Chapter 03~Kebenaran

327 28 1
                                    

Warning:Mengandung kata-kata kasar!

Maap telat up hehe🤭

                 Selamat membaca

"Sakura-chan apa aku boleh
bertanya?"tanya naruto pada sakura.

"Ya tentu saja"ucap sakura.

"Kenapa rumahmu begitu sepi kemana kedua orang tuamu?"

"Baiklah akan kuceritakan"

FLASHBACK ON

BUGH!

PRANKK!!

PLAK!

Suara pecahan kaca bahkan suara tamparan terdengar oleh sakura saat ia sedang tidur. Sakura membuka kedua matanya saat mendengar suara tersebut, ia bangun dari tempat tidurnya dan berjalan menuju kearah suara yang berasal dari dapur.

"Brengsek apa yang lakukan bersama laki-laki tersebut!!" Amuk kizashi.

"Aku tidak melakukan apa-apa dengannya!!" Bentak mebuki yang tak kalah marah.

Ya beginilah keseharian rumah tangga mereka, dipenuhi dengan keributan yang membuat sakura menangis setiap malam. Sakura terkadang bertanya kenapa mereka selalu bertengkar dah tidak pernah akur.

"Kau juga setiap hari mabuk-mabukan dan berselingkuh dengan wanita lain!!"

"Aku tidak pernah melakukan hal seperti itu!!! Bukan kah kau yang berselingkuh? Heh" Ucap kizashi dengan senyum remehnya.

"PERSETAN KAU KIZASHI!!GARA-GARA KAU MABUK SAAT ITU DAN MENGHAMILI KU AYAH DAN IBU KU MEMINTA PERTANGGUNG JAWABAN DAN MENIKAHKAN KITA!!ARRRGGHH BRENGSEK KAU!!"

"KAU KIRA AKU JUGA MAU DENGAN MENIKAHI DENGAN ORANG YANG TIDAK KU CINTAI HAHH!! JAWAB!!" Kizashi bersiap melempar vas bunga kearah mebuki namun,

"Oka-san,Otou-san" Suara mungil tersebut menghentikan kizashi melakukan aksinya, dilihatnya sakura yang berdiri didepan pintu dapur dengan mata yang berlinang air mata.

"Sakura?" Ucap kedua orang tuanya bersamaan.

"Kenapa tou-san, kaa-san bertengkar terus hiks" Isak sakura melihat kizashi dan mebuki.

Dapat dilihat kondisi dapur yang sudah berantakan seperti kapal pecah, pecahan piring dimana-mana, makanan yang berserakan, hingga meja yang sudah patah. Melihat hal itu sakura yakin ini pertengkaran yang tidak biasa mereka lakukan. Terkadang mereka bertengkar adu mulut tapi tidak sampai menghancurkan barang seperti ini.

"Hey bocah sebaiknya kau kembali ke kamarmu dan tidur" Kizashi yang masih memegang vas bunga menyuruh sakura untuk tidur.

"Iie sebelum kaa-san dan tou-san berhenti bertengkar" Ucap sakura yang masih menangis.

"Bocah sialan! Lebih baik kau tidur apa susahnya nurut sama kami!! Aarrghh lebih baik aku pergi dari sini!" Bentak kizashi dan langsung berjalan menuju pintu keluar.

Brak!

Sedangkan mebuki dia menatap sakura dengan mata yang penuh amarah dan kebencian.

"Gara-gara kau! Andai saja aku tidak melahirkan mu pasti ini tidak akan terjadi! Hiks pergi dari sini anak sialan!!" Marah mebuki sekaligus mengusir sakura yang masih menangis.

Sakura yang mendengar kan ucapan mebuki pun berlari menuju kamar tidurnya dengan air mata yang tidak ada habisnya.

pertengkaran mereka pun semakin menjadi tapi sakura hanya diam saja, ia tidak mau ikut campur karena takut kedua orang tuanya akan memaki dia terus menerus.

Hingga suatu kejadian pembantaian yang menimpanya membuat sakura depresi. Saat dia pulang dari latihan shuriken, ia membuka pintu rumahnya dan apa yang ia lihat? Ayah dan ibunya tergeletak dengan darah dimana-mana. Air mata keluar tanpa ia sadari, ia berlari kencang menuju kedua orang tua yang mungkin sudah tidak bernyawa.

"Hiks otou-san, oka-san bangun hiks!" Tangis sakura menguncang tubuh kedua orang tuanya.

"Sakura.." Kata mebuki membelai pipi sakura lembut dengan suara nya yang serak.

"Oka-san hiks bertahan lah! Sakura akan mencari bantuan" Isak sakura lega saat mebuki bangun.

"Maaf kan.. K-kami sak-ura.. Kami m-meyanggi mu" Itu lah kata-kata terakhir mebuki sebelum ia meninggal.

"Hiks oka-san! ,otou-san!"

Sejak saat kejadian tersebut sakura menjadi pribadi pendiam, bahkan berbicara saja jarang sekali, tapi berkat dukungan dari teman-temanya dia sadar bahwa masa lalu tidak perlu di ingat terus menerus. Sakura sekarang menjadi pribadi yang lebih ceria dibandingkan dulu.

FLASHBACK OFF

"Jadi begitu ceritanya" Ucap sakura selesai bercerita.

"Huaa hiks sakura-chan cerita mu itu menyedihkan sekali hiks, maaf jika aku bertanya tentang masalah mu"tangis naruto dengan sesal.

"Hey naruto itu kan ceritaku kenapa kau jadi bersedih" Sakura hanya bisa geleng-geleng kepala melihat naruto yang menangis.

"Tapi itu tetap saja menyedihkan dattebayo" Jawab naruto mengelap kedua matanya yang berair.

"Hey sudahlah bagaimana kalau kita ke Ichiraku saja setelah matahari terbenam?"tawar sakura kepada naruto agar ia tidak bersedih lagi.

"Ichiraku?Apa itu?" Tanya naruto bingung.

"Nanti kau akan tahu sendiri" Jawab sakura dengan senyum tipis.

Sekarang mereka sedang di tepi danau dengan pohon sakura yang berada disekitar nya sambil menikmati indahnya matahari terbenam. Naruto melihat sakura yang tersenyum melihat pemandangan tersebut, dia juga ikut tersenyum betapa bahagianya sakura dan dirinya. Momen yang tidak akan pernah naruto lupakan.









Ya tidak terlupakan..









Selamanya..

Yuhuu akhirnya selesai juga untuk chapter ketiga semoga menikmati ya... Maaf kalau gaje hehe. Maaf juga nih telat post:v

Sakura jadi sadgirl wkwk.

"Iie" Adalah bahasa Jepang yang artinya tidak oghy

-salam istri deku

Aku mencintaimu Sakura-chanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang