Part 1

529 108 31
                                    

~Sonnet Son~
SAD

_______

Seorang wanita dengan balutan gaun pengantin menatap pantulan dirinya dicermin dengan tubuh bergetar.
Ia benar-benar tak nyangka hari ini tiba saatnya sesuatu yang ditunggu-tunggu, sesuatu yang diimpikan menjadi nyata. Dia tersenyum menahan tangis.

Dia bukan gadis dari keturunan bangsawan, bukan juga gadis dengan kehidupan bergelimang harga.
Dia hanya gadis biasa.
Gadis yang dibesarkan disebuah panti asuhan karena tak diinginkan orang tua. Gadis yang banting tulang untuk menghidupi dirinya sendiri. Berdiri sendiri menghadapi kerasnya dunia. Namun dia beruntung, beruntung karena dipertemukan dengan seorang pria yang begitu mencintainya.

Pria yang memiliki segalanya.
Harta, keluarga, tahta, apalagi? Disini hanya dia yang memiliki kekurangan.
Namun pria itu dengan tulus bersedia menutupi kekurangannya dengan kelebihan yang dimiliki.
Semua orang memandang gadis itu sebelah mata, mengucilkan, menghina. Namun sang pria tetap memilih berdiri paling depan untuk melindungi.

Beruntung bukan?

Jemari lentik itu meraba gaun pengantin putih yang menjuntai menutupi kaki.

Jemari lentik itu meraba gaun pengantin putih yang menjuntai menutupi kaki

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jantungnya berdegub kencang.
Pemberkatan sebentar lagi akan dimulai dan itu artinya dia hanya menunggu seseorang menjemputnya.

Tak lama pintu ruangan terbuka dan sontak wanita itu pun menoleh.
Senyuman manis yang sempat terukir dibibirnya perlahan memudar.
Menatap sosok wanita cantik berbalut gaun biru laut panjang dengan belahan paha cukup tinggi yang berdiri diambang pintu.

Wanita itu melangkah mendekat dengan senyum meremehkan.

"Aku masih tidak percaya. Seorang upik abu ternyata mampu menjadi seorang cinderella"

Sang pengantin wanita itu memilih diam tak merespon.
Jangan kalian lupakan bahwa dibalik kebahagiaannya bersama sang pangeran, ada banyak orang-orang yang tak menginginkan kehadirannya.

Salah satunya adalah wanita yang kini menatapnya tak suka.

"Kau dengar! Sampai kapan pun aku tidak rela kau menikah dengan kakakku"

Ya!
Wanita itu adalah adik dari calon suaminya yang sebentar lagi akan menjadi adik iparnya.
Tidak semua keluarga prianya menyukai keputusan satu-satunya ahli waris keluarga mereka untuk menikahi gadis yatim piatu sepertinya.

Hanya sang ibu calon suami yang merestui.
Selebihnya mereka menentang, meskipun akhirnya pernikahan ini terlaksana.

"Kau sudah siap?"

Not MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang