Aku sedang berada di ruang tamu tetapi saat berbeda aku berada di rumah om edric aku terpaksa kerumahnya karena dia bilang felix merengek untuk bertemu denganku aku tidak keberatan felix bertemu dengan yang aku sangat keberatan adalah om edric menyuruhku untuk memanggilnya sama dengan felix memanggil dia Daddy, Agh sungguh menjijikan bagiku.
Ya sebagai anak yang baik dan cantik aku tidak boleh bertingkah aneh di depan orang asing ya jadi sekarang aku hanya duduk manis di sofa sambil menunggu felix turun dari kamarnya.
" Kakakkk" teriak felix, ya sedikit kaget sih tapi aku langsung menoleh aku melihat seorang pria kecil yang berumur 6 tahun sedang berlari kecil menujuku itu sangat menggemaskan bukan?
" Apa? jangan lari-lari sayang nanti jatuh" jawabku lalu menangkap badannya lalu mendudukinya di pangkuanku.
" Kakak, kata daddy kakak mommku" ucapnya polos.
" Daddymu hanya mengarang sayang kakak masih mau mengejar cita-cita kakak anggap saja kakak nih kakak kandungmu ya kakak selalu berada di sampingmu" ucapku lalu mencium pipinya dengan lembut.
" Jangan percaya felix dia mommy kamu"
" Om, jangan ngarang deh jangan ngeselin"
" Suatu saat kamu bakal menjadi wanitaku alexa aku akan menanti waktu itu" ucapnya berbisik di telingaku yang membuatku merindung seketika.
" Felix kita jalan-jalan yuk ketaman dekat sini sekalian kamu ada temen" ucapku yang mengalihkan pembicaraan konyol om edric itu, felix hanya mengangguk kecil bertanda-iya.
" Mau kakak gendong atau pegang tangan kakak?" tanyaku " Gendong aja kakak" jawabnya, dengan cepat aku menggedongnya ya bisa dibilang aku saat ini menjabat sebagai emak-emak bukan seorang kapten basket cewe lagi.
Selama diperjalanan aku berbincang hangat bersama felix ya aku bisa melihat dari raut wajah pria kecil ini dia sangat bahagia dia sangat ceria aku menyukai senyumnya.
Sesampai di taman semua orang menatapku dengan tatapan jengkel ataupun dengan tatapan kagum, gimana tidak aku seperti keluarga kecil aku yang menggedong felix dan di sampingku om edric ya seperti suami istri yang membawa anaknya pergi jalan-jalan sore, menjengkelkan bukan?.
Ihh, itu lihat pasti dia wanita simpanan
Agh lelaki itu sangat tampan
Apakah dia istri dari lelaki itu?
Mereka serasi.
Ya begitulah pembicaraan emak-emak yang melihatku bersama om edric.
" Neng, tips kecantikan gimana? udah punya anak tapi masih tetap masih cantik kayak masih gadis" ucap salah satu emak-emak disana.
" Agh...saya bukan istri dia" jawabku
" Suami sendiri kok tidak mengakui, di ambil orang mampus nanti mbak"
" Nah denger tuh sayang, kalau aku di ambil orang gimana?" ucap om edric yang membuatku membelalakan mata jika di film kartun itu mataku sudah copot.
Aku pergi meninggalkan om edric sendiri yang sedang tertawa di atas penderitaanku, dasar tua bangka yang bepikir dia masih abg.
aku mendudukan felix di salah satu bangku taman itu.
" Felix kamu duduk disini dulu ya sama daddy kamu kakak mau pergi beli ice cream buat kamu" ucapku yang sedang berjongkok di depannya ya agar wajahku sejajar dengan wajahnya.
" Jangan lama-lama kak" ucapnya aku membalasnya dengan senyuman.
Aku pergi ke salah satu penjual ice cream disana ya aku membeli sedikit banyak sih ya kalau mereka bilang aku anak kecil aku bodo amat karena hanya orang aneh yang tidak suka ice cream dia manis, dingin dan segar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy is mafia
Teen FictionMau dia kaya, mau dia hot daddy, Mau dia tampan, mau dia romantis mau dia apa kek gue gak peduli di mata gue dia ngeselin -Quinne alexa