3🥀

9 2 0
                                    

uang tidak menjamin         keluarga harmonis. Buat apa uang banyak tetapi hanya kesedihan yang didapatkan."

Friska akhirnya sampai dirumah dengan abang gojek tentunya yang selalu menemaninya kemana pun dia pergi. Friska langsung masuk kerumah tetapi dia heran karena mama dan papa nya ada dirumah. Friska berharap disambut dengan hangat tetapi kedua orang tua nya malah asik bertengkar.

"Kalau mau pulang cuman mau ribut aja mending gak usah pulang sekalian. Aku sama bibi udah biasa dirumah tanpa kalian. Ada kalian rumah jadi berisik bukan karena canda dan tawa tapi malah keributan."    Ucap Friska datar dan langsung masuk kekamar.

Mama dan papa nya diam seketika dan mulai menyalahkan satu sama lain. "Ini semua gara-gara papa yang hanya memikirkan pekerjaan"
"Jangan salah kan aku saja. Kamu juga sebagai ibu bukan nya dirumah jagain anak malah keluyuran" 
                     🍃🍃🍃
Friska yang baru saja membersihkan badan nya langsung turun kebawah karena ia merasa lapar. Sebenarnya ia enggan bertemu kedua orang tua nya yang hanya ribut selalu.

"Hai sayang mari kita makan bersama" ucap mama Friska lembut.
Dalam hati Friska berkata "haha palsu." Friska masih datar meski didepan kedua orang tua nya. Entah sampai kapan dia seperti ini. Kebahagiaan belum menghampirinya. Dia hanya bisa menangis diam-diam.

"Friska sini mama ambilkan nasi nya." Ucap mama Friska sambil mengambil piring Friska.

"Tidak usah..aku bisa sendiri. Biasanya nya juga aku sendiri. Ucap Friska masih datar.
"Friska! Bisa tidak kamu hargain mama kamu. Dasar anak tidak tahu diri!" Ucap papa Friska marah besar.

"Apa?!papa bilang aku ngk menghargai mama dan gak tau diri?! Tidak salah kah dengan ucapan papa. Oh iya aku lupa papa dan mama kan jarang dirumah jadi mana pernah tau aku menghargai kalian berdua." Sindiran Friska untuk kedua orang tua nya.

Friska langsung kekamar dia sudah tidak nafsu untuk makan lagi. Papa dan mama nya memang tidak pernah tau tentang apa yang dirasakan Friska saat ini karena ulah keegoisan mereka berdua. Friska langsung menumpahkan kesedihan nya. Buat apa uang banyak jika tidak harmonis keluarga nya. Ia pun menangis dan akhirnya tertidur.

Sampai sini dulu ya kawan. Aku juga binggung nih sama kelanjutan ceritanya hehew. Mohon maaf banget jarang up soalnya tugas numpuk apalagi sekarang belajar online huft. Tetap semangat ya kawan😊
JANGAN LUPA DI KLIK BINTANG NYA  BIAR AKU MAKIN SEMANGAT BUAT CERITANYA. IKUTIN JUGA AKUN WP AKU YA. OK MAKASIH:)

Yeah, I'm FineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang