ELEVEN

2.3K 333 29
                                    


“Ini tehnya, minumlah.” Ucap Sakura sembari meletakkan teh buatannya itu di meja dekat kursi Sasuke.

Setelah mengantarkan Sakura pulang ke rumahnya, membuat Sasuke ingin tinggal sebentar untuk mampir. Dan disinilah mereka sekarang, menikmati sore hari yang cerah di halaman rumah keluarga Haruno.

“Makasih, istriku.”

Mendengarnya, Sakura langsung mencubit dada Sasuke cukup keras.

“Istri pala lo peyang!”

“Iya, ampun. Lupa kalau belum sah.”

Sakura melepaskan cubitannya, Sasuke mengusap-usap dadanya yang terasa sakit.

“Sakura...”

“Mm?”

Sakura menoleh, Sasuke menatapnya dengan pandangan serius. Diam-diam Sakura menahan nafasnya.

“Alasan lo mutusin gua itu apa sih?”

“Sampai sejauh ini lo belum sadar juga apa kesalahan lo?”

“Gua salah apa emang?”

Kalimat itu lagi, bosan juga Sakura mendengarnya. Gadis itu pun tak segan untuk meneriaki Sasuke.

“Salah lo itu banyak! Puas?”

“Kok lo ngegas sih?”

Nada Sasuke meninggi, membuat Sakura ciut seketika.

“Dari dulu, lo itu gak pernah berubah, sukanya mainin cewek mulu. Gua gak suka!”

“Kapan? Gua kan gak selingkuh!”

“Lo emang gak selingkuh, tapi lo ngasih peluang buat cewek lain buat deket sama lo. Kek mantan lo yang dulu itu!”

Sasuke nampak berpikir, apa karena itu Sakura memutuskan hubungan mereka? Karena dia dekat dengan mantannya dulu?

“Maksud lo Shion? Gua deket sama dia juga dalam batas wajar ra, kita udah gak ada hubungan apa-apa. Cuma sepakat kalau gak bakal mutusin tali silaturahmi, itu doang.”

“Bisa gua pegang omongan lo?”

Sasuke berbalik menghadap Sakura yang duduk disampingnya, lelaki itu meraih kedua pipi Sakura.

“Lo ragu? Harusnya lo itu percaya sama gua ra. Apalah gunanya suatu hubungan kalau lo gak bisa percaya sama pasangan lo sendiri? Dan masalah gua deket sama siapapun itu juga gak penting. Sebab kita cuma temenan doang.”

Sakura memejamkan matanya sejenak, dan menghembuskan nafas lelah.

“Tapi lo bisa bikin anak orang sakit hati sas! Mereka itu berharap lebih sama lo! Tapi lo malah nganggep mereka itu gak penting. Lo ngerti gak sih? Peka dong!”

“Ya jangan salahin gua ra, Perihal sakit hati itu karena mereka sendiri yang memupuknya. Atau lo cemburu ya sama mereka?”

Sakura terdiam, gadis itu melepaskan tangan Sasuke dari pipinya.

“Terserah lo deh.”

“Ra, gua itu serius sama lo. Tolong kasih gua kesempatan buat perbaikin semuanya.”

Sasuke meraih kedua tangan Sakura, dan menggenggamnya cukup erat.

“Oke, tapi ada syaratnya.”

“Apa?”

“Yang pertama, gua mau lo jauhin cewek yang lagi deket sama lo.”

“Oke.”

“Yang kedua, ubah penampilan lo jadi anak cupu.”

Sasuke mengernyit, ‘Ngapain jadi cupu segala?

“Harus emang?”

“Kenapa? Gak mau?”

Sasuke mendengus kala mendengar respon mantannya itu.

“Mau kok, cuma pakai kacamata kan?”

“Iya.”

“Oke. Demi lo.”

Sakura mendorong bahu Sasuke yang akan memeluk dirinya.

“Dih, sono pulang!”

° ° °

Entah mengapa hari ini begitu cerah, secerah senyuman sakura yang menghiasi wajah cantiknya. Gadis itu berjalan santai sambil menyapa siswa-siswi yang berlalu lalang di koridor sekolah. Sampai sebuah teriakan heboh dari arah belakang itu mengganggu pendengarannya.

“Kyaaa! Sasuke~”

“Keren abis.”

“Karung mana karung woy!”

Dengan slow motion Sakura berputar, rambutnya berkibar sesaat. Pandangannya lurus ke depan, menatap sosok lelaki yang berhasil membuat seisi Konohagaoka gempar. Oh, itu adalah sang mantan dengan dandanan cupunya, Sasuke dan kacamatanya.

Bisik-bisik dari para siswa pun mulai terdengar kala Sasuke berhenti di hadapan Sakura dengan kedua tangan di saku celana. Gadis itu pun memundurkan dirinya, membuat Sasuke kebingungan.

“Gimana ra?”

“Hah? Apanya?”

Sakura sedikit gelagapan. Tiba-tiba saja Sasuke mendekatkan wajahnya ke arah Sakura.

“Penampilan gua.”

“Gak cocok.”

Malas mengakui penampilan Sasuke yang nampak keren, Sakura pun berdalih. Kemudian ia melangkah pergi menuju kelasnya berada.

Anjir lah, pengen buat Sasuke jadi cupu biar gak di lirik cewek malah tambah di gerombolin gitu. Dahlah pusing.

GLIMPSE OF USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang