001

890 113 59
                                    







×) (×

Left for Dead


001

Large Ship

×) (×


Cuaca bersahabat tengah menemani seluruh warga dunia malam ini. Apalagi mengetahui kalau malam ini adalah malam yang dimana sangat ditunggu-tunggu oleh sebagian orang.

Langit malam yang seharusnya berwarna hitam pekat, kini berubah indah bersama percikan cahaya dari berbagai letusan kembang api besar yang dilakukan sebagian orang. Malam ini hampir warga diseluruh dunia tengah bersuka cita, dengan merayakan pergantian tahun baru yang biasa dilakukan terus menerus setiap tahunnya.

Untuk berkumpul bersama teman, keluarga, kekasih, atau keseluruhannya. Menikmati malam untuk bersantap, berbincang, bermain kembang api, dan lain-lain hanya untuk menunggu waktu tengah malam yang dimana akan berubah menjadi awal tahun yang baru.

Sebenarnya tidak ada yang berubah dari keseluruhan tiap tahunnya, kecuali semakin besarnya jumlah angka penduduk yang semakin memenuhi setiap daerah terutama dikota-kota besar.

Tak ubahnya seperti malam ini.

Hingga terpaksa memadati jalan raya, yang pasti akan membuat para penggunanya mengumpat kesal setiap kali terjadi kemacetan.

Sepanjang jalan beraspal masih terlihat sama padatnya, hingga berujung ditepian sebuah pelabuhan besar disana.

Seorang gadis bersurai ash purple keluar dari mobil mewah, dengan menatap datar kapal pesiar yang tengah ramai dimasuki oleh orang-orang yang akan mengikuti perjalanan juga.

"Mau kami antar kedalam, nona? "

Gadis itu melirik sekilas, seraya melepas kacamata berlensa kekuningan miliknya sebelum berujar pelan, " Tidak perlu. Aku akan masuk sendiri "

Sebelah tangannya memasukkan kacamata itu kedalam tas hitam miliknya yang berhiaskan berlian. Ditemani sang supir yang masih setia berdiri dibelakang tubuhnya.

Manik gadis itu seolah bimbang, memandang ramainya orang-orang yang berlalu lalang dengan begitu gembira, seolah baru pertama kalinya dalam hidup untuk memasuki sebuah kapal pesiar mewah.

Well, tidak seperti Roséanne Mitchell. Gadis keturunan anak konglomerat dikotanya ini sudah terlalu puas, hingga tak bisa menghitung berapa kali seringnya ia bepergian naik kapal sejenis pesiar.

Atau bahkan yang lebih mewah sekalipun.

Ia hanya merasa sedikit kurang nyaman, membayangkan akan mengikuti perjalanan bersama orang-orang yang tak setara dengannya dikapal ini. Kalau pun tidak karena undangan salah seorang temannya, mungkin ia tidak akan mau untuk ikut bergabung kemari.

Gadis itu mengeratkan lagi syal hangat dilehernya, sebelum melirik sang supir yang masih berdiri disana, "Kau boleh pergi. Aku akan segera naik keatas"

"Baik nona"

Setelahnya ia hanya melihat sang supir yang beranjak memasuki mobil mewah milik keluarganya, bersama langkah berbalut high heels yang ia bawa untuk naik bersama yang lain.

Sejauh ini terlihat biasa, kecuali suara cekikikan para penumpang lain yang terlihat begitu antusias disekitarnya.

Euh, norak sekali, pikir Rosé.

Left for Dead || Bp × Bangtan ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang