Berhubung waktu aku nulis cerita ini ada sesuatu hal yang belum terwujud jadinya banyak halunya,mhehe.Semoga kalian jadi reader kedua yah,soalnya yang pertama udah ada yg baca wkwk.Tapi ingat,bacanya jangan terlalu serius yah nanti kalo gak jadi,sakit.Hehe
Selamat Membaca!
Malam yang sepertinya sama saja dimana disetiap malamnya buku pelajaran selalu saja berserakan di atas kasur,maklum tugas SMA yang bentar lagi mau ujian. Ditambah lembar-lembar kertas yang berisi projek keseharianku selalu saja tidak selesai ditiap harinya. Pikiranku bosan, boring, kesel, dan tidak tau apa yang harus aku lakukan yang bisa menyenangkan diri sendiri tapi tidak tau harus melakukan apa.
Sejenak untuk menenangkan pikiranku, aku memejamkan mata dan memasang headphone sembari mendengarkan lagu favoritku. Dalam pikirku mungkin aku butuh kebebasan pikiran dimana aku harus bahagia,senang tanpa ada rasa beban yang terpikirkan sedikit pun.
Masih dalam posisi baringan sambil mendengarkan lagu favorit, hp aku bunyi tandanya ada chat masuk.
Shani
Iya
Ikut yu,kamu kan mau banget naik gunung.Ternyata chat itu dari Reza sahabat aku sejak smp yang hobinya naik gunung.
Seriusan Za?
Iya serius,ada Denis dan Raka juga mau ikut katanya.Denis dan Raka teman aku juga waktu SMP,aku dengan mereka beda sekolah karena setelah lulus SMP aku memutuskan untuk melanjutkan sekolah di luar kota dengan Mamaku.Aku senang banget, setelah ditunggu-tunggu akhirnya ajakan pun datang.Berhubung beberapa hari lagi HUT RI yg ke 75,kita pun akan merayakannya disana.Walaupun ceweknya cuma aku,tapi tidak masalah lagian semua cowok temanku baik-baik dan akrab banget, apalagi dengan Reza.
Ini pengalaman pertamaku yang sekarang kedudukannya masih sebagai pelajar SMA mau merayakan kemerdekaan di puncak gunung,sebelumnya aku selalu saja membayangkan dimana moment itu akan selalu dikenang dalam sepanjang hidup,aku selalu membayangkan keseruan dimana malam yang dingin itu akan berkesan,dimana senja itu akan menyambutku ketika di titik tujuan,dan dimana canda dan tawa akan mengiringi di setiap perjalanan.Sekarang bayangan itu sudah ada didepan mata, aku sangat mensyukuri itu.
Bagi cewek mungkin mendapat izin dari orang tua untuk naik gunung itu jarang,tapi aku seneng banget bisa mendapatkannya,awalnya orang tuaku menentang tapi setelah aku kasih tau bahwa aku berangkatnya sama Reza akhirnya mengizinkan karena dimata orang tua saya Reza itu sosok yang paling dipercaya,dan sudah dianggap menjadi bagian dari keluargaku.
Sesuai yang telah direncanakan,karena kebetulan rumahku ada di luar kota dan gunung yang akan kami daki itu sejalur dengan rumahku.Akhirnya aku pun menyarankan pada mereka agar nginep semalam di kediamanku sambil mempersiapkan segalanya.Mereka pun setuju atas saran yang saya berikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjunjung TINGGI Tanah Air Di KETINGGIAN
Short StoryAku selalu membayangkan dimana moment itu akan selalu dikenang di sepanjang hidup Aku selalu membayangkan keseruan dimana malam yang dingin itu akan berkesan Dimana senja itu akan menyambutku ketika di titik tujuan Dimana canda dan tawa akan mengiri...