Episode 7

692 41 3
                                    

"Mau pesan apa?" tanya Jimin.

"Anii oppa aku pesan sendiri saja" jawabmu.

"Gwechana, aku saja yang traktir" ucap Jimin.

"Anii oppa aku tidak mau" ucapmu.

"Jangan membantah, atau aku akan marah padamu!" ucap Jimin dengan tatapan tajamnya.

"Ba-baiklah" ucapmu lalu menunduk pasrah.

"Anak baik" ucap Jimin sambil senyum.

"Oppa aku bukan anak² lagi!" ucapmu lalu melipat tanganmu didada.

"Hey, aku hanya bercanda" ucap Jimin.

"Terserah" ucapmu kesal.

"Jangan ngambek donk" ucap Jimin menggoda.

"Haish oppa!" ucapmu sambil menjitak tangan Jimin.

"Hey, ini sakit" ucap Jimin sambil mengelus² tangannya.

"Biarin" ucapmu jutek.

"Sudahlah, kau mau pesan apa?" tanya Jimin lagi.

"Kimchi & es teh aja" jawabmu.

"Oke. Anjhuma!! Pesan kimchi & es teh 2 nee" ucap Jimin.

"Nee siap tuan" ucap anjhuma itu.

"Oppa?" tanyamu tiba².

"Nee wae Yn?" tanya Jimin kembali.

"Apa istrimu tidak akan marah jika aku bersamamu?" tanyamu yang membuat Jimin tiba² menunduk.

"Anii, dia tidak akan marah" ucap Jimin memelas.

"Dia tidak akan marah" ucap Jimin sedikit berkaca².

Kamu yang melihat Jimin pun menjadi heran.

"Oppa kenapa?" tanyamu.

"Anii" ucap Jimin lalu tersenyum.

"Oppa kenapa? Apa aku salah bicara?" tanyamu lagi.

"Anii, aku hanya teringat akan istri tercintaku" ucap Jimin lalu menunduk lemas.

"Kenapa dengan istrimu oppa?" tanyamu.

"Dia, dia sudah tiada" ucap Jimin memelas.

"Mwo?? Mianhae oppa aku tidak tahu" ucapmu merasa bersalah.

"Nee gwechana" ucap Jimin sambil senyum.

"Kenapa istrimu bisa tiada? Apa yang terjadi dengan istrimu?" tanyamu.

"Dia adalah pahlawan untukku & anakku" ucap Jimin dengan senyum sendunya.

"Wae?" tanyamu penasaran.

"Dulu, aku & istriku jalan² ditaman bersama anakku juga. Saat itu anakku masih bayi. Saat kita sedang mengobrol, tiba² istriku berlari kearah jalan raya untuk menyelamatkan seorang anak yang hampir tertabrak. Dia mendorong anak itu kesamping jalan raya. Tapi, dia akhirnya tertabrak dan...... Tiada" ucap Jimin lalu meneteskan air mata.

Melihat Jimin yang seperti itu, kamu pun mengusap air mata Jimin.

"Jangan menangis oppa" ucapmu sambil menahan tangis karena terharu.

"Hiks hiks aku merindukannya" ucap Jimin dalam tangisannya itu.

"Aku rasa nasibku sama dengan Jungkook" ucap Jimin yang membuatmu teringat yang Jungkook ceritakan padamu tentang istrinya.

"Oppa, kumohon jangan menangis. Aku juga akan menangis jika kau menangis. Aku tahu kau sangat merasa kehilangan. Tapi setidaknya kau pernah bahagia bersamanya walau sesaat. Aku yakin istrimu juga mencintamu disana. Kau ikhlaskan nee. Dia akan tenang disana" ucapmu yang membuat Jimin tersenyum.

My Idol Is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang