Chapter 02~Teman

322 42 12
                                    

"Ne naruto,apa kau mau menjadi temanku?"Tanya sakura dengan senyum manisnya.

Naruto terkejut bukan main,apa ia tak salah dengar?

'Teman ya?"

"Kalau kau tidak mau,tidak usah dipaksakan"sakura  menggaruk pipinya tak gatal.

"E-ehh,a-aku mau kok sakura-chan,hanya saja aku bingung kenapa kau mau berteman dengan ku sedangkan mereka selalu saja kabur setiap aku ingin bermain dengan mereka yang lain.Dan aku tidak tau mengapa warga desa mejauhiku"naruto tampak murung dan bingung kenapa sakura mau berteman dengannya.

" kau pantas memiliki seorang yakin naruto!bukannya malah dijauhi,aku yakin suatu saat pasti mereka mau berteman dengan mu naruto! "Seru sakura kecil tersenyum lebar.

Naruto hanya bisa melongo mendengar ucapan sakura+senyumannya yang lebar,ia mengeluarkan air matanya terharu.

" Huaaa sakura-chan hiks...kau teman pertama ku yang sangat baik...hiks kuharap kita bisa menjadi sahabat sakura-chan..."tangis naruto terharu,  mengusap wajahnya yang masih tergenang air mata.

"Tentu saja kita bisa menjadi sahabat naruto...."

"Hee!Benarkah sakura-chan!kau tidak bohong kan!" Teriak naruto kecil kaget.

"Huum kita sekarang menjadi sahabat ya naruto"jawab sakura tersenyum.

Naruto mengangguk gembira dia tersenyum lebar menanggapi perkataan sakura dengan senang.

Skip dirumah sakura

Naruto dan sakura kini sampai didepan rumahnya sakura, sakura berjalan pelan mendekati pintu rumah dan kemudian membukanya.

Ceklek

"Tadaima"

Seperti biasa rumah terasa begitu sepi, tidak ada yang menyahut ucapan sakura. Hal seperti ini sudah biasa buat sakura tapi tidak dengan naruto. Dia mengangkat sebelah alisnya bingung dan bertanya kepada sakura.

"Sakura-chan kenapa tidak ada yang menyahut?" Naruto bertanya kepada sakura dan menoleh kearahnya.

"Nanti akan kuceritakan sekarang kita masuk untuk mengobati lukamu dulu" Sakura tersenyum tipis membuat naruto lagi-lagi blushing dengan senyumannya.

"Baiklah"

Mereka kemudian berjalan memasuki rumah sakura. Naruto mengeleng kekiri dan kekanan melihat keadaan sekitar rumah sakura, naruto merasa rumah sakura terasa sepi seperti kamar milik{btw tempat tinggal naruto itu rumah atau apartemen ya? }ia juga melihat beberapa foto keluarga sakura terpajang di beberapa dingin rumahnya, naruto sedikit iri kepada sakura karena dapat merasakan kebahagiaan bersama keluarga.

Kini mereka telah sampai dikamar sakura, mereka berjalan kecil kemudian sakura mendudukkan naruto di kasurnya. Kamar yang begitu sederhana menurut nnaruto.{bayangin sendiri aja lah kamarnya mau cari foto kamarnya sakura tapi kga ketemu:v}

"Sakura-chan kau sedang mencari apa?" Tanya naruto heran melihat sakura mengutak-atik sesuatu yang ingin dia cari.

"Tentu saja mencari kotak P3K. Kalau tidak ada bagaimana caranya mengobati lukamu itu" Jelas sakura membuat naruto cengengesan.

"Ah itu dia"Tunjuk sakura keatas melihat kotak P3K diatas lemarinya.

Naruto melihat keatas lemari sakura dan benar saja sebuah kotak P3K ada diatas lemari tersebut. Lemari yang cukup tinggi dan kemungkinan sulit di digapai untuk anak seumuran mereka menaikinya.

"Sakura-chan bukankah sedikit berbahaya jika menaikinya" Tanya naruto berkeringat saat sakura mengambil sebuah kursi dan mulai menaikinya kursi tersebut.

"Daijoubu naruto aku akan baik-baik saja"ucapnya, kakinya sedikit dinaikkan agar sampai diatas lemari tersebut. Bahkan kursi tersebut bergoyang membuat naruto panik takut kalau sakura terjatuh.

"Yata! Aku mendapatkan nya" Ucap sakura gembira saat dia berhasil mengambil kotak tersebut dan tiba-tiba-

"Ehh!"

"SAKURA-CHAN!"

BRUK!

Baru saja sakura senang mendapatkan kotaknya tiba-tiba saja kursi yang ia pijak terjatuh tapi sakura bahkan tidak merasakan sakit dipunggungnya dia membuka matanya dengan perlahan,naruto yang sedang menggendongnya ala bridal styel. Emerland dan blue safir saling bertatapan mata semburat merah menghiasi pipi chubby mereka.

"Mata yang indah"batin mereka berdua bersamaan. Mereka bertatapan cukup lama sampai sebuah barang terjatuh menyadarkan mereka berdua. Mukanya mereka tampak merah padam seperti tomat saat menyadari posisi mereka yang sedang bertatapan langsung.

"A-an-ano n-naruto bisakah k-kau menurunkan ku?"tanya sakura gugup dan malu dengan mukanya yang masih memerah.

"B-baiklah s-sakura-chan" Naruto juga tak kalah gugup saat menyadari posisinya.

Naruto kemudian menurunkan sakura dengan perlahan dan sakura mulai membereskan barang-barang yang berjatuhan dan di bantu naruto. Kemudian sakura menyuruh naruto untuk duduk dikasur empuknya itu dengan muka yang masih memerah padam. Sakura membuka kotak P3K dan mengambil beberapa kapas dan alkohol dan mengoleskan dipipi naruto dengan pelan.

"Ittai!" Naruto sedikit meringis saat sakura terlalu menekankan luka lebamnya.

"G-gomen"

"Y-ya tidak apa-apa"

Hening menyelimuti mereka, tidak ada yang bersuara saat kejadian tadi. Muka mereka pun sudah tampak normal, tidak seperti tadi muka yang merah. Sakura kemudian mengambil plaster dan menempelkannya dipipi naruto.

"Naruto" Ucap sakura yang akhirnya bersuara.

"N-nande?"

"Untuk yang tadi gomen dan-

"Arigatou" Ujar sakura berterimakasih kepada naruto. Naruto hanya tersenyum tipis melihat sakura yang sedikit malu kepadanya.

"Iie sakura-chan, kalau dilihat dari dekat kau terlihat lebih cantik nyeyehehe"Goda naruto membuat sakura tersentak, sakura mengelengkan kepalanya kearah lain dan mengembungkan pipinya.

"Baka!" Pekik sakura kesal.

"Eh!" Naruto menunjuk dirinya sendiri, apa sakura marah sampai-sampai menyebutnya bodoh?

"Bbffttt" Sakura menahan ketawanya melihat ekpresi naruto.

"Bbffttt hahahaha!"tawa sakura pun akhirnya pecah saat melihat ekpresi naruto yang terlihat seperti orang bodoh, naruto yang masih belum menyadari kenapa sakura tertawa

"Bbfffttt bbwahahaha!"

akhirnya naruto ikut tertawa juga seakan mengerti kenapa sakura tertawa. Tawa mereka berhenti dengan perlahan menetralkan tawanya perut mereka bahkan sakit akibat ketawa mereka sendiri.

"Sakura-chan apa aku boleh bertanya sesuatu?"tanya naruto pada sakura.

"Ya tentu saja"ucap sakura.

"Kenapa rumahmu begitu sepi kemana kedua orang tuamu?"

"Baiklah akan kuceritakan"


Yo my friends balik lagi dengan saya si penulis kga ada akhlak:v
Sorry gw kga up soalnya sibuk:v {jangan percaya👆}

Kemungkinan besok up chapter 03

Vote and comen nya guys😎

Aku mencintaimu Sakura-chanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang