Empat Belas

13K 1.2K 126
                                    

Suasana Konoha masih sama seperti yang terakhir kali diingatnya. Masih ramai dan begitu banyak orang melakukan aktivitasnya di luar. Mungkin sudah hampir empat bulan Sasuke meninggalkan desanya, meninggalkan istrinya.

Sasuke memilih pulang selama beberapa hari, selain untuk beristirahat Sasuke juga ingin bertemu dengan istrinya. Sedikit khawatir mengingat saat kepergiannya, kondisi kesehatan Hinata menurun. Sasuke takut terjadi sesuatu pada Hinata.

Beberapa orang tidak menyadari kehadiran Sasuke di dekat mereka. Terlalu larut dalam pembicaraan yang sangat tidak penting menurut Sasuke. Kebiasaan orang-orang yang terlalu memgurusi kehidupan orang lain, padahal belum tentu hidupnya sendiri terurus.

Jika saja pendengaran tajamnya tidak menangkap nama Hinata disebut-sebut, maka Sasuke enggan mendengarkan ocehan para perempuan itu. Mereka membicarakan hal yang membuat Sasuke tidak senang.

"Aku merasa kasihan sekali pada Sasuke-sama, dia pergi untuk kepentingan desa sedangkan istrinya selingkuh dengan sahabat suaminya."

"Benar, bahkan kini ia mengandung! Aku ragu, apakah benar bayi yang di kandungannya adalah penerus Uchiha?"

"Mana mungkin, suaminya saja sedang pergi. Bayi itu pasti anaknya bersama pria lain."

Cukup!

Sasuke muak mendengarnya. Apa-apaan mereka itu. Membicarakan orang lain seenaknya. Sasuke baru saja ingin memperingatkan para perempuan kurang ajar itu, namun sebuah tepukan pada bahunya menghentikan niat Sasuke.

"Sasuke-kun? Kau sudah pulang!" Suara antusias yang begitu Sasuke kenal terdengar cukup keras, membuat para perempuan penggosip tadi menoleh kearahnya.

Tatapan tajam langsung Sasuke berikan pada mereka yang dengan kurang ajarnya membicarakan hal tidak baik tentang istrinya. Orang-orang yang merasa menjadi objek tatapan tajam Sasuke memilih menjauh karena takut.

"Lama sekali rasanya tidak bertemu, aku merindukanmu." Sakura terdengar begitu riang. Seolah Sasuke baru saja pulang dari liburannya dan berniat menghabiskan waktu bersama Sakura.

Gadis itu tidak tau betapa lelahnya tubuh Sasuke dan ingin segera pulang.

"Ah, sudah waktunya untuk makan siang. Lebih baik kita makan siang bersama, kau pasti juga lapar." Tanpa bertanya pada lawan bicaranya, Sakura langsung menarik lengan Sasuke ke salah satu restoran yang menjadi favorit warga Konoha untuk menyantap makan siang mereka.

Sesampainya di sana, tempat itu sudah hampir penuh. Hanya tersisa beberapa meja saja. Sakura langsung membawa Sasuke ke salah satu meja yang berada di pojok restoran, dekat dengan jendela. Membuat mereka bisa makan siang sembari menikmati pemandangan jalan yang cukup ramai.

Sakura memesan sushi dan ocha hangat untuk dua orang. Sedangkan Sasuke tetap diam, terlalu malas membuka obrolan. Tidak menunggu lama, makanan yang Sakura pesan sudah datang dan tersaji di depan mereka berdua.

Sakura mengocehkan banyak hal di depan Sasuke, namun tidak satupun yang Sasuke tangkap dengan baik. Ia hanya sesekali menanggapi dengan kata 'Ya' atau 'Tidak' , selebihnya Sasuke akan diam.

"Ne, Sasuke-kun. Apa kau sudah mengetahui kabar kehamilan Hinata?" Sakura bertanya dengan nada suara rendah.

Pertanyaan Sakura kali ini berhasil menarik perhatian Sasuke. Matanya menatap Sakura seolah isyarat untuk melanjutkan perkataannya.

"Sebenarnya aku sedikit ragu, apakah yang ada di kandungan Hinata adalah anakmu atau bukan. Semua orang sudah tau jika kau pergi untuk melaksanakan misi, sedangkan istrimu hamil saat kau pergi menjalankan misi. Kau tau, bisa saja anak itu bukanlah anakmu." Sakura berkata dengan begitu lugas, seolah apa yang disampaikannya adalah sebuah fakta yang semua orang harus tau. Berbeda dengan sebelumnya, suara Sakura terdengar lebih lantang saat mengatakan hal tersebut.

Secret Feeling (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang