part 5

106 8 2
                                    

Jovanka’s pov

“Eh anak sebelah kok belum datang sih Fi?” Tanya Angel kepada Ify

“Gatau gue bentar deh gue ketok jendela kamarnya lagi” Sahtu Ify sambil berjalan menuju kekamarnya

Fyi, kita sekarang lagi ada di ruangan khusus buat nonton di rumah Ify, yah semacam bioskop pribadinya lah ya. Keluarga Ify memang termasuk keluarga konglomerat yang artinya mereka punya banyak uang. Sekarang gue sama Angel lagi berantem buat milih film apa yang mau kita tonton pertama kali, dia pengen horror gue pengen romance. Alhasil terjadilah perang lempar-lemparan bantal antara kita berdua.

“Ihh,ngapain sih nonton film horror? Ntar malem kalau gue gak bisa tidur gimanaa?! Lo mau tanggung jawab?!”Teriakku kepadanya sambil melemparkan bantalan kursi kearahnya dan tepat mengenai kepalanya, Yes!

“Ih elo mahh. Gue lagi males nonton film romance, ntar film kedua deh baru romance” Sahutnya sambil melemparkan bantal kearahku dan tepat mengenai mukaku.

“Ihh males, lo kan suka drama korea toh? Romance kan beda tipis sama drama korea, jadi kita nonton film romance aja yahh?” sahutku lagi

“Ishh penting amet sih ributin film yang mau di tonton! Biar adil gue aja deh yang pilih, gue kan udah berbaik hati bikinin kalian popcorn” Sela Audrey yang tiba-tiba masuk ke dalam ruangan bioskop ini sambil membawa nampan berisi popcorn dalam berbagai rasa.

“Iyadeh iya” Ucapku mengalah dan langsung berdoa di dalam hati supaya Audrey milih film romance. Audrey mengambil dua kaset di tanganku dan Angel. Di iringi dengan tatapan penuh harap dariku dan Angel , dia mulai membaca synopsis kedua cerita tersebut.

“Kayaknya yang Horor seru deh. Yang romance ceritanya mainstream malas gue nonton film cinta cintaan gitu” Ucap Audrey yang langsung melunturkan harapanku dan membuat Angel kegirangan.

“Lu kenapa Jov? Kok pucet?” Ucap Audrey lagi

“Dia takut Drey nonton film horror hahahaha” Sela Angel sambil menertawaiku.

“Elahh, ngapain takut Jov, lo sembunyiin muka lo aja kalau hantunya keluar. Zaman sekarang masa masih takut sama hantu sih hahaha” Kata Audrey yang juga menertawaiku

Aku hanya memberikan tatapan membunuh kepada mereka berdua dan berharap mereka berdua segera diam melihat tatapanku yang ‘mugkin’ mengerikan ini. Tapi ternyata perkiraanku salah. Mereka berdua malah tertawa semakin keras melihat tatapanku. Memangnya gak ngeri ya? Huh!

“Kalian kenapa deh ketawa-ketawa”Ucap Ify memasuki ruangan nonton bersama 3 cowok yang mengikuti di belakangnya.

Saat Ify mau menjelaskan, cowok yang berada di paling depan menyela ucapannya dengan berkata, “Hai girls gue Bastian dan ini Viktor dan Damian” ucap cowok itu sambil menunjuk kearah dua teman dibelakangnya. Angel dan Audrey terdiam dengan iler yang hampir menetes. Ew. Aku meringis jijik kearah mereka berdua dan setelah itu mulai memperhatikan 3 cowok di depanku ini. Satu kata yang mendeskripsikan mereka semua adalah ‘GANTENG’. Oh em ji mereka emang ganteng sih kalau diperhatiin, untungnya gue masih bisa memasang muka datar di hadapan mereka, beda dengan Angel dan Audrey yang sudah senyum-senyum jijikin kearah mereka. Mereka ganteng banget sih, tapi sayang gue udah punya cowok yang gue suka. Gue belum kasihtau kalian ya? Gue suka sama cowok namanya Michael, anaknya playboy dan sayangnya dia sekarang pacaran sama sahabat gue sendiri, Mikayla. Gue tau ini emang ribet, tapi gue bener-bener susah untuk moveon dari Michael. Akhirnya gue cuman nyimpan perasaan ini dalam-dalam tanpa pernah menunjukkannya. Nyakitin sih tapi mau gimana lagi? Emang udah takdirnya kali.

***

Sebastian’s pov

Lo pada pasti tau kan gue lagi ngapain sekarang? Yap, bener banget gue lagi nonton bareng Jovanka dan temen-temennya dan temen-temen gue juga sih. Kita sekarang lagi nonton film horror, dan daritadi tuh cewek semuanya pada nutup muka pake bantal, termasuk Jovanka. Padahal gue kan maunya Jovanka meluk gue aja. Dan kalian tau? Sekarang malah yang meluk gue Viktor! Serius deh jijik banget, mukanya kayak anak penakut lagi nonton film horror, mukanya bahkan lebih pucat di bandingkan keempat cewek yang ada diruangan ini. Padahal kan biasanya tampangnya oke-oke aja, malah terkesan cuek dan dingin, bener-bener gak nyangka ternyata dia takut film horror, meluk-meluk lagi! Bener-bener bikin jijik.

Sambil terus berusaha menyingkirkan lengan Viktor yang memeluk erat tanganku, gue mikirin reaksi Jovanka ketika gue ngenalin diri ke mereka. Reaksinya terlihat biasa aja, bahkan mungkin sama sekali tidak tertarik. Padahal wajahku termasuk dalam kategori ganteng. Jangan salah paham, gue sama sekali tidak menyombongkan diri kok hahaha, tapi semua ucapanku memang benar, buktinya tadi 2 temannya yang lain menatapku dengan muka penuh pesona. Oke, ku akui diriku memang sedikit sombong hahahaha.

“Huhh, akhirnya filmnya habis juga” Ujar Viktor sambil membersihkan keringat yang ada didahinya.

“Kita nonton film romance kan?” kata -pacarku dalam mimpi- Jovanka. “Ish ngapain nonton film romance, males banget” Kataku sambil melempar popcorn kearahnya. “Heh lo tamu gak usah banyak omong deh” Dia balas melempar popcorn dan juga memelototiku. Dia kalau marah-marah gitu lucu yah? Jadi makin suka deh. “Lo kan sebenarnya juga tamu Jov.” Sela Ify sambil menahan tawa, dan hanya dibalas lengosan oleh Jovanka. “tauk ah gelap” ucap Jovanka lagi sambil duduk di pojokan dan menutup mukanya dengan bantal. Audrey yang daritadi diam, berjalan menuju tempat kaset dan mengambil film romance, saat gue hendak mengatakan ketidaksetujuanku, dia langsung menyela “Kita nonton film romance, no comment. Film horrornya gak jelas semua, gak ada yang masuk akal. So, gue memutuskan sisa waktu yang ada akan kita habiskan dengan menonton film romance.” Ucapnya tegas dan sedikit menakutkan. Gue gak nyangka cewek kalem kayak Audrey bisa semenakutkan itu, mukanya kurang lebih sama pemain di film horror yang barusan. Nyeremin.

Jovanka langsung duduk tegak dengan wajah sumringah mendengar perkataan Audrey.  Tempat duduk di sebelah Jovanka kosong jadi dengan segera gue berdiri dan duduk disitu. Jovanka menoleh dengan wajah bingung ketika melihatku duduk di sampingnya. “Gue mau duduk disini. Masalah?” ucapku kepadanya yang hanya dibalas dengusan darinya. Sepanjang film gue bisa modusin dia deh. Gotcha.

***

Maafkan kalau ada typoo

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 10, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

JovankaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang