Sementara Seokjin bermimpi menyiksa Seungho dengan hukuman pelintir kaki, di saat yang bersamaan Jungkook sedang merasakan tanda-tanda rasa sakit yang mulai kambuh karena pengaruh obat yang sudah menurun. Dengan segera ia semakin meminum sebutir obat analgesik.
Pada dasarnya, untuk mengeluarkan batu saluran kemih dari dalam tubuh, Jungkook harus meminum obat sesuai dengan dosis yang sudah diberikan dokter. Selain itu bersama dengan konsumsi obat, Jungkook juga diwajibkan untuk meminum tiga liter lebih air dalam sehari. Maka, Jungkook pun meminum air dengan jumlah dua kali lebih banyak. Bagaikan sebuah misi memenuhi keinginan untuk sembuh lebih cepat, bagaimanapun caranya. Dan berkat keinginannya itu, perasaannya menjadi benar-benar tidak enak karena perut kembung dan mual, terlalu banyak minum air.
Meski seharian Jungkook sudah meminum banyak air, ia masih belum merasakan ada perubahan dalam tubuhnya setiap ia pergi ke kamar kecil. Batu sebesar lima milimeter itu seakan tidak terpengaruh sedikit pun dan masih tetap menyumbat saluran kemihnya. Kemudian karena pengaruh obatnya semakin menurun, rasa sakit mengerikan—yang membuat orang yang merasakan memilih untuk mati saja—mulai mendatangi Jungkook. Penyakit batu saluran kemih memang tidak sampai mengancam nyawa penderita. Meskipun begitu, rasa sakit yang ditimbulkan penyakit tersebut tetap saja luar biasa mengerikan. Rasa sakit yang seperti kata orang, "Jangan bicara kalau kau belum pernah mengalami."
Jungkook menutup laporan penelitian yang belum terselesaikan dan merebahkan diri di tempat tidur sambil berpikir. Akan lebih baik kalau analgesik tersebut cepat menunjukkan efek manjur sebelum rasa sakit ekstrem seperti sebelumnya kambuh.
Dalam keadaan seperti ini mustahil bagi Jungkook untuk menyelesaikan laporan penelitian. Tentu saja rasa sakit yang ia rasakan sekarang lebih ringan dan tidak bisa dibandingkan dengan rasa sakit yang pertama kali ia rasakan. Namun, Jungkook tidak bisa berkonsentrasi untuk menyelesaikan laporan. Ia takut kalau pengaruh obat menurun dan kemungkinan rasa sakit yang akan dirasakan sama seperti pada saat pertama kalinya.
Sembari berbaring, kejadian pagi hari ini ketika ia hampir meraung-raung tidak keruan di dalam mobil pun tebersit di benak Jungkook.
Sudah menjadi kebiasaan Jungkook untuk keluar rumah empat puluh menit lebih awal untuk menghindari jam sibuk, sebelum kendaraan orang-orang yang berangkat kerja berdesakan memenuhi jalanan. Dalam keadaan sepi seperti itu, ia bisa mengemudi dengan santai selama kurang lebih dua puluh menit menuju tempat tujuan. Kemudian dalam perjalanan itulah, tanpa ada peringatan dan tanda-tanda, tiba-tiba saja ia merasakan rasa sakit yang mengerikan tersebut. Ketika berpikir tubuhnya terasa sakit, tidak sampai lima menit, tanpa sadar ia mulai mengeluarkan rintihan karena rasa sakit mengerikan seperti terlindas truk, yang ia rasakan pada tubuh bagian bawahnya.
Jungkook mengiaskan situasi yang dirasakan saat itu seperti ia baru saja terlindas truk, walaupun kiasan itu terasa terlalu berlebihan. Akan tetapi, di saat yang bersamaan tubuh bagian bawahnya—mulai dari pinggang ke bawah—memang terasa hancur berkeping-keping bagaikan terlindas truk.
Jungkook tidak dapat menduga dengan tepat di mana kira-kira titik pusat rasa sakit tersebut berasal. Yang bisa ia lakukan ketika itu hanyalah memarkir mobil di bahu jalan dan memutar badan ke sana kemari di kursi kemudi yang sempit dengan napas terengah-engah.
Akan tetapi, hanya dengan memutar badan ke sana kemari sama sekali tidak membantu untuk mengurangi rasa sakit tersebut. Sebab semakin lama rasa sakit tersebut malah semakin hebat.
Jungkook menarik dan mengembuskan napas dengan berat sambil berpikir kalau rasa sakit tersebut seratus persen diakibatkan oleh usus buntu. Tiba-tiba ia teringat dengan rumah sakit tempat pamannya bekerja sebagai direktur, yang terletak sekitar sepuluh menit dari tempatnya berada sekarang. Itu adalah rumah sakit yang sering ia datangi, bukan hanya untuk bertemu pamannya tetapi juga untuk keperluan pekerjaan. Oleh karena itu, Jungkook pun langsung berangkat menuju rumah sakit tersebut dengan kemungkinan ia bisa saja mati atau paling tidak pingsan dalam perjalanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Way You Look At Me | KOOKJIN [END]
Fanfiction"Kau masih bisa selamat. Aku akan menyelamatkanmu, jadi kuatkanlah dirimu. Jangan menyerah." Pria itu berbisik tanpa henti sambil melakukan CPR. "Aku akan menyelamatkanmu. Aku bilang aku pasti akan menyelamatkanmu." =============================== ...