23:40WIB
19 April, 2014
JCY (Sarah Anna Kiko)
DIR EN GREY & DB5K (JYJ) Fic / Half Canon-AU
Rated T . Angst . YAOI Fic, don't like don't read . DieJae
Main Unofficial BGM, "Raison d'être" by Dir en grey
A/N: Dikit aja ya... bagi kalian yang gatau; nama Die dibaca seperti kata "die" (art: mati). Jadi jangan salah baca, ya! Bukan Di-e. XD
Dan ini... bisa dibilang sebagai chapter geje sebagai jembatan cerita(?) aja...
WOSH! Tapi tenang, chapter 4 segera menyusul! XDDd
By the time I realized it, I had hurt you...
–Raison d'être (by Dir en Grey)
[Sisi Toshiya]
Kaoru memutar kursinya, "Kemana, Die?"
Toshiya kontan mengikuti arah pandangnya.
Melihat Die sudah rapi begitu; jaket kulit, celana jeans, boots, bahkan rambut panjangnya yang sudah terikat rapi ke belakang, Toshiya jadi penasaran. Tumben-tumbenan anak itu "dandan", atau jangan-jangan memang seperti yang diduganya?
Die akan menjemput Shinya?
"Kasih tau gak, yaaa?" Die nyengir jahil kearah Kaoru yang menatapnya.
"Ck, paling jemput Shinya. Iya, kan?"
"Sialan,"
Kaoru tertawa.
Di sisi lain Toshiya tersenyum karena mereka satu pikiran.
"Apa kamu cengangas-cengenges gitu?" tiba-tiba Die melihat kearahnya, Toshiya hanya terkekeh.
Ia menggeleng, senyumnya masih ada, "Nggak, Die."
Ada sedikit senyum di wajah Die, ia seperti menertawakan Toshiya.
Tapi ia menertawakannya karena cengirannya barusan. Cengiran spontan yang datang dari angan tertinggi yang pernah diinginkannya. Karena tentu saja Die tidak akan tahu apa-apa. Siapapun tidak akan ada yang tahu... sampai kapanpun hanya dia sendiri yang tahu... benaknya pesimis.
Tahu apa, sebenarnya?
Ia tertunduk kemudian, tapi meski tidak langsung melihatnya, matanya masih dapat menangkap bayangan Kaoru di sampingnya.
Rupanya orang itu masih tersenyum, jejak dari tawanya yang barusan.
Tidakkah ia sampaikan saja nanti? Tiba-tiba pikiran itu muncul pada Toshiya. Nanti setelah Die pergi? Tempat Kenzi jauh, Shinya ada disitu, Die akan menjemputnya. Mungkin nanti akan ada basa-basi dulu disana. Lagipula Kyo sedang tidur.
"Ati-ati!" ia mendengar Kaoru menyahut.
Lalu kenapa masih ragu?
Bahkan setelah Die melambai dan menutup pintu?
Untuk apa menunggu lagi?
Hey, Toshiya!
"...K-...Ka-"
Kaoru beranjak dari kursinya dan ia hanya kembali bungkam.
Diam memandangi figurine Gundam baru milik Kaoru yang berjejer diatas meja.
YOU ARE READING
Raison d'être
FanficAda apa sebenarnya? Kau bukan orangnya. Apakah maksud dari pertemuan ini? Mengapa rasanya dadaku sesak... napasku cekat... dan asaku hangus dalam kepergianmu? Semua seperti ada pada alasan daripada keberadaanmu.