"Mas Adit, perempuan ini siapa?" tanya Caya sambil menunjuk selembar foto yang tertempel di tembok kamar sang kekasih.
"Oh itu temannya mas," jawab Aditya singkat nan jelas.
"Tapi kok fotonya cuma berdua aja?" selidik Caya.
Aditya menoleh ke belakang lalu menarik sebelah sudut bibirnya ke atas. "Kamu cemburu, ya?"
"Ish, enggak kok. Caya kan cuma tanya aja, penasaran aja karena yang lain fotonya ramai-ramai, lah ini kok cuma berdua aja."
"Soalnya cuma dia yang minta foto berdua bareng mas."
Caya mendengus kesal. "Terus harus gitu sampai dicuci, terus di tempel di kamar begini?"
Kata-kata yang terlontar dari bibir tipis Caya justru membuat Aditya terkekeh geli. Tingkah Caya ketika sedang cemburuan seperti ini selalu sukses membuatnya gemas. Lantas ia menutup laptop lalu berjalan menuju sofa yang diduduki Caya.
"Kamu cemburu ya?" Tanya Aditya sambil menyentil pelan pucuk hidung Caya.
Tak seperti biasanya, Caya segera menepis tangan Aditya, "Foto itu diambil waktu Mas lagi KKN, bertepatan dengan kepergian ayah. Caya benar 'kan?" tanyanya membuat Aditya tertunduk diam, tak berani menatap kedua manik indah milik gadisnya.
"Mas, Caya bukan cemburu tapi Caya cuma enggak suka Mas di sana senang-senang sama perempuan lain. Sedangkan Caya yang notabene-nya adalah pacar Mas waktu itu lagi berduka."
Aditya memijit pelipisnya lalu menarik nafas panjang. "Caya dengarin mas, ya. Mas gak main-main dengan perempuan lain seperti yang Caya pikirkan, Sayang. Mas juga sedih atas kepergian ayah, sampai-sampai mas gak fokus ngerjain semua proker yang udah kelompok mas rancang."
"Begitu ya, Mas? Ternyata sampai detik ini juga Mas tetap enggak mau cerita yang sebenarnya ke Caya. Ah, ya sudah enggak apa-apa, lagipula Caya udah ketemu sama mbaknya kemarin, dia udah cerita semua sama Caya." Caya mengambil tote bag hitam miliknya lalu beranjak bangun. "Kita putus aja ya Mas."
Satu kata terlarang akhirnya keluar sendiri dari bibir Caya. Menandakan bahwa semua telah berakhir. Rajutan hubungan yang telah dibangun selama satu setengah tahun akhirnya berakhir tragis.
Meskipun rasanya menyakitkan. Namun, Caya tetap berterima kasih pada semesta yang telah mengirim sosok manis seperti Aditya untuk singgah di hatinya.
---
---
Haiiii
Raka balik lagiii dengan cover baruuu🧡
Rindu gaaaakkk? Bilang rindu ayo):
---
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Letter [Xu Minghao | Chou Tzuyu]
RomantizmPINDAH KE FIZZO Kisah asmara Caya awalnya baik-baik saja, pacarnya pengertian juga sangat romantis. Namun, semua berubah ketika ia menemukan sebuah pesawat kertas berisikan surat cinta di halaman belakang rumahnya. Hal yang semula baik-baik saja, k...