6.

4.9K 737 222
                                    


"Dia orangnya emang kayak gitu, ya?" tanya Somi ketika berkumpul dengan Haechan, Jeno dan Hyunjin di kantin saat jam istirahat.

Ketiga laki-laki itu kompak mengikuti arah tunjuk Somi.

"Yoshi?"

"Iya," kata Somi.

Hyunjin tertawa. "Kenapa, Som? Lo suka sama dia?"

Haechan langsung mengeplak Hyunjin.

"Jangan ngadi-ngadi lo, ya kali Somi naksir cowok aneh macem dia!"

"Betul, Can," kata Hyunjin, masih tertawa. "Daripada Somi suka sama cowok gak jelas kayak Yoshi, mending sama gue yang ganteng tiada tanding ini ya kan?"

"ENAK AJA! LO JUGA SAMA ANEHNYA KAYAK YOSHI!"

"Emang kenapa, Som?" Jeno selaku yang paling waras di antara kedua teman laki-lakinya itu pun menyela.

"Aneh aja gitu, masa gue udah hampir dua minggu sekelas sama dia, dia belum juga ngajak gue kenalan," kata Somi, cemberut mengingat bagaimana Yoshi selalu mengabaikannya.

"Jadi lo marah dia gak ngajak lo kenalan?"

Somi juga bingung, kenapa dia kesal hanya karena Yoshi tidak mau mengajaknya kenalan?

"N-nggak tau."

"Lo suka sama dia?"

"H-hah?" Mata indah Somi membulat. "Nggak lah!"

Jeno tertawa.

"Reaksinya santai aja kali," kata laki-laki itu. "Yoshi orangnya emang gitu, susah diajak komunikasi, dia kayak jaga jarak sama orang-orang di sekitarnya."

"Oh.... Pantesan dia nyuruh gue mending gak usah kenal dia."

"Dia bilang gitu ke lo?" tanya Jeno tidak percaya.

Somi mengangguk.

"Gila sih."

"Makanya."

"Tapi lo udah tau belum tentang Yoshi saudaraan sama Yoonbin?"

"S-serius lo?"

Jeno mengangguk.

"Mereka saudara tapi beda jauh banget," kata Jeno. "Yoonbin punya banyak temen, banyak gabung organisasi, jadi kesayangan guru, sedangkan Yoshi sebaliknya."

"Kalo gue jadi Yoshi, gak yakin bisa tahan hidup kayak gitu," imbuh Jeno seraya mengangkat bahu. "Hidupnya terlalu lempeng."

Somi menghela napas.

"Sayang banget ya, padahal ganteng gitu tapi gak punya temen... kasian gue liatnya."

Jeno terkekeh.

"Tampang gak sepenuhnya menjamin lo bisa punya banyak teman. Yang penting, lo jago sosialisasi dan bisa lebih terbuka sama orang-orang terdekat lo."

Somi tidak membalas lagi, matanya sibuk memperhatikan Yoshi yang makan sendirian di pojok kantin.


















Di sisi lain, pikiran Yoshi tidak bisa tenang.

Dia terus-terusan memikirkan kata-katanya pada Somi tadi.

Dia tidak bermaksud melarang, hanya ingin mencegah Somi sebelum perempuan itu menyesal mau mengenal dirinya.

Yoshi terbiasa sendirian, jadi dia merasa aneh ketika Somi datang dan ingin mengajaknya berkenalan.

Rasanya seperti mimpi yang menjadi kenyataan.

Bagaimana jika Somi kecewa dan balik membenci Yoshi karena kata-katanya pada perempuan itu?

Sebenarnya, Yoshi sudah terbiasa dibenci banyak orang, dicaci maki, bahkan disuruh lenyap saja dari muka Bumi ini.












Namun entah kenapa, Yoshi merasa tidak rela jika Somi menjadi bagian dari orang-orang yang membencinya.




























Yoshi ingin Somi menjauhinya.

Tapi dia tidak rela jika Somi membencinya seperti kebanyakan orang.

Ada apa dengan dirinya?



















Ada apa dengan dirinya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Heartache | YOSHITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang