3rd POV check~
Mars terbangun dari tidur nyenyaknya. Rasanya itu adalah tidur terbaiknya setelah lama tinggal di asrama.
Dengan suasana hati yang sangat baik, Mars mandi jam setengah lima pagi agar bisa menyiapkan diri dengan lebih baik dari biasanya.
Yah pokoknya Mars harus cantik hari ini. Soalnya bakal ketemu Junkyu, Yoshi, sama Asahi di kelas.
Setelah mandi ia memakai cologne yang sebenarnya untuk bayi. Tapi gimana, ya Mars suka banget sama wanginya.
Mars baru mengenakan pakaian dalam dan belum pakai seragam. Biar enggak kusut pikirnya.
Soalnya dia mau merapikan tempat tidur dulu. Terus nyapu lantai.
Biasanya tiap pagi Mars bakal mengeluh saat membereskan kamar. Tapi enggak pagi ini. Soalnya tiga puluh hari ke depan akan menjadi hari-hari yang spesial.
Hiya hiya.
Mars menyanyikan lagu Boy dan Come to Me dengan bersemangat walau agak fals. Tapi bodo amat lah, soalnya dia lagi hepi.
"Jenna bangun Jen! Udah jam berapa ini? Enggak mau sekolah emangnya?"
"Enggaaak!" erangnya.
Susah emang bangunin anak babi pikir Mars.
Akhirnya Mars menendang Jenna hingga jatuh dari ranjang. Biarin aja, pikir Mars. Kalau enggak dikayak gituin, enggak bakal bangun si Jenna.
Setelah itu, Mars mengenakan seragam putih abunya. Lengkap dengan dasi dan ikat pinggang, juga pin logo sekolahnya.
Mars memakai skin care rutinnya. Mulai dari toner, essence, serum, face oil, pelembab, dan sunscreen. Mars tidak lupa mengoleskan lipbalm yang memberikan sedikit warna merah pada bibirnya.
Jangan salah, walau dari luar Mars terlihat cuek, tapi nyatanya Mars sangat mempedulikan penampilannya.
Bodo amat lah katanya kalau orang bilang 'ah, aku mah cuma pake bedak bayi' saat melihat Mars memakai begitu banyak skin care. Memangnya Mars peduli? Toh Mars menggunakan skin care bukan untuk orang lain, tapi bentuk cintanya kepada dirinya sendiri.
Mars berputar di depan cermin. Haha ia bangga menjadi dirinya sendiri.
Enggak lupa Mars memakai kaca mata bulat yang bukan sekadar hiasan. Matanya memang sudah terkena miopi dan silinder. Jadi harus pakai kacamata.
Selesai!
Saat berbalik, ia melihat Jenna yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan mengenakan sehelai handuk saja.
Jenna menyengir kuda.
Mars enggak habis pikir sama temannya yang satu ini.
"Jen, gue duluan, ya."
"Yoi!"
Mars mengambil tas ranselnya hitamnya yang kebetulan sudah ia siapkan tadi malam.
Bagus, mari sarapan!
Mars dengan semangat melangkah menuju ke kantin, lalu mengambil omprengan yang sudah disiapkan ibu koki.
Rasa senang Mars bertambah melihat menu sarapannya. Nasi kuning, telur rebus, bihun, sambal tempe lagi.
Wah pasti Junghwan senang melihat ada sambal tempe lagi.
Kebetulan banget kantin masih sepi cuma ada dirinya sendiri, jadi Mars merasa agak lega. Mars enggak terlalu suka ramai, berisik katanya. Sesak juga.
Pokoknya Mars enggak suka.
Pagi ini surga banget, pikir Mars.
"Selamat pagi, Mars."
YOU ARE READING
30 Days
FanfictionGimana kalo selusin cowok tampan dari Treasure datang ke sekolahmu dan nginep selama 30 hari di asrama?