Pertemuan

22 6 0
                                    

Hello everyone :3
Makasih telah membaca cerita random aku
Jgn lupa vote untuk mendukung Author agar lebih giat menulis wattpad lgi yah :) happy reading guys

~•••••••••••••••••~

Rumah yang kini Felicia tempati bersama ibunya, memang tidak sebesar kediamannya dulu, tapi ini sudah lebih dari cukup.

Rumah yang telah feli beli 2 bulan yang lalu, merupakan hasil dari kerja kerasnya berjualan online shop disela waktu sibuknya selama beberapa bulan ini setelah ia meninggalkan rumah Wilson, Ayah dari Felicia.

Setelah kejadian beberapa bulan yang lalu, Felicia dan ibunya kini harus menerima kenyataan pahit yg ia rasakan.

"Assalamualaikum" ucap feli bersamaan dgn ibu saat masukin rumah yang akan mereka tempati

"Alhamdulillah ya fel akhirnya kita bisa hidup tenang sekarang" ucap ibu sambil melihat seisi rmh yg berdominasi cat berwarna putih dan gold itu menambah kesan elegan pada struktur rmh nya

"Iya bu alhamdulillah" balas feli dengan senyuman

dia bersyukur kini ia dan ibunya bisa hidup tenang tanpa sesosok laki2 menyebalkan itu

"Bu, feli angakatin barang barang yah, ibu lsng aja istirahat di kmr " imbuh feli

"Yasudah ibu ke kmr dulu yah kamu jgn cape2 ya fel" ujar ibu feli, wanita ramah yg akrab dipanggil magaretha itu kini tampak lega wajah yang sudah dipenuhi banyak kerutan itu terlukis sebuah senyuman kecil darinya

"iya bu, santuy hihi"balas feli

Feli yang melihat ibu nya telah menghilang dibalik tembok yg memisahkan ruang tamu dan kamar tdr itu pun bergegas ke teras rmh dimana tmpt mobilnya terparkir.

"Aww..batu sialan"pekik feli saat tdk sengaja kaki nya tersandung batu kerikil didepan nya, karena kesal lsng saja ia tendang sekuat tenaga tetapi...

Batu itu malah melayang bebas dan tepat mengenai kepala seorang laki2 yg baru saja lewat

"Astagfirullah"ucap nya kaget sambil mengelus elus kplanya yg sakit terkena batu krikil tersebut

"Ehh maap mas ga sengaja" ujar feli yg schok melihat batu yg ia tendang mengenai kpla seseorang

"Eitss... gans bat tuh cwo mana alim lgi wow type aku banget nih" batin Feli

"Mata dipake dong nendang batu sembarangan" ucap nya laki laki itu dengan ketus

"Santai donk kan udah minta maap"

"Ouh, memang saya mau maafin gitu?"ucap ketus laki laki itu

"Pasti dong " balas feli yakin

"pedean banget"ucap nya singkat
Feli hanya melongo mendengar jawabn dari laki laki tersebut
"ihh resek bgt sih lo!" balas feli kesal.

Laki laki itu hanya menatap sinis ke arah feli dan berlalu pergi memasuki rumahnya yg tepat berada di depan rumah feli.

Begitu juga dengan feli yang menggambil beberapa barang angkutannya di garasi mobil.

****
Feli prov

Di gelap malam yang hanya di terangi lampu jalanan. Aku yang saat itu melintasi jalan setapak hendak menuju ke rumah RT untuk mengatar berkas tanda ingin menjadi penduduk disitu.Tapi seketika aku kehilangan arah karena belum bisa menghapal jelas alamat tersebut.mampus dah mana lupa lagi jalannya yang mana

"Dari tadi kok aku muter-muter mulu sih" batin ku

Aku yang nyaris kebingungan membuat ku berpikir inisiatif untuk menanyakan alamat pada orang sekitar. Kebetulan bat nih ada orang aku mengampirii aja kali yah dari pada ntar nyasar kan bahaya ya

"Em maaf mas, rumah Rt 21 dimana ya?" Tanya ku sesopan mungkin.

Seketika 3lelaki itu menoleh ke arah ku bersamaan.

"Eh lo yang tadi nendang batu kan?" Ucapnya mengernyitkan dahi.

"Ah.." jawab ku terpelongo. "Mampus deh" ucap batin ku berbar debar.

"Hehe.. iya." Ungkap ku menggaruk kepala.
Lelaki itu hanya menatap sinis. Lalu memalingkan wajahnya.

"Kenapa nyari rumah RT?" Tanya salah satu temannya yang bernama azhar.

"Kamu anak pindahan ya?" Tanya Andre.

"iya baru pindah. Oh iyaa kenalin aku Felicia." Ucap ku tersenyum sembari menyodorkan tangan kanan. Namun mereka hanya membalas dengan menyatukan kedua tangannya tanda salam lalu mereka berucap,

"Maaf non mahram. Saya Andre, ini Azhar dan yang itu Alwi." Ucap Andre dengan menunjuk kemereka satu persatu. Bego malu banget rasanya ngapain coba nyodorkan tangan ke anak alim

Aku cuma bisa mengangguk paham atas ucapannya"oh jadi nama cwok ketus itu Alwi ya hmm" ucap ku dalam hati

"Oh iya kalian tau dimana rumah RT 21?" Tanya ku

"Lo jalan lurus nemu pertigaan belok kiri." Jawab Alwi dingin.

"Oke makas-"

"Itu bukannya kuburan ya?" Ucap Andre.

"kasih arah tu yang bener Wi." Azhar terkekeh kecil

"Iya kan sapa tau dia mau mampir ke kuburan"

"Garing lo" Sahut ku.

"Lah yang ngelawak siapa?!" Celetuk Alwi.

"Yaudah gini yaa.. kamu tinggal jalan lurus terus-"

"Belok kiri biar nemun kawanan kau." Sambung Alwi memotong pembicaraan Azhar.

"Apaan sih lo wi, dia nyasar mampus lo." Ucap Andre.

"Belain aj tu cewe" balasnya sinis.

Sumpah ngga bohong demi apapun nih cwok nyaut mulu dah dasar GGS ( ganteng ganteng sadis ) untung ganteng kalau engga ku tenggelamin deh

"Jalan lurus sebelum pertigaan ada rumah ijo. Nah itu rumah pak rt" Andre menjelaskan.

"Hm iya oke makasih yaa." Ucap ku tersenyum sembari melambaikan tangannya di udara. Aku pun pergi meninggalkan mereka dan berjalan sesuai petunjuk dari andre

Btw alwi lucu juga ya walaupun judes wkwkkw

Feli prov end

setelah pulang dari rumah pak RT feli pun memandangi rumah yang berada di sebrang rumahnya tersebut yah rumah itu milik seorang laki laki yang tadi membuat feli nyaris tertawa dan sebal akan prilaku laki laki tersebut
Ia pun tersenyum menahan geli mengingat betapa ketus nya dia tadi disaat mereka bertemu

Ada sebuah desiran dihati feli mungkin sifat alwi yang begitu ketus padanya mampu membuat dia tertawa tanpa merasakan bebannya selama ini.

Bersambung.......

Ar-Rahman Untuk MuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang