Irul

4 0 0
                                    

Aku ingin sedikit bercerita panjang lebar disini terdengar sangat aneh mungkin sedikit tapi panjang lebar hmm yaa memang seperti itu hubungan aku dengan pacar eh hmm doi aku yang sekarang, kenapa aku nyebut dia doi? Ya karena aku sudah punya pacar ,aneh bukan? Pacar aku tau kalo aku mempunyai sosok doi yang dimataku begitu manis dan doi ku juga tau aku mempunyai pacar yang dimataku begitu apa yaa hm cukup menggoda bahkan bukan cukup tapi menggoda sekali haha dasar aku ini mata keranjang memang, tapi kalian penasaran kan sama cerita cinta diri ini yang begitu aneh,Penasaran yaaa pliiiis hehe.

Tapi aku tak tahu mau ku beri judul apa ini Cerita pendek panjang lebar ku ini mungkin nanti di akhir cerita aku kasih judul. Hm kita masuk ke dunia ku,

Aku irul usiaku pada tahun kemarin itu 19 tahun dan pada tahun ini masih 19 tahun ya belum berubah karena belum bulan oktober, oiya aku berusia 18 tahun saat aku pacaran dan berkomitmen dengan pacarku.

Pacarku namanya rahma dan diriku ini pernah berjanji kepadanya kalau aku akan datang ke rumah dan menikahinya, tapi Kita berpisah bukan berarti putus, ya aku dan dia dipisahkan oleh keadaan karena dia adik kelas ku yang masih 2 tahun lebih muda dariku, singkat cerita kami janji akan saling memperbaiki diri dan bertemu di tahun 2025 , sangat geli memang mendengar ucapan ini tapi entah kenapa itu indah ketika kami saling berjanji.

Aku melanjutkan kuliah dan rahma melanjutkan pendidikan jenjang SMA nya di pondok pesantren kita, ya, aku adalah anak pondok hehe ya kami anak pondok, aku di Jakarta dan dia di Cirebon.

Aku kuliah di perguruan tinggi swasta, aku yang tadinya fokus kuliah saja jadi terbagi fokusku dengan salah satu wanita di kampus kecilku, ya dia adalah wanita yang kusebut dengan doi,namanya zulfa, aku di pertemukan dengannya karena salah satu teman baru ku, dan mereka satu kelompok ketika pekan perkenalan mahasiswa. Namanya wildan.

Akan tetapi wildan tak bisa melanjutkan kuliahnya karena ya aku tau dia malas sebenarnya tapi aku maklumi saja karena bagaimanapun dia adalah anak pertama dan ingin merasakan dunia kerja sepertinya tapi aku tak tau pasti dan karena wildan lah yang membuat aku mengenal sosok Zulfa Abyyah yang namanya ku bilang indah dan aku baru kali ini bertemu dengan nama yang seperti ini waw Zulfa Abyyah indah bukan?

Kau tahu, Nama yang indah ini adalah topik bahasan pertama ku dengan dia,setelah kurasa kita semakin akrab jadi aku mulai mencari cari topik lain atau kadang aku pura pura tidak mengerti tugas kuliah ku lalu kutanyakan pada dia dan dia yang mencari jawaban dari tugasku, ahh dia sungguh baik sekali padaku, setiap hari aku chtan dengan dia sampai larut malam membicarakan apa saja yang ada di pikiran sampai kurang lebih sebulan lamanya kita melakukan hal tersebut hingga pada suatu malam aku ingat malam itu adalah malam jum'at. 

Aku menyatakan apa yang aku rasakan ke dia, suatu rasa nyaman yang telah aku dapatkan dari sosok wanita yang bernama zulfa itu. Oiya, awalnya setelah aku menemani zulfa dan temen sekelompoknya menjenguk wildan kami sempat tidak berkabar dan entah aku merasakan hal yang sungguh aneh karena aku ingin bertukar kabar dengan dia lagi dan sempat waktu itu dia menghiraukan aku begitu saja tapi aku berusaha mencairkan suasana hingga aku bisa membawanya ke dunia ku,tapi ternyata aku yang terbawa oleh dunianya.

Aku bilang ke dia aku terbawa perasaan ketika aku bersamanya dan seketika itupun dia kaget dan ia jaga jarak dari ku, karena disitu aku mengungkapkan kebenaran diri ku, aku suka sama dia tapi aku sudah punya pacar. Yang ada di pikiran ku saat itu kurasa ia merasa bersalah karena telah merebut pacar orang. Padahal ini adalah kesalahanku seutuhnya dan aku malah melanjutkan pendekatan aku dengan zulfa. Entah lah aku merasa menjadi pria yang sangat buruk karena jatuh pada dua hati wanita yang sangat alim. Dan anehnya lagi zulfa menerima aku untuk menjadi gebetannya waw sungguh beruntungnya diriku, aku tak bisa membayangkan bagaimana nanti aku beristri dua, rahma di kanan dan zulfa di kiri dan aku di antara mereka tidur bersama dalam satu ranjang, tak bisa ku bayangkan sungguh surga dunia. Entah aku kuat atau tidak tapi aku pasti bahagia sekali. 

Aku mulai mengantar zulfa meskipun dia membawa kendaraannya sendiri dan aku juga mebawa kendaraan ku sendiri, ya sepeda motor lah yang kami naiki, dan ternyata zulfa adalah wanita super sibuk, aku tak mengerti apa yang ada di pikirannya, aku pernah bertanya pada dia di sebuah cht.

"Jul kamu sibuk banget sih, apa ga ke ganggu kuliah mu?" Aku memanggil dia Ijul.

"Yaa rul mau gimana lagi, emng gini keadaannya aku ga mau orang tua aku ngeluarin duit sepeser pun buat kuliah aku, resiko anak pertama rul" balas dia.

Saat itu pun aku merasa menjadi pria lemah di hadapan dia, aku laki laki yang semua biaya kuliah masih di tanggung orang tua aku,uang jajan masih minta dan apa apa di turutin tetapu sudah berani berani mendekati wanita sehebat itu? Gila, aku laki tapi zulfa lebih dari yang aku bayangkan. Dia dewasa sudah mempunyai jati diri, sungguh aku bangga pada nya sedikit minder sebenernya sih, tapi aku ga tau lagi apa yang ada di pikiran zulfa itu, karena dia menjadi guru ketika pulang kuliah lalu dia mengikuti organisasi ekstra yaitu Mapala.

Aku sungguh khawatir kepada nya dia wanita baik baik tapi mau bergabung dengan organisasi Mapala yang dimana orang orang disitu tak membedakan mana wanita yang boleh di sentuh dan mana wanita yang tidak boleh disentuh, dan Zulfa bukan untuk di sentuh sentuh, aku khawatir bukan kepalang walaupun aku juga ada di organisasi tersebut tapi hubungan kami tak ada yang mengetahuinya karena zulfa itu wanita alim dan dia dapat beastudi penghafal quran dan aku masuk ke dalam kehidupannya.

Sampai disini aku kira kalian sudah mengerti kalau hubungan kami aneh sekali ya, tapi aku sangat mencintai zulfa tapi rahma tidak aku lupakan, aku bertanya pada zulfa.

"Jul kenapa sih kamu bertahan di mapala?" 

Aku bertanya karena kami pernah jalan jalan ke suatu curug dan aku yang tak pandai berkata kata hanya mampu melihat zulfa dari kejauhan mengobrol dengan asyiknya dan tak kenal jarak seakan akan aku tak ada disitu. Aku sakit saat itu sakit hati. Dan di tambah lagi ketua mapala kami berani mendekati zulfa dan anehnya zulfa ga merasa, aku tak tau apa yang harus aku perbuat pada saat itu. Aku lemah, pengecut dan pada akhirnya aku hanya bicara lewat cht haha cupu sekali aku.

"Kalo aku keluar dari mapala siapa yang bakalan jadi penyemangat arina sama hani rul?" 

Jawabnya. 

Disitu aku merasa sudah tak di prioritaskan lagi dia lebih mementingkan temannya daripada aku, dia lebih memilih bertahan dengan orang orang yang bahkan entah bisa menjaga nya apa tidak, aku benci dia saat itu. Hanya sesaat saja benci ku hilang oleh perminta maafan dia. Aku gak mau kehilangan dia dan aku akan menjaganya dari orang orang itu.

Setelah dia tahu bahwa aku cemburuan orangnya dia lebih menjaga jarak dengan lawan jenis, ya kupikir memang seharusnya dia jaga jarak dengan lawan jenisnya dong secara dia wanita baik baik kok. Tapi karena sekarang zamannya sudah agak ke barat baratan dan laki laki pun tak terlalu memperdulikan jarak antara mereka dengan perempuan yang masih terjaga.

hezulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang