🦋-LD|3-🦋

38 10 8
                                    

-🦋-

Pagi ini, hari kedua Ana bersekolah di SMA Dandelion
Entah apa yang akan terjadi nanti. Ana harap ia bisa menerima segala hal baru yang mungkin akan terjadi di kedepannya

Di sekolah ini, Ana menemukan hal yang benar-benar mengejutkan seluruh jiwa dan batinnya

Dengan langkah pasti ia memasuki area sekolah setelah berpamitan dengan Mang Agam---supir pribadi ayahnya yang sudah bekerja sejak Ana umur 10 tahun

Nama yang asli sebenarnya bukan Mang Agam karna beliau orang Sunda asli tidak mungkin kan orang Sunda namanya seperti keturunan bangsa Eropa. Nama beliau sebenarnya adalah Pak Gamblih Sutejo entahlah kenapa bisa berubah 180 derajat sangat berbeda dengan panggilan modern nya. Ana sering tertawa mengingat perkataan Mang Agam

"Mang, nama mamang siapa sih kok dipanggil Agam? "

"Neng geulis teh gimana sih kan emang itu nama mamang, A g a m, Agam"
Ucap mang Agam mengeja kata terakhir

"Oh gitu ya tapi aneh aja masa' orang Sunda asli kaya mamang namanya modern gitu?"

"Hehe neng geulis sebenarnya teh nama mamang yang asli bukan Agam neng" Ucap Mamang sambil menyengir kuda hingga keriput yah menghiasi wajahnya mulai tampak

"Terus terus?" Tanya Ana menggebu-gebu

"Gamblih Sutejo" Ucap mamang lirih agar tak ada yang mendengar dengan menutup sebagian mulut nya

Ana yang mendengarnya pun hanya mampu melongo keheranan, mamang nya ini memang ajaib mensabotase nama asli ke nama modern sampai-sampai tak ada orang yang tau

"Neng geulis teh kaget ya, emang nama mamang tuh aslinya begitu tapi karna mamang kerja sama bapaknya eneng yang orang gede ga mungkin kalo manggilnya Gamblih entar disangka 'gembel' kalo ada yang salah denger"

Ana mengangguk mengerti sambil menahan tawa lucu sekali mamangnya ini mengganti nama agar tak disangka yang tidak-tidak oleh tetangga

Oke sudah cukup pembahasan tentang Pak Gamblih transformasi nama kita back to topik Ana

Ana memasuki ruang kelas yang dua hari ini sudah menjadi rumah kedua baginya. Ia melihat bangku milik Ratih masih kosong padahal 10 menit lagi bel masuk akan berbunyi. Kemana Ratih ya?

Belum lagi Ana tidak mengenal banyak siswa disini hanya Ratih yang baru ia kenal

"Hai" Suara berat khas anak laki-laki terdengar di telinga Ana dan seperti nya itu ditujukan untuknya sehingga ia menoleh ke belakang dan benar saja ada anak badboy yang kemarin gaduh dengan Ratih menyapanya

Dengan sekuat diri Ana tersenyum, dan membalas sapaannya tadi

"Hai juga"

"Gue boleh duduk sini" sambil menunjuk kursi kosong disampingnya

Ana mengangguk saja toh walaupun bad tapi masih tau batasan ia bisa menerima

"Kenalin gue Reynandika Asmara"

Ana mengernyit karna badboy di sampingnya ini mengenalkan diri dengan nama yang aneh
Oh apa tadi Asmara?

Melihat wajah bingung Ana, Rey kembali bersuara

Last Day [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang