seorang bapak tua dan laki-laki muda.

288 0 0
                                    

Ilustrasi: Pinterest.
___________________

langit sudah mulai menggelap, cuaca juga sudah mulai dingin. sudah setengah jam berlalu adzan yang berkumandang merdu dari masjid yang terletak tak jauh dari rumah seorang bapak.

waktu terus berjalan, hingga hampir memasuki pukul 19.00,

terdengar suara bapak-bapak cukup keras dari kejauhan.

"kamu belum sholat juga?" tanya bapak itu kepada anaknya yang entah sedang melakukan apa di dalam kamar.

sekali diacuhin, dua kali pun juga di diamin, tiga kali gak dilakuin bapak itu kembali berteriak lebih kencang.

"Sholat. waktu magrib udah mau habis!!"
katanya lantang.

"Hei... kamu gimana nanti jadi imam kalau disuruh sholat aja susah."

Suara bapak itu masih kedengaran cukup keras. lantaran anaknya ada diatas, dan bapak itu berada dibawah tangga.

Lalu beberapa detik kemudian, keluar wanita mensahuti omongan bapak tadi,
"Kenapa sih teriak-teriak? malu didengar tetangga."

"anak itu sudah daritadi dipanggilin tidak mau mendengar. waktu magrib kan sebentar."

"Sudahlah biarin aja, kalau dia mau dia bakalan sholat." kata wanita paruh baya itu sambil menutup pintu.

"yasudahlah." Jawab Bapak itu pasrah.

Bapak itu kemudian berlalu dari posisinya dengan raut wajah lesu, sedikit kecewa. Mungkin karena omongannya ga didengar.

**

bukan maksudnya marah-marah, bukan maksudnya untuk teriak-teriak. dia cuma mau anaknya tumbuh jadi anak yang baik. bisa ngerubah perilaku jadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.

perkara mengingatkan memang bukan hal yang gampang. kita harus terima resiko kalau diacuhin, dibilang sok sokan, dan hal lainnya yang membuat kecewa.

padahal sebenarnya niatnya dari awal sederhana. tujuannya sekedar untuk mengingatkan dalam kebaikan. dia hanya takut karena kesibukan, anak itu jadi lupa waktu dan sholatnya jadi tertinggal.

ia hanya tak ingin anak yang disayanginya menambah lebih banyak dosa lagi.
ia juga tak mau anak laki-laki itu tumbuh besar
tapi tidak bisa menjadi imam kelak.

sebenarnya kalau dituruti gak butuh waktu lama, bapak itu akan diam. kalau saja anaknya sekali dipanggil langsung menuruti perintahnya, pasti bapak itu tidak sampai berteriak-teriak. tapi ya itu, gak semua bisa jadi orang yang penurut.

Kalau ditelusuri lebih jauh sebetulnya tujuannya itu sangat baik. tapi gak semua orang bisa memahami, gak semua orang bisa mengerti.

sayang sekali ya, kedewasaan seseorang gak bisa diukur dari umur. kalau saja umur bisa mendewasakan, mungkin yang tua sudah pada cerdas. mungkin yang lebih tua bisa mengajari yang muda.

semoga dilain waktu anak itu bisa memahami hal yang serupa, sehingga menjadi pengingat dirinya sendiri untuk mendengarkan nasihat orang tua.

Short story // Cerita PendekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang