14: H-7

260 37 26
                                    

Jangan lupa vote dan komen sebagai bentuk dukunganmu untuk cerita ini. Terima kasih!💜

==!==








Esoknya, Taehyun berangkat sekolah seperti biasa. Tidak terlalu pagi, tidak terlalu siang. Berangkat dengan sepeda kesayangannya, menikmati paginya perumahan. Tidak ada yang beda. Hanya saja ada yang mengganggu pikirannya sejak kemarin.

Bahkan saat sarapan, Mama Mira sampai berkali-kali menegornya karena kedapatan melamun.

Sampainya di sekolah, dia parkir sepedanya dan bergegas menuju kelas. Bermaksud untuk mengistirahatkan dirinya sejenak di kelas sambil menunggu bel masuk berbunyi. Namun langkahnya yang tergesa malah membuat dirinya diterpa debu dari sapu yang muncul dari salah satu kelas IPS yang dia lewati.




"Eh, sorry," pekik seseorang dari pintu dengan sapu di tangannya.

Taehyun menoleh dan sedikit membelalak melihat siapa gerangan. Atmosfer canggung mengelilingi keduanya seketika. Rasa bersalah kembali menjalar di benak pemuda itu.

"Taehyun?" panggil gadis itu, "Sorry ya, gue buru-buru."

Taehyun mengerjap, "Oh, iya. Sorry juga gue gak lihat-lihat tadi." Dan untuk semalam. Lanjutnya dalam hati.

Gadis itu, Hana, mengangguk kecil sebelum suara melengking memanggil namanya dari dalam kelas.

"Gue ke dalem dulu, ya," pamitnya lalu segera masuk ke kelas setelah mendapat anggukan dari pemuda di depannya.

Taehyun menghela napasnya lalu meninggalkan koridor kelas IPS untuk menuju kelasnya.






==!==

"Sumpah lo?!"

Taehyun memicingkan matanya pada Tari yang duduk di depannya. Yang ditatap langsung tersadar dan menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Matanya mengelilingi perpustakaan dan benar saja, beberapa dari mereka menatapnya tajam juga.

"Ih, gue syok tau," ujar Tari dengan merendahkan suaranya menjadi bisik. "Lo beneran bilang gitu ke Hana?"

Taehyun menatapnya jengah yang mana dibalas cengenggesan gadis itu.

"Oke, oke," Tari menegakkan duduknya untuk pembicaraan lebih serius yang mana sebenarnya bukan hal yang serius juga. "Terus lo masih ngerasa gak enak, gitu?"

Taehyun mengangguk, menunduk untuk mengalihkan pandangannya pada buku belajarnya yang penuh dengan coretan angka.

Istirahat kedua yang mana waktunya lebih lama dari istirahat pertama, Taehyun memutuskan untuk belajar di perpustakaan. Sendiri, tadinya. Sebelum matanya melihat Tari yang keluar kelas seorang diri dengan kaki terseok.

Gadis itu bilang dia bosan di kelas. Tapi keadaan kaki yang masih cedera membuatnya dilarang keluar oleh Aruna dan teman-temannya. Dan saat ditinggal ke kantin, barulah dia beraksi untuk pergi keluar. Karena tak punya tempat destinasi ke mana dia pergi, jadilah ikut Taehyun ke perpustakaan. Dengan sebuah novel yang dibiarkan terbuka di meja, lebih asik mendengarkan curhatan Taehyun saat ini.




"Bukannya lo biasa nolak semua cewek yang dicomblangin Samuel?" tanya Tari terheran.

"'Kan lo tau sendiri ini beda," balas Taehyun sembari mengerjakan kembali soal-soal dihadapannya. "Kita gak pernah dicomblangin dan gue nolaknya pake alasan gitu. Ya, walaupun gue gak bilang sih kalau Kai yang suka dia."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BABRAGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang