"Erin, sang Idol Legendaris baru!"
Tenn masih tersentak di tempat, matanya menatap Riku dengan tatapan tak percaya. Keringatnya mengalir dengan deras...ah apa betul itu keringat?
"Minna! Arigatou! Aku tak bisa mencapai posisi ini tanpa kalian!" Ucap Riku sambil tersenyum manis.
Kyaaaaaaaa!
Erin-kun!!
Erinnn!
Tenn menundukkan kepalanya...
Ah....aku kalah dalam perebutan....
Tenn membentuk senyum pada mulutnya, namun air mata masih mengalir dengan deras.
...aha..ha...akhirnya....
Tenn terkekeh. Gaku, Ryuu, bahkan para member i7 menatap Tenn dengan bingung.
....aku bisa keluar dari tempat itu....
Tenn mendongakkan kepalanya, mengelap air matanya, dan menatap yang lain dengan tatapan lembut...terutama ketika menatap Riku.
....Arigatou, Erin-san. Meski aku tidak tahu siapa dirimu sebenarnya, tapi izinkan aku untuk berterima kasih padamu....karena kau telah menyelamatkanku batin Tenn.
Gaku dan Ryuu memegang pundak Tenn sambil tersenyum, sedangkan i7 menghampiri Riku dan mengucapkan selamat.
"Sebaiknya kita pergi dan mengucapkan selamat untuknya" ucap Ryuu.
Tenn mengangguk dan mereka bertiga pun menghampiri Riku.
"Erin-san"
Riku menoleh dan menatap Tenn yang kini berada di dekatnya.
"Aku ucapkan selamat untukmu....dan juga aku ingin mengucapkan terima kasih" ucap Tenn.
Riku mengedipkan matanya dua kali, dia sama sekali tidak tahu untuk apa Kakaknya berterima kasih.
Tenn tersenyum.
"Sebenarnya...aku sudah lama terkunci di sebuah sangkar yang besar tanpa celah untuk keluar, dan satu-satunya jalan agar aku bisa keluar adalah....menunggu seseorang untuk menyelamatkanku, dan kau melakukannya Erin-san"
Riku tersentak, "Ano....jangan ucapkan itu disini....Tenn-san. Nanti..."
Tenn menggelengkan kepalanya.
"Sudah sepatutnya dia mendengarnya, aku sudah lama ingin mengatakannya di publik"
Riku hanya bisa terkekeh kecil mendengarnya. Lalu, Tenn menjulurkan tangan kanannya.
"Hm..?"
"Mohon bantuan untuk kedepannya, Erin-san. Dan juga untuk pemilihan idol legendaris selanjutnya aku tidak akan kalah!" Ucap Tenn dengan percaya diri.
Riku membalas uluran tangannya, "Haha...coba saja!"
Dia melangkah mundur dan menatap Tenn dengan senyuman seriusnya.
"Kejarlah dan ambil sinar terang ini dengan kerja kerasmu, aku akan menunggumu di puncak"
. . .
Seusai konser...
Ruangan Nanairo
Riku merebahkan dirinya di kursi sambil mengipas-ngipaskan tangannya.
"Haish....gerah..." Gerutu Riku.
Junichiro hanya terkekeh dan memberikan Riku minuman dingin, "nih untukmu"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Real Feelings
FanfictionSequel dari Oneshot Zero's Adoptive Son Tenn kalah dalam perebutan posisi nomor 1, tapi Takamasa tidak marah sama sekali. Justru dia meminta maaf. Apa? Minta maaf? Iya, dia minta maaf Sebenarnya apa sih yang ada di dalam perasaan Takamasa terhadap T...