002

543 91 30
                                    





×) (×


Left for Dead


002


Youth


×) (×





Hari ini jauh lebih tenang dan indah sejauh mata beberapa manusia yang menyaksikan. Melihat saat bagaimana kapal besar ini terus berjalan perlahan menyusuri samudra, terus menerus bersambung-sambung sampai tidak tahu sudah dimana kah persisnya mereka sekarang.

Karena sejauh mata memandang hanya ada air disekitaran.

Angin terus berhembus kencang menyapu wajah seorang gadis cantik pengguna cincin indah bermata berlian.

Kedua lengannya terlipat, ditumpu pada besi pinggiran kapal untuk memandang betapa indahnya burung-burung berterbangan diatas sana.

Ia hanya seorang diri.

Sengaja datang lebih awal hanya untuk melihat bagaimana matahari merangkak naik menyinari bumi saat beberapa menit yang lalu.

Seulas senyum ia kembangkan, sampai tak sengaja sempat tersentak kala ada seseorang yang ikut berdiri disebelahnya.

Ia berjengit menatap orang itu, yang dibalas tak kalah sama oleh sosok pria disebelahnya.

Mereka memberikan reaksi serupa, sebelum sebuah tawa renyah dikeluarkan oleh sosok yang tengah mengagetkannya.

Rosé menatap aneh, yang sepertinya tak begitu ditangkap oleh pria disebelahnya.

"Maafkan aku, apa aku membuatmu terkejut? " ujar pria tinggi itu.

Terlihat Rosé tak berniat membalas ucapannya, gadis itu hanya mengalihkan tatapannya lagi kedepan. Kearah luasnya lautan yang terbentang.

Membuat pria itu nampak meringis sebab diacuhkan, sebelum terkekeh lagi seorang diri.

Menertawakan dirinya sendiri.

"Kau..sepertinya aku tidak asing melihatmu" ujar pria itu lagi.

Sedikit berharap kalau ia akan mendapat suatu balasan berarti dari gadis disebelahnya.

Karena tidak enak juga kan kalau suasana tetap canggung? Setidaknya mereka harus menjalin suatu percakapan disini.

Untuk menemani pagi.

Tapi gadis itu masih tetap tak membuka suara, meski ia mendengar betul setiap kata yang diucapkan sang pria.

Pria itu menangkap lirikannya, sebelum mencoba untuk meletakkan lengannya juga diatas besi kapal mengikuti sang gadis.

Membuat Rosé semakin jengah dengan tatapan risih, "Apa maumu?"

Tak kuasa akhirnya ia pun mengeluarkan suara juga, membuat pria disebelahnya tertawa kecil seolah melegakan rasa penasarannya sendiri.

Dan itu sedikit mengganggu bagi Rosé.

Pertanyaannya tak mendapat balasan apa-apa, kecuali sebuah uluran tangan yang sempat membuat gadis itu mengernyit dihadapannya.

Ditatapnya wajah sang pria yang masih memberikan senyuman seperti biasa, "Perkenalkan, namaku Seokjin. Seokjin Thompson"

Rosé terdiam sesaat, sebelum mendengus dengan remeh didepannya, "Apa aku peduli?"

Left for Dead || Bp × Bangtan ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang