8. MENJAGA HATI SESEORANG🎏

621 74 174
                                    

8. Menjaga Hati Seseorang

⭐⭐⭐

"Gue gak bakal lukai hati dia lagi untuk kedua kalinya."

~Dini A.P

Brum brum brum

Suara motor yang menancap gas itu semakin besar. Alaksa akan memberi pelajaran ke Lexas karena sudah mengganggu kesenjangan mereka.

Mereka pun akhirnya sudah sampai di depan markas Lexas, Michael memakai topeng andalannya. Saat berperang Michael selalu menutupi wajahnya, agar tidak ada yang tau.

BRAK!

Pintu depan markas di tendang kuat sama Aegeus. "Heh bang*at siapa yang gangguin George Angga Leksa!" teriak Aegeus sambil menatap semuanya.

"Mana ketua lo?" ucap Damien to the point.

Lalu salah satu dari mereka akhirnya keluar, Reno Dandian. Pemimpin Lexas dan saingan Alaksa.

"Pasti lo yang ngeroyok George!" geram Satya.

"Cih, gue gak peduli," angkuh Reno.

"Emangnya lo semua bisa lawan kita heh. Kita ada dua puluhan orang dan lo hanya ada tujuh orang, awas gugur di tangan kita loh," sombong Toro—wakil nya.

"Go*lok lo semua. Kalian gak tau kita siapa heh? Kita Alaksa bukan kek kalian yang bisanya ngeroyok, dasar banci," penuturan Alfio membuat geram Lexas.

Aries yang sedari tadi menahan tangan nya untuk tidak menonjok wajah para Lexas dengan ganas. George tau Aries sedang marah.

"ALAKSA S'QUART!" teriak Michael.

"SOLIDARITY NUMBER ONE!" teriak Alaksa.

Alaksa langsung menghajar Lexas tanpa ampun. Darah segar banyak keluar dari pertempuran itu, Michael melawan lima orang sekaligus.

Bugh!

Bugh!

Bugh!

Sreet!

Darah mengucur deras dari tangan Michael. Ternyata Lexas main senjata.

"Chel, lo gak papa," ujar Alfio mengebu gebu karena dia juga sedang waspada.

"Sia*an, lo semua beraninya main pakai senjata. Ketahuan banget lemahnya." sarkas Aegeus.

"Yang penting kita menang," balas Reno.

Mereka pun langsung melanjutkannya, sampai banyak darah yang sudah mengalir banyak di baju Alaksa.

Alfio menghantam lawannya sampai terdengar suara retak di bagian punggung lawannya itu. Yang lainnya juga seperti itu meninju, menendang dan menghancurkan.

Aries yang sedari tadi menahan akhirnya melawan mereka tanpa ampun, terutama Toro dia menghajar wajah Toro sampai wajah Toro kebiruan, dan hidungnya mengeluarkan banyak darah.

"Aries, jangan menghabisinya. Ingat." peringat Damien sambil menepuk pundak Aries.

"Okay."

Gak sampai sepuluh menit, Lexas tumbang bukankah lawan mereka lebih banyak daripada Alaksa. Tapi kenapa bisa kalah? Heh, mereka tidak mengetahui seberapa kuatnya Alaksa.

"Sudah kau lampiaskan tadi?" tanya Satya.

Aries mengangguk.

"Heh, lo tau perutnya banyak darah bego dan punggungnya retak," jelas Aegeus antusias.

ALAKSA {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang