the sweet《jaeyong》

delapan

TAEYONG tersenyum ketika tangan lembut sang eomma mengusap rambut pinknya, ia kini sedang berbaring dengan kepala yang berada di pangkuan mrs. lee, taeyong memejam kan matanya.

ia merasa sangat nyaman saat ini, di sayangi dan di perlakukan dengan lembut, menyesal dengan keadaan yang begitu buruk ia masih harus bersyukur karena eommanya masih mau mengurusnya yang sudah tidak berguna seperti ini.

taeyong ingat saat sebelum appanya pergi meninggalkannya bersama sang eomma, appanya sering memaki atau menyakitinya yang sudah tidak bisa di gunakan ini, tidak punya masa depan yang cerah dengan keadaan yang cacat.

meski ia tidak bisa mendengar segala sumpah serapah yang keluar dari sang appa taeyong masih tahu jika appanya tidak menginginkan anak cacat sepertinya.

tidak ada lagi lee taeyong yang selalu di banggakan dengan segala kepandaiannya.

taeyong bersyukur eomma nya masih mau mengurusnya, taeyong berterimakasih karena orang yang ia sayang tidak pergi bersama appanya.

"aku menyayangi eomma aku mencintai eomma" mrs. lee tersenyum, ia mengusap pipi tirus anak satu-satunya itu.

dengan ini taeyong tahu mrs. lee juga masih menyayangi seperti ia menyayangi taeyong yang masih sempurna sebelum ia cacat.

taeyong memeluk boneka yang ia beri nama gom itu dengan erat, ia gemas ketika melihat boneka yang cukup besar itu, ini adalah pemberian jaehyun taeyong sangat menyukainyanya.

dengan gemas tangan mungilnya mencubit hidung boneka coklat itu, entah lah ia merasa melakukan ini pada jaehyun, entah saja kapan taeyong mulai memikirkan peria besar itu.

kepala boneka beruang itu di usap oleh mrs. lee, jika taeyong senang maka ia juga senang.

"terimakasih jaehyun" kata itu tidak sedikit pun masuk kedalam pendengaran taeyong, mrs. lee berucap nanar, setidaknya biarkan taeyong senang saat ini, semoga jaehyun menjadi orang yang baik untuk taeyong.

semoga.

ada ketakutan yang begitu dalam, si manis tidak sekuat yang orang lihat, jika ia kuat dengan fisiknya yang sekarang bukan berarti ia kuat tentang perasaan, taeyong sangat rapuh, di sakiti sedikit saja mungkin akan membuatnya hancur.

mrs. lee sudah pernah melihat taeyonv hancur dan ia tidak ingin lagi melihatnya sekarang, sukup sekali tidak dua kali.

"huaaa eomma boneka ini manis sekali!" mrs. lee tertawa lembut, taeyong masih lah putra kecilnya, ia tidak berubah, masih seperti lee taeyong yang menggemaskan.

"jika aku kaya aku akan beli boneka yang banyak!" suara si manis menjadi penghibur malam yang sunyi ini.

taeyong memang suka berteriak, tapi mrs. lee tidak masalah, ia memiliki hiburan tersendiri, melihat taeyong seperti ini sudah cukup.