Chapter ini belum di edit 🙏
Peringatan: 🔞🔞
Sebelum membaca buku ini, pastikan Anda berumur di atas 21+
.
.Melihat pria tanpa ekspresi itu Wei Ying tertunduk "Lan Wangji, apa kau akan pergi lagi?"
"Mn."
"Berapa lama?"
"Belum pasti."
"Apa kau harus pergi? Padahal kau bisa saja menolak permintaan ayah!" Ujar Wei Ying.
Lan Wangji tidak menjawab.
Wei Ying menghela nafas panjang dan membuang muka dari pria datar itu.
Perut Wei Ying semakin membesar, dia sedang mengandung anak keduanya.
"Ibu!" Panggil pangeran kecilnya bernama Xiao Xian yang baru saja berumur 6 tahun.
Wei Ying memaksa diri tersenyum "Xiao Xian, sini dengan ibu!" Ujar Wei Ying menepuk tempat duduk untuk sang putra.
"Ayah!" Sapanya pada Lan Wangji.
"Mn"
Wei Ying dan putranya sama-sama memiliki pertanyaan yang sama, kenapa Lan Wangji sangat jarang berbicara?
Wei Ying dan Lan Wangji, menikah setelah Raja Ximing menganugerahi pernikahan terhadap mereka.
Padahal sebelumnya Wei Wuxian dan Lan Wangji adalah orang asing terhadap satu sama lain. Mereka tidak saling mengenal sama sekali.
Wei Wuxian tidak mengenal seperti apa sikap dan lingkungan hidup sang suami. Sebab sejak mereka menikah, mereka menetap di kota Yu.
Wei Wuxian yang dulunya pangeran di kerajaan Ximing, kini menikah dengan Lan Wangji atas permintaan sang raja tak lain adalah ayah kandungnya.
Lan Wangji yang di kenal sebagai pahlawan bangsa, setelah memenangkan perang. Kini jadi kerabat kerajaan setelah menikahi salah satu pangeran.
Menikah selama 7 tahun, Wei Wuxian dan Lan Wangji sangat jarang bertemu.
Lan Wangji selalu menghabiskan waktu di Medan perang. Sedangkan Wei Wuxian berdiam diri di istana mereka yang terletak di kota Yu.
Lan Wangji pulang sesekali, membuat hubungannya dengan sang istri dan anak tidak begitu akrab.
Kurangnya komunikasi salah satu penyebabnya karena tidak saling memahami.Xiao Xian mengelus perut sang ibu "ibu kuharap adikku cepat keluar dan bermain dengan ku!" Ucap Xiao Xian.
Wei Ying tersenyum "tentu saja, Xiao Xian hanya perlu bersabar sedikit." Kata Wei Ying mengacak rambut Xiao Xian.
Disisi lain Lan Wangji berdiri.
"Lan Wangji, apa kau akan berangkat hari ini?"
"Besok."
Wei Ying segera mengangguk.
"Ayah, apa kau akan pergi lagi?" Tanya Xiao Xian.
"Mn."
Xiao Xian menatap sang ibu dengan wajah cemberut. Ada air mata yang dia tahan agar tidak tumpah di depan sang ayah.
Wei Ying menyadari kesedihan putranya. Ia segera menarik Xiao Xian dalam pelukannya "ibu selalu disini untuk mu."
Lan Wangji keluar dari kamar, menuju ruang kerjanya.
Wei Ying dan putranya berpelukan.
Wei Ying kadang berpikir, bagaimana perasaan Lan Wangji menjalani rumah tangga mereka selama ini.
Apakah dia bahagia atau tidak?
KAMU SEDANG MEMBACA
1085 WangXian (21+)
RomanceWangXian (ongoing) Up dua Minggu sekali. Peringatan keras 21++🔞🔞 Angst, Romance. 28 chapter. Total jumlah Chapter: Total jumlah kata: "Aku membenci mu." Ucap Wei Ying yang sedang menangis dan tidak berdaya di tempat tidur. °°°°°°°°°°°°°°°°°°° "Aku...