Astaga.
AHAHAHA- aku benar-benar tak menyangka orangtuaku akan menarik paksa ponsel pintarku karena aku tidak lulus satu pelajaran pada saat UTS lalu.Makasih bener buat hqkinglullababys Soalnya aku benar-benar lupa dan larut sama tugas😔✨
Well, benar apa kata orang, "jangan pernah percayakan janji libur 2 minggu" 😂
notes: silakan nikmati asupan fotonya~❤️. mau aku bikin lagi?
—————————
"Astaga, astaga, astaga!" Aku menatap horror vending machine didepanku, sembari menggoyang-goyangkannya kesal.
Oh, jangan tanya kenapa! Lihat saja dia! Makhluk kotak dengan sejumlah isi snack didalamnya ini, tega meloloskan minuman kesayanganku! AKU INGIN MINUM, SIALAN!
Masih dengan harapan pasti, aku kembali mengetok-ngetok kasar vending machine didepanku, berharap minuman kesayanganku dengan ajaib muncul dari surga.
"Ayolah, ayolah! Plis! SUSU STROBERI EKSTRA STROBERI KU!" Pekikku kesal sambil meraung-meraung meminta susu stroberi ekstra stroberi ku agar dapat diberikan. Astaga, entah sudah berapa banyak murid yang bergosip tentang diriku, aku masih memaksa diri untuk bisa membeli sekotak susu stroberi ekstra stroberi kesayanganku. Aku menatap kosong mesin didepanku. Ah, bagus, pupus sudah impianku meminum susu stroberi ekstra stroberi itu.
Aku memutar balikkan badan lalu berjalan lesu menuju kelas, sebelum akhirnya ada seseorang yang menoel pelan bahuku. Dengan singkat, kutolehkan kepalaku menatap lelaki tinggi dengan rambut gelap dan mata biru tua.
"Apa?" Tanyaku berasa tidak semangat dan lesu.
"S-senpai.. muka senpai terlihat seperti orang yang tidak pernah makan selama 8 hari." Ucapnya santai sembari kembali menyeruput minumannya. Mataku dibuatnya terbelalak oleh penampakan sosok kotak kecil yang ia seruput.
SUSU STROBERI EKSTRA STROBERI!
Astaga, aku percaya jelas mataku sekarang sudah pasti lebih bersinar ketimbang dari seluruh bintang yang pernah ada di galaksi.
"Susu! Susu!" Ucapku ngap-ngap ga tau apa yang perlu dibicarakan karena mataku terfokus ke kotak kecil yang berada di tangannya.
"...Mau?" Tanya Kageyama dengan wajah bingungnya. Astaga, dia bodoh atau apa?!
"MAU!" Pekikku riang sambil terus menatap lapar susu kotak itu. Ah, sial, aku pasti sudah terlihat seperti seekor anjing yang lapar. Paket komplit deh.
Kageyama hanya mengangguk pelan sambil menggosok tangannya kedalam kantong celananya, berusaha mencari suatu benda. Ekspresi wajahnya berubah ceria seketika, membuatku yakin bahwa dia sudah menemukan benda yang ia inginkan. Sekotak susu.
Dia dengan cekatan melempar sekotak susu itu, mengabaikan mataku yang terbelalak kagtmet. Belum sempat aku mengeluarkan sumpah serapahku kepadanya, dia sudah lebih dulu berjalan pergi menuju- entahlah, buat apa aku peduli atas kemana ia pergi?
Aku kembali menatap susu stroberi ekstra storberi favoritku itu kemudian menyucuk sedotannya lalu menyeruputnya kasar tidak peduli atas tatapan orang lain.
Bertingkah selayaknya pria perkasa, bukan?
Aku hanya menggelengkan kepala, terkekeh dengan pemikiran sintingku itu. Aku kembali menyeruput sekotak susu itu, berharap agar cairan didalamnya itu dengan cepat habis.
Ah, segarnya kedama-
BUGH!
Aku menatap kesal lelaki didepanku ini. Lelaki dengan rambut kuning dan wajah angkuh.
Apa-apaan dia?! Tidak bisakah dia mengerti situasi bahwa aku disini sedang menikmati susu stroberi kesayanganku?! Well, setidaknya biarkan aku minim dengan damai!
"Ara-ara. Lihat ini, lelaki dengan mata sempurna yang terlihat buta." Ucapnya penuh dengan sarkasme. Aku mengerutkan dahiku dan menatap mata lelaki didepanku
"Tsuki!" Seketika perhatianku sedetik tersita pada lelaki berambut hijau dan polos yang berlari mendekati kita dengan membawa tumpukan buku di kedua tangannya.
"Tsuki!" Panggilnya sekali lagi, yang aku asumsikan sebagai dia memanggil lelaki angkuh nan jelek didepanku ini.
"Tsuk-"
"Berisik, Yamaguchi." Ucapnya kasar, masih belum melepaskan tatapan remeh temehnya dari mataku. Aku hanya memutar bola mata ketika mendengar nada bicaranya yang begitu angkuh dan terhormat.
Oh Yang Mulia Tusuki? Tsukijang? Entahlah siapapun itu, begitu terhormatnya Anda, Tuan. Saking hormatnya, saya tidak sabar untuk menikam dirimu dengan pisau dapur mama yang luar biasa tajam.
"Apa?" Tanya Yang Mulia terlihat tidak peduli dengan ekspresiku yang sudah memasang tatapan dendam pada dirinya.
"Kau tau, kan, yang kau tabrak ini adalah kakak kelas mu?!" Bentakku kesal menatap wajah tak berdosanya itu.
"Tidak, dan aku tidak peduli." Ucapnya datar lalu pergi diikuti dengan lelaki berambut hijau tua dibelakangnya yang masih saja memanggil-manggil namanya.
Apa-apaan mereka? Lovebirds? Mereka pacaran?
To Be Continued
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fallen Angel (haikyuu x reader)
Fiksi PenggemarDulu, ada seorang pemain voli cilik yang memiliki bakat yang luar biasa di bidang tersebut. Semua orang memuji-muji namanya, rela membayar uang ratusan hanya untuk sekedar melihat tekniknya dari kejauhan. Namun, 2 tahun yang lalu, dia kehilangan bak...