Disaat masuk lagi ke dalam tenda, mereka bertiga bangun dan mempersiapkan untuk merayakan hari kemerdekaan ini.Setelah masak lalu sarapan,ganti baju dengan pakaian style pegunungan dengan ciri khas masing-masing.Dalam hati saya merasakan rasa bangga campur aduk sedih melihat mereka bertiga yang masih bersikap dingin,aku pun berniat untuk meminta maaf kepada mereka karena bagaimana pun juga itu kesalahan aku yang menyusahkan mereka.
Setelah beres segalanya,dalam hati saya berkata kayanya ini waktu yang pas.
"Ka gua minta maaf ya?" sambil menyodorkan tangan ke hadapannya.Raka menunduk dan langsung saja spontan memeluk saya,dan nangis.
Sambil diiringi lagu gugur bunga yang terdengar dari pendaki lain kami pun saling berpelukan dan nangis ikut terharu nan bahagia.Giliran aku ke Reza kami saling bertatapan mata karena bagi aku reza adalah sahabat yang paling pengertian dan sayang sama aku sebagai sahabat.Tangis haru di antara kami membuat aku gak ingin melepas pelukan ini.
"Za makasiih ya atas semuanya,lo adalah sahabat yang gua temuin selama,thanks Za." Bisik di telinganya.
"Iya Shan gua juga makasih,lo juga sahabat yang baru gua temuin"Setelah kami saling berpelukan kami menuju tempat untuk melihat sunrise dan mengibarkan sang saka merah putih yang dibawa Denis.Di situ kami bergandengan tangan dan saya yang memegang benderanya dan berdiri di antara mereka.Kami menyanyikan lagu kebangsaan dengan penuh penghayatan sembari meneteskan air mata.Dengan didepan dihadapkan hamparan awan serta mentari yang menyinarin kami berempat,Ini benar-benar aku bangga banget bisa berjalan menuju puncak,menikmati keindahan alam dan nikmat Tuhan. Segala kelelahan yang saya rasakan terbalaskan dengan pemandangan yang baru pertama kali saya lihat ini.Aku menangis dan berlutut kaki sambil mencium bendera.Dalam hati ini berasa mimpi,mimpi yang saya ingin raih sejak duduk di SMP.
Reza pun menepuk pundak saya."Hey...bangun...Shaniii jangan nangis."
Setelah saya bangun danyang saya lihat hanyaada Mama.Headphone masih terpasang ditelinga yang semalam aku mendengarkan lagu.Rupanya ibu saya membangunkanku dan persis sama Reza menepuk pundak.
Aduh ternyata ini cuma mimpi, karena emang mungkin saya terlalu obsesi ingin tercapainya harapan ini, ingin menikmati keindahan dari ketinggian.Tapi dalam hati, gak apa-apa buah tidur ini sedikit mengobati harapan saya selama ini.
Aku tutup dengan awal kata yang sama seperti di awal kata tadi.😂
Berhubung bersyukur banget alhamdulilah,sekarang aku sudah publish cerita ini,dan kebetulan suatu hal yang diinginkan ini sudah terwujud dengan orang-orang yang saya harapkan pula.
Untuk kalian yang harapannya belum tercapai,kalian harus tetap sabar yang paling penting,dan semoga secepatnya saja tercapainya,amiin😋
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjunjung TINGGI Tanah Air Di KETINGGIAN
KurzgeschichtenAku selalu membayangkan dimana moment itu akan selalu dikenang di sepanjang hidup Aku selalu membayangkan keseruan dimana malam yang dingin itu akan berkesan Dimana senja itu akan menyambutku ketika di titik tujuan Dimana canda dan tawa akan mengiri...