Chapter 2

82 13 8
                                    

Pagi ini, seluruh sekolah diguncangkan dengan berita tewasnya Minseok si ketua kelas, yang katanya sangat mengenaskan. Jongdae sang pacar, bahkan sampai masuk rumah sakit setelah mendengar beritanya.

Baekhyun dan Kyungsoo serta seluruh murid, staff dan, guru-guru, kini sedang berkumpul di aula sekolah guna untuk mendoakan kepergian Minseok. Acara berlangsung penuh duka dan sangat hikmat. Orang tua Minseok yang hadirpun, tak luput mengeluarkan tangis mereka sesaat kepala sekolah secara hikmat mendoakan kepergian anak tercinta.

Sekitar satu jam, kini semua orang diperbolehkan untuk kembali melanjutkan kegiatan belajar mengajar. Kyungsoo kini pergi mampir membeli minum dengan Jongin dikantin, meninggalkan Baekhyun untuk kembali kekelas sendirian.

Dari radius sekitar 3 meter dari tempatnya berdiri, ia melihat Chanyeol yang kini tengah berdiri sambil memandang sebuah gantungan kunci dengan senyum yang merekah. Entah mendapat dorongan darimana kini langkah kaki kecil Baekhyun membawanya untuk mendekati Chanyeol. Kendanti menyapanya, nyatanya Baekhyun hanya melirik sekilas kearahnya lalu kembali berjalan kearah kelas.

Satu yang ia tangkap saat ia melirik kearah Chanyeol, mata anak itu begitu tajam hingga mampu membuat siapa saja enggan untuk bertatapan dengannya. Termasuk dirinya.

...

"Kasih tau gue dong!"

Jongin menggeleng, lalu kembali menyeruput mie ayamnya. Baekhyun menghembuskan napas geram, lalu detik selanjutnya mengebrak meja kantin (lumayan keras) yang membuat meja disampingnya (ditempati Jeamin si anak kelas 10) menengok kearahnya dengan tatapan bingung.

"Sayang, kasih tau ajasih? Aku juga pengen tau soalnya," ucap Kyungsoo memohon. Sementara Jongin kini masih sibuk memakan mie ayamnya.

Keduanya menunggu cukup lama untuk ini. Baekhyun yang kepo diikuti Kyungsoo yang diam-diam juga bertanya ada apa sebenarnya, setelah meminum esteh tersebut Jongin merubah posisi duduknya. Wajahnya berubah menjadi lebih serius kali ini.

"Minseok, dari yang gue denger kepalanya ancur, terus jempol tangannya ilang...." Ucapnya pelan, dirinya sedikit menarik napas untuk melanjutkan kalimat ini, matanya bergerak kesana-kemari memastikan hanya mereka saja yang mendegar ini. "Jongdae.... dia sekarang lagi diperiksa polisi,"

Baekhyun menahan napasnya tak percaya. Keparat sialan kepada siapapun yang membuat Minseok seperti itu.

"Dia lagi dirumah sakit kan?" Kyungsoo tiba-tiba bertanya yang langsung mendapat anggukan dari Jongin. "Kasian,"

"Ngapain kasian sih? Yang lain juga pada curiga sama dia." Bubuh Jongin menambahkan.

"Jondae gak mungkin lakuin itu!"

"Oiya? Tau darimana?"

Baekhyun terdiam. Pikiran jahatnya kini tertuju dengan anak baru itu. Entah kenapa ada sesuatu yang aneh tentang dirinya. Meski ia tahu itu hanya perasaannya saja, entah kenapa Baekhyun cukup yakin dengan hal itu.

Maksudku ayolah, Jongdae terkenal dengan tingkat kebucinan diatas manusia normal, itu tandanya ia tak mungkin melakukan itu terhadap Minseok. Tapi, hati manusia tidak ada yang tahu bukan?

Baekhyun menghela napas kasar, ia bahkan tidak berselera makan dari kemarin karna mendengar kabar ini. Suana kelasnya juga menjadi sangat hening, beruntung ia masih memiliki Kyungsoo untuk sekedar menemaninya mengobrol.

"Lo... jangan deket-deket sama Chanyeol," ucap Baekhyun disertai rasa was-was. Kyungsoo dan Jongin kini saling tatap dengan ekspresi seolah bertanya kenapa mereka tidak boleh dekat dengan Chanyeol.

"Menurut gue, dia itu aneh." Ujar Baekhyun menambahkan.

Kini yang bisa Baekhyun dengar hanya suara tawa keras dari dua sejoli ini. Baekhyun bersumpah dia sedang tidak melucu saat ini. "Lo kali yang aneh," Jongin dengan setengah napasnya berusaha untuk tidak melanjutkan tawanya.

The New Comer Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang