3

289 25 8
                                    

Sore itu auditorium perpustakaan yang dimiliki oleh kota ramai oleh orang-orang yang akan mengikuti acara bedah buku Emily yang ditulis oleh Lady G. Bedah buku yang akan dikupas secara langsung oleh penulis yang baru kali ini muncul di publik sejak debut bukunya itu diadakan secara gratis dan boleh dihadiri oleh siapa saja. 

Sejak membaca pengumuman di media sosial milik penerbit bukunya tentang acara ini, Draco Malfoy tak ragu untuk mendaftarkan dirinya sebagai salah satu peserta acara tersebut. Sejak pagi hari ia sudah gelisah bagaimana harus berpenampilan. Ia ingin tampil keren tapi juga tak ingin menarik perhatian orang lain. Pada akhirnya ia memilih pakaian dengan kemeja yang dilapisi oleh rompi rajutan dengan kacamata tanpa lensa dan tak lupa topi untuk menyamarkan identitasnya. Bagaimanapun Draco Malfoy bukanlah pria biasa yang bisa menjalani kehidupan secara biasa-biasa. Ia adalah The Most Wanted Bachelor saat ini. 

Draco Malfoy berjalan dengan cukup percaya diri seraya menenteng novel Emily ditangannya. Ia tidak tampak Draco Malfoy seperti biasa. Ia terlihat seperti Draco Malfoy versi Nerd. Draco langsung menuju ke auditorium tempat bedah buku diselenggarakan. Kursi-kursi sudah terisi cukup penuh dan ia memilih tempat yang paling tidak menarik perhatian tapi ia masih bisa melihat ke arah panggung dengan cukup baik. 

Tepat pukul 09.00 am, MC membuka acara dan mempersilakan Hermione Granger sebagai penulis dengan nama pena Lady G untuk masuk ke panggung dan seluruh penonton meramaikan auditorium dengan tepuk tangan yang meriah. Ini adalah pertama kalinya Hermione menunjukkan dirinya sebagai seorang penulis dengan nama pena Lady G. Hermione mengenakan dress kasual semata kaki berwarna teracota dengan membawa buku yang akan dibedahnya sekarang.

Di bangku penonton ada yang diam-diam terpesona melihat Hermione yang berpenampilan secantik itu. Rambut hitam dengan shade cokelat yang Hermione ikat tidak terlalu rapi dan membiarkan poni panjangnya menghias di sisi wajahnya. Senyum yang merekah dengan manis dan tulus seolah ingin menambah daya pesona Hermione yang membuat Draco secara khusus merasa terpesona dan jatuh cinta lagi. 

"Wah cantik banget ya," sayup-sayup terdengar pujian untuk Hermione. Sebuah komentar yang diamini oleh Draco. 

MC kemudian mengendalikan keadaan kembali dan memulai bedah buku hingga selesai termasuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh penonton. Draco hanya khusyuk menyimak setiap kata yang keluar dari lisan Hermione.

***

"Jadi Novel itu menceritakan kisah tentang kita?" Sebuah pertanyaan muncul mengagetkan Hermione yang tengah duduk memandang langit di luar perpustakaan saat ia duduk di salah satu kursi dengan meja baca yang kosong.

"Malfoy," alih-alih menjawab pertanyaan yang diajukan. Hermione malah memanggil nama orang yang membuatnya merasa kaget. Malfoy kemudian duduk di kursi sebrang Hermione. Hermione menahan nafas saat nafas Draco terasa di wajahnya.

"Jelaskan Mione," ujar Draco pelan dengan matanya yang tetap menatap Hermione yang tampak tak nyaman dan gelisah. 

"Well,..." Hermione menrik nafas panjang dan mengendalikan diri. "Ya novel itu cerita tentang kita," jawab Hermione singkat.

"Apakah akan ada sekuel dan novel penutup dari kisah ini?" Tanya Malfoy sekali lagi.

"Seperti yang sudah kujawab tadi. Ya akan ada sekuel sekaligus penutup novelnya," jawab Hermione dingin.

"Bagaimana kamu akan menyelesaikannya? Kupikir kamu tidak akan bisa," Ujar Draco.

"Aku bisa menyelesaikannya dan itu urusanku sebagai penulis, bagaimana aku menyelesaikannya. Kamu tak perlu ikut campur dan merasa perlu terlibat." balas Hermione yang mulai merasa marah. 

"Jika aku terlibat di dalamnya mungkin akan lebih mendramatisir dan membuat novelnya semakin seru," ujar Draco memancing emosi Hermione sehingga membuat Hermione semakin marah.

Forever My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang