9. Move on

6.8K 610 182
                                    

UDARA dingin yang berembus di antara sela-sela gedung membuat Sakura bergidik. Acara sudah selesai dengan Sasuke yang membawa pulang tiga piala sekaligus untuk tahun ini, seharusnya Sakura turut berbahagia, seharusnya ia tersenyum semringah saat ini. Bukan melamun, menatap kosong pada pantulan cermin yang memperlihatkan wajahnya yang kusut. Sakura tersenyum pahit, ia tidak mungkin salah dalam mengenali orang, pria itu memang Itachi. Namun kenapa dia kembali? Apa yang sedang Itachi lakukan di Amerika? Kemana Izumi? Berbagai pertanyaan muncul dalam kepalanya, membentuk pola abstrak hingga Sakura menutup mulutnya dengan punggung tangan hendak muntah.

Wajahnya pucat meski Sakura berulang kali memoles pipinya dengan blush on, bibirnya kering, dan hari ini adalah penampilan terburuk Sakura di hadapan publik. Beruntung di dalam kamar mandi saat ini hanya ada dirinya, akan sangat memalukan jika ada orang lain yang melihat penampilan Sakura seperti mayat hidup.

Sasuke menunggunya di parkiran, Sakura tidak bisa berlama-lama di dalam sini. Ia membasuh permukaan wajahnya, membiarkan keadaannya sekarang tampak sangat lusuh dan menyedihkan. Sakura menghela napas pelan, lantas keluar pintu toilet dan jantungnya berhenti berdetak.

Itachi berdiri di hadapannya, bersandar pada dinding dengan kedua tangan yang terlipat di depan dada. Iris mata pria itu tampak kusut, sama seperti Sakura. Namun bedanya, Itachi seolah menyimpan sebuah kerinduan.

"Apa yang kau lakukan di sini?" ujar Sakura dengan suara gemetar menahan tangis. Kedua tangannya mengepal di samping tubuh, bersiap untuk pergi jika Itachi terus diam dan tidak menjawab. Sakura mengusap tengkuknya, mengamati Itachi dengan pakaian formal di hadapannya. "Di mana Izumi dan Daichi?"

"Mereka di rumah. Kami kembali lebih awal karena ayah menghubungiku bahwa Daichi menangis seharian, anak itu tidak mau hadir di kelas kursusnya," Itachi akhirnya membuka suara. "Dan aku memang sengaja datang kemari untuk menemuimu."

Mata Sakura berair. Isi dalam kepalanya berubah menjadi asap panas. Ia menangis, sialan, kenapa pria ini? "Kau gila?"

"Maafkan aku," bisik Itachi, tatapannya berubah sendu seraya melangkah mendekati Sakura. Tubuh wanita itu berubah sangat kaku saat Itachi memeluknya. Tidak ada lagi kehangatan yang Sakura berikan seperti waktu dulu, tidak ada tawa dan ucapan riang seperti saat mereka masih berhubungan. Itachi mengusap puncak kepala Sakura, meski tahu wanita itu sama sekali tidak berniat membalas pelukannya. "Dosa yang kulakukan padamu terlalu besar."

Sakura bergeming. Tenggorokannya kering dan kini suhu tubuhnya memanas. Ia ingin berlari, tetapi yang Sakura lakukan hanyalah membatu seperti manusia idiot. Namun disaat Itachi bergerak seperti hendak menciumnya, Sakura tersentak seakan kesadarannya kembali ke dunia. Telapak tangan Sakura naik dengan cepat, mendarat sempurna pada salah satu pipi Itachi keras-keras. Matanya berkunang-kunang, Sakura tidak pernah merasa sangat marah seperti sekarang.

Deru napasnya memburu, ia gelisah. Sedangkan Itachi di hadapannya termenung seakan tak percaya seraya menyentuh pipinya yang berdenyut.

"Jika ada satu-satunya manusia yang ingin kuhilangkan dari kehidupanku itu adalah dirimu!" Sakura berteriak, mendorong jauh dada Itachi hingga berhasil melangkah mundur. "Siapa kau? Setelah apa yang telah kau lakukan padaku saat itu, dengan tidak tahu malu kau kembali dan bertingkah bahwa aku adalah wanita yang tidak akan terluka!"

Itachi membatu, kedua tangannya tersimpan pasrah tanpa berani untuk menggapai raga kecil di hadapannya yang menangis.

"Kau bercinta dengan wanita itu! Dan jahatnya dirimu, Itachi Uchiha! Hanya karena hubungan kita berjalan secara diam-diam, kau dengan sesuka hati berselingkuh bersama wanita yang bahkan tidak tahu bahwa kau mempunyai kekasih!" Sakura gemetar, kedua tangannya memukul dada Itachi keras-keras, masa bodoh jika halnya pria itu kesakitan. "Berapa banyak wanita saat itu huh? Tiga? Empat? atau bahkan puluhan wanita?" teriak Sakura frustrasi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Beautiful PiecesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang