prolog

31 8 2
                                    

Hello everyone :3
Makasih telah membaca cerita random aku
Jgn lupa vote untuk mendukung Author agar lebih giat menulis wattpad lgi yah :) happy reading guys

~•••••••••••••••••~

Di hari ini feli terbangun seperti biasanya jam 04.23 wib suara yang tak lgi asing kembali terdengar ya tentu saja suara pecahan kaca piring yg dilempar ayah ketika marah saat tau ibu mengetahu ayah selingkuh lagi

Ia bosan dengan semua ini perasaan lelah, muak,dan perasaan bingung selalu menghantuinya , ia adalah anak tunggal,feli hanya bisa menangis saat melihat mereka memulai pertengkaran tanpa bisa berbagi cerita kepada siapa pun. Ia sangat malu ketika tetangganya seolah olah memberikan cibiran tentang keluarganya yang selalu saja ribut dan berisik membuat tetangga sebelah nya merasa terganggu tak hayal satu atau dua kali dia dapat teguran dari tetangga sebalah rumahnya itu.

Feli sesegera mungkin membersihkan tempat tidur nya, lalu bergegas keluar kamar untuk sekedar melihat keadaan mereka, astagaa ayah.... laki laki yang sangat feli kenal itu menampar istrinya hingga luka lebam menghiasi wajah istrinya tersebut yang mulai menua.

Feli yang masih berada di depan pintu nyaris tidak dapat berkutik. Melihatnya saja sudah membuatnya ingin menumpahkan air mata dan kekesalan, betapa kejamnya perlakuan ayah atas ibunya selama ini.

Aku semakin muak atas perlakuan itu, lantas aku berisi keras untuk menentang sosok lelaki yang berdiri di depan ibu.

"AYAHH SUDAH CUKUPP!!" Teriakan keras yang feli ucapkan tepat di hadapannya di iringi isak tangis yang tak dapat di bendung lagi.

Ayah yang mendengar ucapan feli, seketika membalas dengan tamparan yang keras.

"Udahh mas, ini anak kitaa." Ucap ibu sembari memeluk tubuh feli dengan kedua tangannya.

"Bela aja anakmu yang keras kepala itu." Ayah berujar.

"Mas, asal kamu tau! Kalau bukan Karena Feli aku g akan bertahan sama kamu!!" Ucap ibu menunjuk dengan jemarinya tepat di depan wajah ayahnya.

"Kamu mau kita pisah? Oke."

"Ayah gak tau diri! Cuma karena ada wanita sialan itu ayah ngebuang ibu gitu aja" ujar feli kesal.

"ANAK KURANG AJ--" ucap ayah yang ingin menamparnya untuk kedua kalinya. Tangannya sudah melayang di udara namun seketika ibu menepis.

"Cukup mas, jangan sakitin feli"
"Bu,kita pergi aja percumah pertahanin org yg ga tau diri"ucap ku sinis yg kutunjukan utuk ayah

"Okeh kalau kalian pergi lebih bagus" ujar ayah ku

feli yg mendengar ucapan ayah itu lsng kembali ke dalam kamar mengemasi pakaian ku dan beberapa uang serta dokumen penting.

Setelah mengemasi barang nya dan barang ibu, feli langsung  mengenggam erat tangan ibu nya dan keluar dari rumah yang ia huni 17 tahun lamanya, ia lihat ayah sedang bersantai di teras rumah sambil menikamati kopi nya seperti merasa tdk terjadi apa2 "dasar laki2 si*lan"umpat feli dalam hati

Tidak ada yg dia ucapakan saat feli dan ibunya benar2 klr dari rumah itu menengok saja tidak

Langsung saja ia buka pintu bagasi mobil dengan cepat dan meletakan semua barang bawaan dengan kasar sengaja agar ayah mengetahuinya tetapi ayah tetap saja tidak memperdulikannya, hati feli sangat teriris melihat prilaku ayahnya yg tidak menganggap mereka ada, feli membuka pintu mobil dengan keras dan mengendarainya bersama ibu dan memacu mobilnya untuk pergi jauhh sangat jauh hingga dimana mata ku tidak dapat melihat sosok menyebalkan itu lagi

Ar-Rahman Untuk MuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang