akan keluar—mata kami bertemu selama beberapa detik sebelum akhirnya dia memutuskan kontak mata untuk masuk ke dalam.

"Thank you, Bill."

"James," kataku.

Pria itu hanya menggeleng pelan. "Aku benar-benar minta maaf dengan sikapnya tidak baik denganmu hari ini, akan kuberitahu dia."

"Bukan masalah besar."

Aku melangkah masuk ke dalam, suara bising mulai terdengar karena suatu hal yang Stacey pegang, dia selalu membantingnya dan aku menyusulnya ke dapur karena dia berada di sana, menyibukkan diri dan membanting setiap barang yang dia pegang. Stacey berdiri di depan lemari es, dia mengambil sebotol jus jeruk dan sebelum dia menuangkan jus itu, aku mengambil gelas dan meletakkan gelas itu di depannya.

The Bodyguard Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang