Plan

806 120 1
                                    

Hari ini Jaemin berencana mengajak Heejin untuk mencari cincin dan fitting gaun sekarang tinggal menjemput Heejin. Masalah pernikahanya dengan Heejin seluruh anggota keluarga Jaemin belum ada yang tahu atau bahkan tidak akan di beri tahu oleh Jaemin karena sudah pasti ayahnya akan menggagalkannya, hanya sebagian teman Jaemin yang di beri tahu untuk teman teman Heejin belum ada yang di beri tahu toh pernikahan mereka di adakan secara ter tutup.

Sesampainya di depan gedung apartemen Heejin, Jaemin sudah melihat Heejin yang menunggunya ia pun turun dari mobil lantas membukakan pintu mobil untuk Heejin, Heejin yang di perlakukan seperti itu jadi tersipu malu bahkan pipinya sudah seperti kepiting rebus. Awalnya Heejin ragu dengan ajakan Jaemin untuk menikah bagai mana tidak baru juga kenal langsung di ajak menikah tapi ia berpikir lagi tentang tawaran Jaemin yang akan membiayai seluruh kebutuhan ya dari mulai kuliah sampai yang lainya asal Heejin berjanji menjadi istri yang patuh jadi Heejin oke oke saja toh pasti mudah jadi istri yang patuh. Jaemin juga tidak memberi tahu Heejin tentang Yeji dan seluruh anggota keluarga Jaemin.

Sesampainya di salah satu toko perhiasan yang bisa di bilang lumayan mahal keduanya langsung masuk kedalam untuk memilih cincin, ohh hari ini stly Jaemin terkesan jauh berbeda dari hari hari biasa biasanya ia akan selalu memakai pakaian formal dan di balut dengan jas tapi untuk hari ini ia hanya menggunakan celana training dan kaos hitam oversize tidak lupa masker dan topi supaya orang orang tidak ada yang mengenalinya, berbeda sekali dengan Heejin yang memakai dress selutut warna peach degan rambut sedikit kecoklatan yang di gerai terkesan manis dan anggun.

"Silahkan ada yang bisa saya bantu" tanya sang pegawai

"Saya mau cari cincin couple" jawab Jaemin

"Baik tunggu sebentar ya, saya ambilkan dulu"

Di sisi lain Heejin tengah melihat lihat gelang yang di pajang di etalase ingin sekali ia beli tapi uang dari mana

"Ngapain" tanya Jaemin yang sedari tadi melihat gerak gerik Heejin

"E..enggak kok nggak ngapa ngapain" jawab Heejin gugup, seperti orang ketahuan mencuri

"Oh" jawab singkat Jaemin

Tak lama sang pegawai datang membawa beberapa contoh cincin couple

"Silakan mas mba dilihat lihat dulu, kira kira buat apa ya?" tanyanya

"Nikah mba" jawab Jaemin cuek

"Kamu yang milih" lanjut Jaemin membiarkan Heejin yang memilih toh Jaemin nggak tau apa apa tentang hal seperti ini

Heejin melihat lihat cincin cincin tersebut dan pandanganya jatuh pasa cincin yang terlihat simpel tidak terlalu mewah dengan tambahan diamond di tengahnya, tapi ia urungkan niatnya untuk memilih itu pasti harganya mahal nanti Jaemin kira Heejin wanita yang suka buang buang uang- batin Heejin, lalu ia meliahat lihat yang lainya tidak ada yang menarik selain yang satu itu tapi ia tidak boleh seperti itu.

"Sudah" tanya Jaemin

"Ah belum" jawab Heejin

"Sini biar aku saja yang milih"

Jaemin itu tau Heejin bingung dalam memilih cincin untuk mereka, jadi yasudah Jaemin saja yang milih tanpa di duga Jaemin memilih cincin yang sedari tadi Heejin inginkan, rasanya Heejin senang setengah mati tapi ia harus menutupi rasa senangnya itu.

"Saya ambil yang ini mba"

"Baik mas silahkan lalukan transaksi terlebih dahulu"

Jaemin dan Heejin langsung menuju kasir untuk membayar, setelah membayar dan mengambil barang mereka langsung keluar dan melanjutkan perjalanan ke tempat fitting gaun. Dalam perjalanan Heejin masih memikirkan soal cincin itu bagai mana bisa Jaemin asal memebeli cincin yang harganya bahkan bisa untuk membeli mobil hah gila saja, sebenarnya siapa Jaemin kenapa Heejin tidak tau tapi seperti pernah mendengar namanya.

"Aggrh dasar..."

Tanpa sadar Heejin memukul kepalanya entahlah parasanya jadi tidak menentu

"Kau kenapa, kenapa memukuli kepalamu" tanya Jaemin sambil menahan tangan Heejin

"Ahh tidak tidak" jawab Heejin

"Kau tidak suka cincinya?, kenapa tidak bilang dari tadi!!"

"Ahh tidak aku suka kok" elak Heejin

"Aku sedang memikirkan kuliahku sepertinya aku lupa kalau ada tugas" dustanya

"Benarkah"

"Iya benar"

Setelah itu tidak ada percakapan lagi, mereka berdua tenggelam dalam pikiran masing masing, Heejin yang sedang memikirkan nasibnya setelah menikah dan Jaemin yang fokus menyetir.




Because Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang