Chapter 2- Sial! Aku lupa tentang dia!

678 70 23
                                    

Y/n's pov

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Y/n's pov

"Haah..hap-hahh.."

Kusenderkan punggungku pada dinding sembari mengatur ulang pernapasanku. Sudah kuduga hal seperti ini akan terjadi cepat atau lambat. Jujur, melihat kawanan anjing mengejarku cukup untuk membuatku menjadi atlet pelari dadakan. Kembali ku atur ulang pernapasanku agar menjadi normal, sebelum akhirnya kuintip dari balik dinding untuk mengetahui posisi para kawanan 'setan' yang sedari tadi mengejarku. Kembali ku menghela napas yang entah sudah keberapa kalinya, bersyukur para kawanan 'penghuni neraka' tersebut tidak mengejarku sampai disini. Akhirnya setelah melihat-lihat keadaan, akupun memberanikan diri untuk keluar dari persembunyian.

Dasar anjing sialan! Lihat saja nant-

Langkahku tepat berhenti ditengah-tengah perempatan. Kutolehkan kepalaku ke kiri, menatap cermin tikungan yang bergantung rapi diatas sana. Kulirik sisi sekelilingku, berharap tidak ada siapapun yang melihat kelakuan anehku ini. Setelah memastikan tak ada siapapun yang melihat, aku mengangkat kepalaku menatap cermin tikungan tersebut, kemudian mulai bergaya. Kusisir rambutku dan aku rapihkan seragamku.

Aku ganteng.

Itu adalah kalimat pertama yang aku pikirkan ketika melihat diriku di depan cermin tikungan ini. Aku dan kenarsisanku. Setelah merasa puas, aku kembali berjalan kaki menuju sekolahku.

Operasi sebagai cowok? check.
Bersikap seperti cowok? check.
Nama seperti cowok? check.

"Lalalalalalaaa namaku Ichinose Sorune suka bernyanyiiiiii lalalalalalalaaaa pintar bermain voli, masuk nasional!" Ucap ku bernyanyi tidak beraturan dan cempreng. Ya maaf, aku bukanlah seorang penyanyi hebat tetapi seorang pemain voli.

Ahh aku sungguh tidak sabar untuk bermain voli lagi!

---

second pov

Kamu menatap lembaran kertas formulir sekolah ditanganmu sambil menyenderkan bahu di dinding dan mengunyah 1/3 melonpan yang kamu beli di 'tuan jual otomatis' sekolah. Namun fokusmu pada melonpan berkurang ketika kamu membaca kata-kata 'klub sekolah'. Tanganmu yang tadinya berniat untuk memasuki bagian melonpan lagi kedalam mulutmu, justru menurun ketika melihat daftar nama klub. Dengan secepat kilat, kamu berlari menuju gedung olahraga. Sesampai didekat gedung olahraga, kamu memperlambat kecepatan kakimu. Sayup-sayup kamu mendengar percakapan orang-orang didalam. Karena penasaran, kamu dengan segera mendekat dan mengintip lewat pintu depan, mencoba untung menguping.

"Jadi itu hanya rambut palsu," ucap lelaki berambut hitam dan bola mata biru tua.

"Kau telat menyadarinya. Semua orang sudah mengetahuinya ketika upacara penerimaan." Perjelas lelaki berambut oranye

Kecil, mirip Yuroko.

"Puh! Kalian! Diamlah!" Tambah lelaki botak sembari menahan tawa.

"Tanaka, kamu juga diam!" Timpa yang lainnya mencoba untuk bersikap sopan. Kamu hanya menatap mereka bertiga dengan tatapan bertanya-tanya, sebelum akhirnya tatapan matamu jatuh kepada satu orang lelaki dengan rambut palsu dan wakil kepal sekolah dengan kepala botaknya. Kamu yang akhirnya mengerti dengan situasi keadaannya pun ikut menahan tawa.

The Fallen Angel (haikyuu x reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang