#pesantren

72 3 0
                                    

Hari ini adalah hari di mana aku akan berangkat ke pesantren. Jujur aku masih belum bisa menerima kenyataan ini. Aku masih belum ikhlas jika aku harus memendam mimpi yang telah aku bangun bertahun tahun. Ahh aku ingin seperti sita dia bisa menuntut ilmu dimana tempat yang dia impikan

Saat berada dalam perjalanan menuju pondok Al fatimah aku hanya melamun. Lagi lagi pikiran mengenai mimpiku yang sirna. Apakah keputusan ini benar?? Aku mondok?? Apakah aku betah??. Pertanyaan ini yang selalu memenuhi ruang pikiranku.

Tak ku sangka dua jam telah ku lalui hanya dengan lamunanku. Saat tiba di depan gerbang pesantren mata ku di buat takjub oleh bangunan tempat ku yang akan ku gunakan menuntut ilmu. Indah sekali maa syaa Allah gumamku pelan.

Pesantren ini di dominasi dengan warna hijau dimana mana jadi serasa menyatu dengan alam dan sejuk sekali karena pesantren ini berada di desa terpencil yang berdampingan dengan desa desa dan sawah sawah.

Aku pun mulai memijakkan kaki masuk menuju pesantren. Keraguanku menghilang. Aku yakin ini adalah keputusan yang tepat.

Di sini lah aku sekarang di ndalem pak kyai pemilik pondok pesantren ini. Owh ya aku belum ngasih tau ya. Jadi pesantren ini hanya khusus wanita ada sih laki laki nya tapi beda tanah tapi tetap satu pendiri. Pesantren  wanita di beri nama Al fatimah sedangkan pesantren laki laki di beri nama Ar- rahman.

Saat aku dan umi ku berbincang dengan pemilik pesantren ini tiba tiba ada mbak ndalem yang mengantar teh untuk kami lalu dia izin balik ke dapur tapi di cegah oleh nyai.

" tunggu dulu lis, kamu antar nara ke kamar nya ya. Kamarnya ada di ruang fatimah 1. Itu juga kamarmu kan?? Dan ada yang masih kosong" ucap nyai pada mbak ndalem itu

"Ouh nggeh nyai, mari mbak" ajak mbak ndalem kepadaku aku lalu pamit pada umi ku, memeluknya erat setelah itu pamit pada nyai dan mengikuti arah mbak ndalem tersebut

"Owh ya perkenalkan nama saya lisa" ucap mbak ndalem itu di tengah perjalanan dan mengajakku salaman

" ouh iya mbak saya nara, salam kenal" ucapku dengan ku akhiri senyuman manis dan membalas jabatan tangannya. Tak butuh waktu lama untuk akrab dengan lisa yang ternyata dia seumuran denganku.

Setelah beberapa menit berjalan akhirnya sampai juga di kamar fatimah 1.

"Assalamualaikum teman teman kita kedatangan teman baru nih namanya nara. Nara kenalin ini nafa dan ini varah" ucap lisa memperkenalkan teman teman satu kamar secara bergantian

" hai nara mari silahkan masuk, jangan sungkan sungkan ya kalau sama kita. Sekarang kamu adalah sahabat kami" ucap varah dengan senyuman manisnya

"Iya makasih ya" ucapku dengan senyuman lalu ikut bergabung dengan mereka duduk di lantai kamar. Tidak terlalu buruk dari pemikiran ku. Batinku

Saat kami sedang bercakap cakap bersama tiba tiba suara adzan dhuhur berkumandang membuat siapapun yang mendengar nya langsung bergegas untuk membersihkan diri lalu berserah diri pada Rabb sang maha pencipta. Tak terkecuali nara, varah, lisa, dan nafa. 4 sejoli itu pun bergegas untuk menuju mushola.

"Hufffttt. Alhamdulillah gak ketinggalan. Kalian sih lama aku tuh dah nunggu kalian bermenit menit serasa seabad tau gak" oceh lisa saat kami sampai di depan masjid yang besar kira kira bisa menampung 1000 santriwati. Kami yang mendengar ocehan lisa hanya bisa terkekeh geli melihat wajah lisa yang sudah di tekuk.

"Hehe Iya iya maaf ya sahabatku sayang. Janji deh gak di ulang" ucap ku dengan tersenyum manis padanya dan mengamit tangannya untuk ku gandeng. Seketika wajah yang tadi di tekuk langsung sumringah membalas dengan senyuman yang tak kalah manis.

Setelah bersholawat bersama akhirnya sang imam datang. Disini yang menjadi imam adalah bunyai sendiri karena kan memang gak ada laki lakinya. Hanya pak kyai dan putranya yang katanya sedang mengenyam ilmu di universitas islam gaza_ palestina. Pak kyai dan bunyai mempunyai dua anak yang satu putra bernama muhammad   syaiban ar rasyid_ gus syaib dan satu putri bernama shakira ulya mutiara _ ning shaki yang sekarang  juga sedang mengenyam pendidikan di pondok pesantren nurul jadid- Probolinggo.

Setelah sholat berjamaah dan membaca Al-Qur'an kita kembali ke kamar untuk menghafal Al-Qur'an. Jadi di pondok ini setelah sholat dhuhur memang tidak ada kegiatan jadi waktu luang mereka banyak yang di gunakan untuk menghafal dan memperkuat hafalan. Banyak juga yang menggunakan waktu itu untuk istirahat bagi yang sedang halangan ada juga yang ngobrol di taman atau mengerjakan tugas dari sekolah formal. Di sini sekolah formal di mulai dari jam 07.00 - 11.30.

Aku memilih menghafal bersama varah. Sedangkan lisa dan nafa sudah menghafal kemarin dan sekarang mereka berdua sedang setoran ke ustadzah ina. Ternyata benar mondok itu menyenangkan. Batinku dengan tersenyum aku senang berada di sini asyik juga...

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh teman teman ku tersayang. Hehe

Makasih ya udah mampir semoga kalian suka ya. Maaf banyak typonya maklum lagi belajar

Jazakumullah khairon khatsiran shalih shalihah

Cinta Di Pesantren Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang