#sahabat

83 4 0
                                    

Hari ini aku mulai mengikuti semua kegiatan pondok bersama sahabat sahabatku sejak tadi subuh aku sudah sangat exited untuk mengikuti kegiatan pondok entahlah dapat angin semangat dari mana yang pasti aku benar benar semangat sekali.

Jam menunjukkan pukul 06.17 aku yang dari tadi sudah siap hanya bisa mondar mandir di depan kamar pasalnya tiga sahabatku belum selesai siap siap.

"Hei ayolah cepat nanti kalau ketinggalan gimana?? Mau ya kalian kena ta'ziran??" Ucapku agak jengkel. Lama sekali mereka, hufffttt sabar...

Setelah 15 menit menunggu akhirnya datang juga tiga sahabatku itu.
"Udah yokk" ucap mereka bersamaan dan berjalan duluan meninggalkan aku di belakang

"Ihh udah di tunggu malah ninggal. Tau gini ku tinggal sejak tadi" ucapkan dengan memanyunkan bibir pura pura ngambek

"Ututuuutu sayang hehe. Iya iya maaf ya cantik ayo kita berangkat" ucap nafa lalu menggandeng tangan ku.

Saat di perjalanan menuju gedung sekolah formal yang berada tak jauh dari masjid kita berempat tak jarang bertukar cerita bahkan sekali kali tertawa. Mereka sangat asyik menurutku aku Sangatttt senang sekali punya sahabat seperti mereka.

Semoga persahabatan ini kekal hingga jannah Nya. Aamiin ya robbal alamin. Batinku lalu mengusapkan telapak tanganku ke wajah.

"Akhirnya sampai juga. Ehh iya hari ini giliran kita piket ndalem ya?"tanyaku pada sahabatku

" haduh haduh bukan hari ini tapi besok. Ehh iya hampir lupa, aku dengar gus syaib akan pulang dari gaza. Huaaaa kangen sama gus satu itu" ucap lisa heboh aku, varah dan nafa hanya saling menatap saling bertanya "terus kenapa kalau gus syaib pulang?".
Lisa memang sudah mondok disini lama tidak seperti aku varah dan nafa yang baru masuk pondok tahun ini.
Mungkin lisa heran menatap kami bertiga yang masih saling berpandangan alhasil dia langsung bicara lagi

" kalian tau gak kalau gus  itu idamannya para santriwati lho. Udah 5 thn  dia berada di gaza"

"Ouh" jawab ku singkat ya karena ustadzah sudah datang jadi aku memilih untuk tidak memperpanjang masalah tadi.

Hari pertama mengikuti sekolah formal di sini hmmm kesannya lumayan menyenangkan. Aku gak nyangka kalau aku akan secepat ini betah berada di lingkungan yang tak pernah ku bayangkan. Tapi aku malah rasanya gak mau pulang. Ahh ini adalah keputusan yang tepat

Setelah pulang sekolah formal aku dan lisa mampir ke koperasi untuk membeli beberapa barang kebutuhan sekolah. Sedangkan varah dan nafa langsung ke kamar untuk bersiap siap sholat dhuhur. Mumpung aku dan lisa sedang halangan jadi setelah dari koperasi aku menemani lisa ke ndalem karena lisa adalah santri ndalem.

"Assalamualaikum" ucap kami berdua saat telah sampai di depan pintu ndalem. Lalu ku lihat ada bunyai yang keluar

"Wa'alaikumsalam nduk, silahkan masuk" kata bunyai lembut dan tersenyum teduh

"Nggeh bunyai, syukron" Ucapku lalu mengikuti bunyai masuk bersama lisa.

"Ouh ya nak kalian besok kesini pagi ya jam 07.00 untuk membantu mbak ndalem lainnya masak. Besok syaib akan pulang jadi kita mau menyambut nya" ucap bunyai kepada kami

"Nggeh bunyai" balas kami berdua, lalu mengambil sapu untuk menyapu ruang tamu, teras, dll.

"Huffftttt akhirnya selesai juga. Lis emang begini ya kamu sama mbak mbak ndalem setiap harinya?" Tanyaku pada lisa, ya karena aku ingin tau keseharian mbak mbak ndalem di sini

"Iya udah biasa" ucap lisa singkat. Entahlah mungkin dia malas bicara

"Udah selesai nduk? Kalau udah kalian bersihkan kamar di lantai dua yang itu ya" ucap bunyai seraya menunjuk ke arah kamar yang harus kita bersihkan.

"Nggeh bunyai" ucap ku dan lisa bebarengan lalu melangkah menuju kamar itu.

Saat ku buka kamarnya terlihat sangat kotor. Sepertinya ini sudah lama tak berpenghuni. Ku buka jendela agar udara berganti lalu aku dan lisa mulai menyapu dan membersihkan kamar itu. Ku lihat di rak buku ada buku yang menarik perhatianku judulnya "40 hadist pembentuk karakter muslimah" ehh tunggu yang aku tau dari lisa ini katanya kamar gus syaib kok nyimpen buku seperti ini sih. Aneh

"Lis hmmm lihat deh buku ini, gus syaib kok nyimpen buku ini ya?" Tanyaku heran pada lisa. Lisa yang tadi fokus menyapu seketika menghampiri ku lalu mengambil buku yang ku pegang

" hmmm gak tau juga, mungkin ini punya ning shakira" ucap lisa yang ku tanggapi oh ria.

Aku jadi ingin baca buku ini, tapi pemiliknya kan gak ada. Ya udah deh semoga lain waktu aku bisa membacanya. Batinku

Bersambung...

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh manteman. Hehe

Syukron udah baca cerita ku. Jangan lupa di vote ya

Cinta Di Pesantren Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang