5. Love - Jacob Bae

64 16 6
                                    

Cinta.




"Aku mencintaimu Cobie, berkencanlah denganku!"



Kata orang, cinta itu indah.

Hal yang paling membahagiakan di masa muda. Apalagi di usia emas 23 tahun. Seperti usia Jacob.

Pemuda yang saat ini juga melihat bukti nyata dari adanya cinta. Cinta, yang kata orang membawa kebahagiaan.

Bedanya, cinta yang ia lihat bukan seperti yang orang banyak katakan.

Namun sebaliknya.

Papanya berselingkuh dengan karyawan kantornya; karena cinta... Pada selingkuhan. Biadab.

Mamanya, bunuh diri akibat frustasi; karena cintanya pada suaminya yang nyatanya berselingkuh. Bodoh.

Eric, adiknya, menghilang tanpa kabar dan diduga meninggal ketika melakukan pendakian; karena cintanya pada hobbynya. Gila.

Lalu sahabatnya, orang terjenius yang ia kenal. Murid berprestasi sejak sekolah atas sampai menjadi mahasiswa cumlaude, menjadi gila sejak tidak bisa mencapai mimpinya sebagai astronot; karena cintanya pada mimpi besarnya. Ironis.

Itu cinta yang Jacob tahu. Cinta itu biadap, bodoh, gila dan ironis.

Dan Jacob sungguh bersumpah tidak akan menjadi seperti orang-orang terdekatnya itu.

Untuk alasan itu, Jacob menunjukan senyumnya. Memasang wajah paling ramah pada perempuan di hadapannya.


"Yasudah, aku mau berkencan denganmu kalau malam ini kau bersedia datang ke apartemenku jam 08.00 malam."
















Lalu, saat malam tiba bersama dengan rintik-rintik hujan yang perlahan semakin ramai turun membasahi bumi, mereka yang tengah bersembunyi di balik selimutnya mendapat posisi paling nyaman untuk beristirahat.


Beristirahat sampai pagi menjelang.


Bukan seperti perempuan yang berbaring di ranjang kamar apartemen Jacob.


Mata yang melotot, kulit yang mulai memucat, bibir yang semakin membiru, dan tulang-tulang yang mulai kaku.


Sudah hampir dua jam ia berbaring.


Berbaring tanpa nyawa.


Beristirahat untuk selamanya.

Meninggalkan sosok pemuda yang dipikir akan menjadi kekasihnya beberapa jam lalu, dengan raut sedikit bingung.


Lantas bermonolog singkat.


"Sial! harus kubuang kemana mayat si malang ini? Rasanya lelah sekali untuk sekedar memotong-motong tubuh kurus itu, aish."


Berakhir menatap tanpa niat mayat perempuan di hadapannya. Memiringkan kepala sejenak lantas menggelengkannya setelahnya.


Menyusun frasa yang agak kejam dalam otaknya. Makanya jangan percaya pada cinta, cinta itu hanya kemalangan.














Karena bagi Jacob, cinta itu awal dari segala kutukan.


Dan ia lebih memilih menyingkirkan segala hal yang mungkin dapat membuatnya terkena akan segala kutukan itu.

Untold - Tbz Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang