Happy Reading
☘️☘️☘️
"Gio lagi apa, nih?" tanya Bella saat baru memasuki ruang kelas lelaki itu.
Dengan tidak malunya Bella duduk tepat didepan sang crush nya.
"Lagi ngubah oksigen jadi karbon dioksida," jawab Gio enteng. Memang ya orang pinter itu bercandanya pake otak. Bella tersenyum kecut. Gio hanya melirik gadis itu tanpa selera. Lalu kembali pada buku tebal miliknya.
Suara ribut-ribut datang dari arah pintu masuk kelas. Aksa dan Zidan baru saja datang. Heboh sendiri dengan kertas di tangannya, "anjir! Bisa-bisanya Gio sama Samuel dapet 90. Sedangkan gue cuma dapet 55?!" Histeris Aksa membuat siswa yang ada di kelas memusatkan perhatian.
"Ngaca brader, yakali lo di samain sama pacar gue," ucap Bella dengan bangga merebut kertas hasil ulangan milik Gio.
"Siapa pacar lo?" Tanya Gio tak kelewat datar.
"Kamu," ucap Bella cengengesan. Gio hanya memutar bolanya malas.
"Cinta bertepuk sebelah tangan aja bangganya minta ampun," Ucap Aksa. Sinis sekali.
"Makanya belajar bukan malah buat contekan," kali ini Samuel berbicara. Menerima kertas dari Zidan hasil ulangannya.
"Gue belajar kok. Ya walaupun seminggu sekali. Heheh," Samuel hanya berehem ria. Percakapan tidak terlalu penting menurutnya.
Aksa melirik punya Dika yang ada di tangan Zidan. "Eh, eh bentar deh ... Kok punya Zidan sama Dika bagus sih? 75 sama 80?" Ucapnya tidak suka. Padahal ia mencontek bersama-sama.
"Soalnya gue sama Dika jawabnya pake otak yang di atas, gak kaya lo pake otak bawah," ucap Zidan.
"Otak bawah?" Bella melongo. Matanya menuju atas, kepala Zidan dan kebawah, punyanya Zidan. "Itu?" Tunjuk Bella.
Zidan menoyor gadis didepannya itu. "Heh! Matalo! Maksud gue itu dengkul. Dengkulnya bukan burungnya!"
"Efek terlalu bucin sama Gio. Otaknya jadi rada-rada," ucap Aksa acuh dengan jari telunjuk yang masuk ke hidung. Menarik semua beban di dalamnya.
"Aksa jorok banget. Pantesan Mala gak suka sama lo," ucap Bella. Ngeri juga sih kalo punya pacar modelan Aksa. Lagi makan ngupil. Lagi eek ngupil. Lagi tidur-pun tangannya masih nyantol di dalem.
Bella bergidik ngeri. Membayangkan saja membuat merinding. Emang paling bener cuma sayang sama Gio. Nah kan, jadi senyum-senyum sendiri.
☘️☘️☘️
Bella mendengar berita dari cewek-cewek yang bergosip ria kalau Dika-CEESnya si Aksa sedang sakit. Cowok absurd SMA GARUDA itu.
Alih-alih belajar menjadi pacar Gio yang baik. Bella meminta Sasa untuk menemaninya ke rumah Dika. Secara Dika adalah sepupu Sasa. Ayah Dika dan Mamanya Sasa itu saudara kandung.
Bella yakin kalau Gio dan temannya pasti disana. Alasan kenapa Bella merengek meminta Sasa untuk ke rumah Dika adalah bukan untuk menjenguk Dika. Melainkan melihat Gio disana. Ya, 10% niatnya menjenguk Dika sisanya untuk Gio."Buru-buru banget sih. Padahal lo 'kan sukanya sama Gio bukan sama Dika?" Ucap Sasa.
Hari ini hari minggu. Semalam Bella berjanji akan ke rumah Sasa jam sepuluh siang. Tapi apa, sekarang bahkan belum genap pukul delapan pagi. Tapi Bella sudah sampai di rumahnya.
"Ish! Lo mah! Lo gak tau 'kan kalau Gio cs pada nginep di rumah Dika. Nah maka dari itu gue mau kesana lebih pagi," ucap Bella panjang lebar.
Sasa ber-oh ria saja. Berjalan ke arah kasur king size nya dan kembali merebahkan dirinya di kasur empuk itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BELLAGIO
Teen FictionGio Mahardika. Murid berparas tampan dengan pahatan wajah yang nyaris sempurna. Tinggi, berkulit putih, pinter, ketua OSIS, juga kesayangan guru di SMA Garuda. Mempunyai motto di hidupnya "Sekolah dulu baru mikirin cewek". Hingga seorang perempuan y...