Part 06

25.7K 1.6K 13
                                    

Anna, Rendi, dan Sandi akan segera pergi dari panti asuhan Mutiara Kasih. Kini Anna sedang berpelukan kepada ibu Nada sebagai tanda pelukan akhir dari perpisahan mereka.

Anna sedih tentu saja ia akan berpisah dengan ibu Nada ibu yang mengurus dirinya sejak kecil dan adik-adik panti.

"Bu, Anna pamit ya jaga kesehatan ibu dan adik panti disini."

"Iya Anna, ibu akan jaga kesehatan dan adik panti. Kamu juga jaga kesehatan di sana."

"Iya bu pasti!" jawab Anna mantap.

"Ya sudah bu, sekali lagi terima kasih sudah merawat anak saya selama ini," ucap Rendi tulus.

"Iya pak sama-sama itu sudah menjadi tugas saya."

Sandi segera menginstruksikan masuk ke mobil. "Baiklah kalau gitu kami akan pergi sekarang."

"Baik pak kalian hati-hati di jalan. Sayangi Anna dengan setulus hati kalian," pesan bu Nada.

"Pasti itu bu! " ucap Rendi tegas.

"Anna pamit bu. Assalamualaikum," pamit Anna menyalimi tangan bu Nada.

"Waalaikumsalam nak, berbahagialah di keluarga kamu."

"Iya bu."

Anna, Rendi dan Sandi memasuki mobil yang di dalamnya ada sang bodyguard untuk menyetir. Kakek Sandi berada di depan samping kemudi Anna dan Papa Rendi berada di belakang jok mobil.

Mobil pun melaju meninggalkan panti asuhan Mutiara Kasih diikuti satu mobil di belakangya. Mobil bodyguard untuk mengawal tuannya.

Anna melambaikan tanganya kepada bu Nada dan adik-adik panti yang ikut serta menyaksikan kepergian dirinya.

Di dalam mobil Anna termenung memikirkan kehidupan dirinya selama di panti dan sekarang bertemu keluarga kandungnya. Tak menyangka keinginanya selama ini untuk bertemu keluarganya terkabul bahkan kini dirinya akan menuju tempat keluarganya dan akan tinggal bersama keluarga kandungnya.

"Kamu kenapa sayang kok ngelamun?" tanya Rendi mengelus kepala sang anak dengan sayang

"Engga ada apa-apa pa," jawab Anna pelan.

"Bener?" tanya Rendi memastikan.

"Iya pa," jawab Anna yakin.

"Sini kamu tidur aja nanti papa bangunin kalau sudah sampai soalnya masih 2 jam an," ucap Rendi menarik kepala Anna dalam dekapan hangatnya dan menyandarkan kepalanya di dada bidangnya.

"Tapi Anna engga ngantuk pa," ucap Anna yang suaranya terendam dalam dada bidang Rendi.

"Pejamin mata kamu nanti kamu juga akan tidur," ucap Rendi sembari mengelus rambut Anna dengan lembut dan penuh kasih sayang.

Anna yang semula tak mengantuk lama-kelamaan jadi mengantuk karena elusan lembut dari tangan papanya ke rambutnya apalagi dekapan hangat seorang papa yang baru ia rasakan saat ini membuatnya merasa nyaman dan tenang.

Terdengar dengkuran halus dari Anna. Rendi terus mengelus rambut Anna sampai punggunya dengan senyum terukir indah di wajahnya.

Bahagia sangat yang di rasakan oleh Rendi karena bisa sedekat dan memeluk putri semata wayangnya yang telah kembali. Rendi terus mengamati wajah Anna yang tertidur pulas dalam dekapanya. Ia mengelus pipi Anna lembut dengan senyum lembut terpatri di wajah tampan miliknya.

Sandi yang melihat interaksi anak dan ayah tersebut juga ikut tersenyum bahagia akhirnya keluarga, cucu, permata, princess mereka telah kembali. Dan kini ia bisa melihat senyum bahagia yang terpancar dari wajah anaknya Rendi setelah sekian tahun lamanya senyum itu lenyap kini hadir kembali.

Ia yakin nanti keluarganya akan bisa kembali hangat dengan hadirnya kembali permata princess mereka.

My Family (Update lama banget baca cerita yg tamat aja)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang